KUPANG,SELATANINDOESIA.COM – Meski dunia internasional, Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih dihantui pandemic Corona Virus Disease 2019 atau Covid – 19 namun pelaksanaan kehidupan normal baru atau the new normal life harus berjalan.
Tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan harus menggeliat. Karena itu, kunjungan kerja (Kunker) Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia (Polhukam), Prof. Mahfud MD dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Prof. Tito Karnavian ke Kabupaten Belu, Kamis (18/06/2020) silam meninggalkan kenangan yang sangat bermakna. Kehadiran dua pejabat penting di republik ini ingin menegaskan dan memastikan bahwa negara hadir dalam setiap denyut nadi aktivitas publik.
Menko Polhukam Prof. Mahfud mengajak seluruh masyarakat Indonesia termasuk yang ada di Provinsi NTT untuk menyukseskan agenda penyelenggaraan pemerintahan melalui Pemilihan Kepala Daerah Langsung atau Pilkada.
Menurut Prof. Mahfud, Pilkada merupakan proses konstitusional yang harus didukung. “Kita semua harus dukung; meski kita sebenarnya belum tahu kapan pandemi Cpvid-19 ini akan berakhir. Kita harus tetap melaksanakan Pilkada dengan konsekuensi penambahan anggaran Pilkada,” tegas Prof. Mahfud.
Sedangkan Mendagri Prof. Tito Karnavian mengaku, pelaksanaan Pilkada dimaksudkan untuk memilih pemimpin. “Pilkada secara langsung ini dilaksanakan untuk memilih pemimpin. Pemimpin ini yang memiliki hak untuk membuat keputusan dan peraturan yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat; dan itu adalah sah,” kata mantan Kapolri ini.
Masih Menurut Prof. Mahfud, Pilkada ini menjadi mutlak karena itu adalah azas penyelenggara pemerintahan. “Pilihan bentuk Pemerintahan adalah Republik, pilihan bentuk negara adalah Kesatuan; itu sudah mutlak keputusan pendiri bangsa ini. Jadi semunya harus kita laksanakan. Yang kalah dalam Pilkada ya harus sportif dong. Sedangkan yang menang; ya jalankan kekuasaan secara amanah dan jujur demi memajukan kesejahteraan masyarakat,” tegas ahli tata negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI ini.
Usai melakukan kunjungan untuk melihat langsung perkembangan terkini dalam memasuki The New Normal Life di Kawasan PLBN Motaain Belu, Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD dan Mendagri, Prof. Tito Karnavian beserta rombongan didampingi Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM, Bupati Belu, Wilibrodus Lay dan jajaran Forkopimda NTT dan Kabupaten Belu langsung menuju Halaman Depan Kantor Bupati Belu di Jln. EL Tari No. 1 Atambua.
Tiba di Halaman Depan Kantor Bupati Belu disambut Wakil Bupati Belu, Drs. Ose Luan dan Pimpinan DPRD Kabupaten Belu. Nampak dalam penyambutan terlihat Bupati Malaka, dokter. Stef Bria Seran, MP.h, Bupati TTU, Raymundus Fernandez, serta para pimpinan perangkat daerah Kabupaten Belu.
Rombongan Menkopolhukam dan Mendagri dikalungi selendang serta diantar menuju tempat duduk dengan tarian khas masyarakat Belu yaitu Likurai dari Tepian Negeri, Rai Belu oleh sanggar Kesenian Husar Binaan Dinas P dan K Kabupaten Belu. Tarian Likurai ini dipersembahkan oleh puluhan penari, tarian ini juga sering ditampilkan pada beberapa event nasional dan even internasional, dan tarian Likurai ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Pemerintah RI pada tahun 2017.
Nampak kedua menteri sangat menikmati suguhan tarian dengan senyum bangga penuh kepuasaan bathin. Setelah dipersilahkan duduk, seluruh undangan mengikuti dengan seksama Acara Pertemuan Menko Bidang Polhukam dan Mendagri bersama unsur Pimpinan Daerah di tingkat Kabupaten se Daratan Timor, diawali dengan menyanyikan bersama dan doa yang dipimpin pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu.
Dalam sekapur sirih Wakil Bupati Belu, Drs. J. T. Ose Luan mengatakan bahwa jajaran Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Belu memberi apresiasi yang tinggi atas perhatian besar dan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui kunker Menkopolhukam dan Mendagri besrta seluruh rombongan di Kawasan Perbatasan Kabulaten Belu.
“Inilah beranda terdepan dari NKRI, dan kami akan bekerja keras untuk mencapai kemajuan agar Kabupaten Belu layak menjadi daerah penyangga kemajuan perekonomian di kawasan perbatasan NKRI – RDTL,” tandas orang kedua di Kabupaten Belu.
Selanjutnya Wagub Nae Soi dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemprov NTT dan Pemkab/Kota di NTT sudah memulai kehidupan di era Kenormalan Baru sejak 15 Juni 2020. “Proses pembangunan di seluruh pelosok.NTT harus segera dipercepat kembali meski masih ada pandemic Covid-19, tapi kita harus bergerak bahkan berlari dengan kencang untuk mengejar ketertinggalan dalam mewujudkan NTT Bangkit NTT Sejahtera, dengan tetap disipilin dalam penerapan protokol kesehatan agar kita tetap bisa bebas dari penularan virus corona,” tegas mantan Anggota DPR RI dua periode ini.
Usai pertemuan, dilanjutkan dengan aksi penanaman anakan pohon oleh Menko Polhukam, Mendagri, Wagub NTT, Danrem 161/WS, Kapolda NTT dan Kabinda NTT serta beberapa pejabat tinggi madya di lingkup Kementerian Koordinator Bidang Polhukam RI dan Kemendagri RI. Acara ditutup dengan foto bersama di Pelataran Depan Kantor Bupati Belu. **)Frans Tiran, S.Si/Kasubag Pelmas dan Hubungan Kelembagaan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)
Editor: Laurens Leba Tukan