ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Kini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek Atambua sudah memiliki satu unit Test Cepat Molekuler (TCM) lengkap dengan 60 unit cartidge. Mendatangkan alat tes cepat untuk mendeteksi Covid-19 itu setelah koordinasi dan sinergi yang harmonis antara DPD II Golkar Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten Belu.
Satu paket TCM beserta 60 unit cartidge ini merupakan bantuan Kementerian Kesehatan RI setelah kolaborasi perjuangan pemerintah Kabupaten Belu dan partai Golkar Belu. TCM ini akan gunakan khusus untuk analisa sample Swab Covid 19 di wilayah itu.
“Awalnya kami dari RSUD menyampaikan ke Dinas Kesehatan, lalu diusul ke Kemenkes. Dalam perjalannya, Pak Epi Nahak sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu ikut bantu perjuangkan sampai alat ini tiba di RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua,” sebut Direktur Utama RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputy, Sabtu (20/6/2020).
Dikatakan dr. Elena, hingga kemarin pagi, satu paket TCM yang dimiliki RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua belum dilengkapi Biosafety Cabinet (BSC). Walau demikian alat TCM tersebut sudah bisa digunakan untuk test biomolekuler Covid 19. “BSC itu alat pengaman bagi petugas yang menangani TCM, seharusnya ada biar petugasnya lebih aman tapi kalaupun belum ada kami akan tetapkan manfaat alatnya sesuai fungsinya,” katanya.
Dikatakannya, pada Jumat 19 Juni 2020, TCM dan 60 unit cartidge khusus Covid-19 diserahkan oleh tim Dinas Kesehatan Provinsi NTT kepada RSUD Atambua. “Petugas kami langsung instal dan pagi ini sudah bisa digunakan sesuai fungsinya,” jelas dr. Elena.
Bupati Belu Willybrodus Lay dan sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Belu ini langsung mendatangi laboratorium RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua dan memantau langsung hari pertama penggunaan alat tersebut.
Dihadapan Direktur Utama RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua, dr Batsheba Elena Corputy, bupati menjelaskan kehadiran satu paket TCM Covid-19 yang dimiliki RSUD Atambua saat ini berawal dari surat pemerintah kabupaten Belu kepada Kemenkes RI untuk meminta bantuan tambahan cartridge Covid-19 dan BSC.
“Surat yang sama juga waktu itu kami kirim ke Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi Kesehatan, Pak Melki Laka Lena yang juga Ketua DPD I Partai Golkar NTT untuk bantu memperjuangkan alat ini. Puji Tuhan berkat kolaborasi perjuangan Pemerintah kabupaten Belu dan pak Melki Laka Lena akhirnya berhasil mendatang alat ini,” jelas Bupati Belu.
Menurut Bupati Willy Lay, satu paket TCM yang tergolong mahal ini sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat Belu. Dikatakannya, semua daerah di Indonesia sangat membutuhkan TCM dan cartridge namun ketersediaan cukup terbatas sehingga butuh kolaborasi perjuangan pemerintah daerah, dan para wakil rakyat di Senayan.
“Alat ini harganya cukup mahal tapi untuk pelayanan masyarakat tidak ada yang lebih mahal dari rakyat,” sebut Willy Lay.***Laurens Leba Tukan