PDIP Lembata Gelar Edukasi New Normal di Hari Lahir Pancasila

599
Para kader PDI Perjuangan Kabupaten Lembata ketika menggelar aksi bagi masker dan edukasi New Normal kepada pedagang dan pengunjung pasar Pada, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Senin (1/6/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Lembata punya cara sendiri untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Para kader PDI Perjuangan Kabupaten Lembata melakukan edukasi New Normal sekaligus membagi masker kepada masyarakat Lembata. Edukasi dan aksi pembagian masker itu menyasar para pedagang dan pengunjung pasar Pada, pasar Lamahora, di Terminal Timur dan Terminal Barat serta  pengunjung RSUD Lewoleba.

Puluhan kader partai berlambang banteng moncong putih ini mulai melakukan pembagian masker dan edukasi New Normal sejak Pkl.09.30 WITA dari Pasar Pada, disambut antusias para pedagang dan pengunjung.

Imelda Nutong, salah satu pedagang di pasar Pada, menilai aksi bagi-bagi masker dan edukasi dari partai besutan Megawati Soekarno Putri itu sudah terlambat. Mereka mengganggap jauh sebelumnya sudah banyak aksi serupa dari komunitas, organisasi, dan partai politik lainnya di Lembata.

Namun setelah mendengar penjelasan dari Kader PDI Perjuangan tentang esensi dari New Normal, ia mengaku kaget sebab yang dipahami selama ini, berlakunya New Normal disimpulkannya bahwa persoalan Covid-19 telah usai.

“Dari kemarin-kemarin saya tidak lihat PDI Perjuangan datang ke sini sehingga saya kaget. Tapi setelah dengar perjelasan, baru saya tahu kalau nanti semua tranportasi darat, laut dan udara dibuka lebih berbahaya sehingga harus lebih disiplin lagi,” sebut Imelda.

Selain Imelda, beberapa pedagang lain juga mengaku sebelum mendengar penjelasan dari kader PDI Perjuangan, mereka mengartikan New Normal sebagai akhir dari ancaman Covid-19.

Ketua DPC PDI Perjuangan Lembata, G. Fransiskus saat ditemui di pasar Pada mengatakan, edukasi terkait New Normal dipandang penting terutama dalam konteks Lembata yang masih kategori zona hijau.

Edukasi terkait pemberlakuan New Normal menurut Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lembata ini adalah sebuah kebijakan normalisasi kehidupan yang disiplin akan pola hidup sehat, sebagai budaya yang semestinya tidak hanya dijalankan dalam masa Covid-19 tetapi idealnya dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi menurut Frans, ketika seluruh akses transportasi kembali dibuka, tentu akan lebih mengancam masyarakat Lembata dibanding sebelumnya.

“Jadi mau sampai kapan kalau ditutup terus. Dampak ekonominya sangat besar. Yang penting, ketika pemberlakuan new normal dimulai, masyarakat sudah sadar bahwa perang melawan Covid-19 ini sejatinya ada di masa ini,” ujar Frans.

Frans juga mengingatkan warga Lembata agar lebih disiplin dan mematuhi protokol new normal Kemenkes, seperti tetap menjaga jarak, selalu pakai masker, rajin cuci tangan dan menciptakan lingkungan kerja yang higenis, termasuk di pasar.

Mantan Camat Nubatukan ini juga berharap agar seluruh elemen yang paham tentang esensi new normal dapat memberikan penjelasan terhadap masyarakat agar tidak kemudian menimbulkan salah tafsir.

“Bahkan kepada seluruh kader partai di Lembata pun saya wajibkan untuk memberikan penjelasan serupa. Apalagi hari ini bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila. Mari kita jalankan new normal berdasarkan norma Pancasila,” tutup Frans. *)Teddy Lagamaking

Editor : Lorens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap