GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Kesehatan Nusantara
Beranda / Nusantara / Giat Kreatif DLH Flotim di Tengah Covid-19

Giat Kreatif DLH Flotim di Tengah Covid-19

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Flores Timur, Servulus Satel Demoor, S.Hut bersama tim juri lomba taman antar OPD di Flotim, Rabu (13/5/2020). Foto: Maksimus Masan Kian

LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Flores Timur, dibawah kepemimpinan Servulus Satel Demoor, S.Hut terus menghidupkan giat-giat kreatif menumbuhkan kesadaran mencintai lingkungan. Selain tim yang rutin mengangkut dan membersihkan sampah di tempat -tempat sampah dalam Kota Larantuka, dinas yang sangat strategis dalam urusan kebersihan lingkungan dan penataan kota inipun, telah melakukan sekian terobosan yang dapat dilihat langsung dan sudah dimanfaatkan. Titik penumpukan sampah yang paling padat di Pasar Inpres Larantuka, saat ini, dalam pantaun sudah bisa dikendalikan. Bersih.

Giat kreatif yang telah diterobos diantaranya, menanta Taman Kota Feliks Fernandez dimulai dari panggung utama, penambahan asesoris taman yang  manfaatkan kreator lokal di Flores Timur, penanaman kelapa hias di sepanjang pantai Taman Kota, pembersihan secara rutin lokasi pantai, penataan rumah jabatan Bupati, dan lain-lain.

Ditengah keterbatasan waktu dan anggaran DLH Flotim terus berupaya mencari alternatif kreasi untuk membangun kesadaran bersama dalam penciptaan kebersihan lingkungan. Salah satu yang akan dilakukan yakni Lomba Taman antar Organisasi Perangkat (OPD) dan Instansi Vertikal di Kabupaten Flores Timur. Kompetisi dengan tujuan membentuk kesadaran bersama dalam menjaga keindahan lingkungan ini telah dimulai sejak tahun 2018. Dan  tahun 2020 di tengah Pandemi Covid-19 ini kembali digelar dengan tambahan kriteria penyiapan Protokoler Penangan Covid -19 di setiap OPD.

“Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam kererbatas melakukan upaya upaya kecil untuk memberi manfaat kepada publik. Kami menyadari sungguh, kami punya keterbatasan kreasi dan inovasi, dan itu tentu sangat manusiawi. Kami butuh saran dan kritik. Kritik bagi kami secara lembaga adalah vitamin untuk menghasilkan inovasi demi terciptanya Kota Larantuka yang bersih, indah dan menjadi tempat hunian yang nyaman. Visi membangun Kota yang diusung Bupati Anton Hadjon dan Wakil Bupati Agus Boli, tentu tidak saja menjadi tanggungjawab Pemerintah, melainkan seluruh masyarakat Flotim. Ini daerah kita, tanah kelahiran kita, mari kita sama sama membangun dengan cara dan talenta kita yang telah Tuhan berikan,”ungkap Servulus dalam rapat teknis bersama Tim Penilai Lomba Taman, Rabu (13/5/20) di ruang kerjanya.

Ia menambahkan, Lomba Taman kali ini, ditengah Covid-19 juga diharapkan mendorong setiap OPD untuk menerapkan protokoler Kesehatan Penangan Covid-19. “Sedikitnya ada enam (6) kriteria yang akan digunakan dalam Lomba Taman tahun 2020 yakni, adanya inovasi, terdapat tanaman endemik khusus Flores Timur dan NTT, keanekaragaman tanaman, estetika, tematik atau mengusung tema tertentu dan memperhatikan rasio ruang publik yakni 20%. Nah plus dari kriteria ini adalah kebersihan kantor khusus pada kepedulian pencegahan Covid- 19,”kata Servulus Demoor.

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Menurut Kadis DLH, andai tidak dilanda Covid-19, akan ada beberapa terobosan yang dilakukan dalam penataan Kota Larantuka diantaranya penataan di taman kota, pengaturan pot bunga dan penanaman bunga  pada akses jalur jalan utama Kota Larantuka, penataan lampu jalan dan lampu taman, edukasi dan pengolahan sampah, dan lain -lain. “Sementara, beberapa program dipending menyesuaikan anggaran yang saat ini difokuskan untuk penanggulangan penyebaran Covid-19.Ke depan, lomba akan diperluas untuk kalangan satuan pendidikan atau sekolah, juga puskesmas. Lebih luas lagi, lomba juga akan dirancang antar kelurahan.

Melki Kolibaran, Direktur Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) mengatakan, urusan sampah tidak bisa kita bicara saja di hilir tapi harus serius, fokus dan tuntas penanganan dari hulu. “Rumah tangga adalah sumber terbanyak sampah. Nah, disini mental masyarakat kita juga harus disadarkan. Butuh edukasi dalam menangani masalah sampah,” sebutnya.

Melki menyebutkan, jika dibanyak tempat sampah sudah mendatangkan rupiah, Flores Timurpun sebenarnya tidak boleh kalah. Hampir semua rumah memiliki taman bunga, artinya sampah organik memiliki peluang yang bagus untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. “Lalu bagaimana dengan sampah anorganik? Saat ini, di Flores Timur banyak kreator yang memanfaatkan sampah plastik. Potensi potensi ini, mesti digandeng untuk bersama memerangi sampah, membiasakan kebersihan dan terciptanya hidup yang sehat. Hidup sehat terbebas dari virus apapun, termasuk Covid-19,” kata Melki.

Dinas Lingkungan Hidup Flores Timur dalam proses penilaian nantinya, melibatkan Lusia B. Gege Hadjon selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur, sekaligus sebagai Duta Lingkungan Hidup, Xaverius Antonius Kleden, Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup pada DLH Flotim, Yaokim Da Santo, Ketua Komunitas Bonsai Nagi, Melki Koli Baran, Direktur Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) dan Maksimus Masan Kian, Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kabupaten Flores Timur. Penilaian akan dilakukan pada Bulan Juli hingga Agustus 2020. **)Maksimus Masan Kian/Guru Kampung dari Flores Timur

Ketika HAM Menyapa Nggongi: Umbu Rudi Kabunang dan Gerakan dari Selatan Sumba

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement