Prihatin, Makan-Minum Petugas Covid-19 di Puskesmas Kota Hasil Patungan

671
Kepala Puskesmas Kota Soe dr. Yulin Palar ketika memberikan penjelasan kepada anggota DPRD Kabupaten TTS yang merupakan Pansus LKPJ (Senin 15/6/2020) di Puskesmas Kota Soe. Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM-DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ketika melakukan uji petik Panitia Khusus (Pansus) LKPJ di Puskesmas Kota Soe, menemukan sejumlah kejanggalan.

Menurut Ketua Pansus, Marthen Tualaka berdasarkan pengakuan Kepala Puskesmas (Kapus) Kota Soe dr. Yulin Palar, untuk biaya makan minum petugas yang menanganani rapid test tidak dibiayai oleh APBD Kabupaten TTS tetapi hasil patungan petugas sendiri.

“Kita prihatin sekali, masa makan-minun saja petugas harus patungan. Ibu Kapus sendiri yang sampaikan ke Pansus,” sebut Marthen Tualaka di halaman Puskesmas Kota Senin (15/6/2020).

Menurut Marthen, dana untuk pencegahan penularan Covid-19 di TTS sudah dialokasikan sebesar Rp 33,5 miliar, dan untuk Dinas Kesehatan Rp 14,5 miliar, tetapi sayangnya sebagian Puskesmas mengaku belum mendapatkan dana tersebut.

“Beberapa Puskesmas yang kita kunjungi mengaku hal yang sama. Dana untuk pencegahan dan atau penanganan belum mereka dapatkan. Ini yang kita sesalkan,” ujar Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten TTS ini.

Menurut pengakuan Kepala Puskesmas Kota Soe dr. Yulin Palar mengaku untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 di Puskesmas Kota Soe, untuk APD (Alat Pelindung Diiri) bagi petugas medis masih aman karena banyak pihak yang memberikan sumbangan. Sedangkan untuk vitamin bagi para medis sama sekali belum mereka terima dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTS. Bahkan biaya makan minum bagi tenaga medis mereka terpaksa pantungan dari kantong pribadi.

“Untuk vitamin bagi tenaga medis juga belum kita terima dari dinas kesehatan, belum lagi biaya makan minum untuk petugas medis kami terpaksa patungan,”ungkap dr. Yulin Palar.

Sedangkan terkait hak para petugas yang menurut informasi yang harus diterima sebesar Rp. 200.000 setiap sekali rapid test dan transportasi Rp. 150.000/orang hingga kini belum diterima.

“Kalau menyangkut dana pencegahan dan penanganan menurut informasi yang saya terima Rp. 200.000 per sekali rapid test dan uang transportasi Rp. 150.000 belum kami terima. Jadi kami tentunya kalau ditanya soal itu kami harus jujur bahwa sampai saat ini belum kami terima,” sebut dokter Yulin.

Dokter Yulin menambahkan, hingga kini petugas Covid-19 di Puskesmas Kota Soe sudah melakukan rapid test sebanyak 154 orang dari hasil trancking 274 orang oleh petugas Gugus Tugas Covid-19 TTS. Dari 154 orang yang dilakukan rapid test, 20 orang tidak ada kabar alias menghilang, 4 orang dinyatakan reaktif dan dilakukan test swab 2 orang dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan 2 orang lainnya hasil swabnya negatif.

Sedangkan, petugas medis yang khusus menanganan rapid test berjumlah 11 orang yang dipimpin oleh dr. Henny Setiawati. **Paul Papa Resi

Center Align Buttons in Bootstrap