KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Politisi senior Partai Golkar Provinsi NTT H. Mohammad Ansor memimpin tim Komisi V DPRD Provinsi NTT melakukan peninjauan di laboratorium pemeriksaan swab RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang dengan metode PCR, Rabu (29/4/2020). Tim Komisi V DPRD Provinsi NTT terdiri dari Kristin Sami Pati, dan dr. Christian Widodo. Ketika meninjau laboratiru swab, para wakil rakyat itu didampingi oleh Wakil Direktur (Wadir) Penunjang RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang, dr. Yusi.
Kepada SeatanIndonesia.com, Mohammad Ansor menjelaskan, hasil pemantauan Komisi V DPRD Provinsi NTT ditemukan bahwa telah tersedia Laboratorium swab di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes dengan fasilitas penunjang ruangan pemerikaaan dan 2 ruang tekanan positif dan 1 ruang tekanan negatif serta peralatan untuk laboratorium swab yang sudah tersedia dalam kondisi siap pakai.
“Tinggal menunggu reagen yang akan tiba dalam waktu dekat, laboratorium untuk pemeriksaan swab itu sudah bisa beroperasi,” ujar Ansor.
Anggota DPRD Provinsi NTT dua periode dari dapil Kota Kupang ini menambahkan, tenaga medis yang siap mengoperasionalkan laboratorium swab itu sudah siap. “Ada dua dokter patologi klinik dan enam orang perawat yang sudah terlatih. Bahkan didukung pula dengan APD yang sesuai standar,” ujar Ansor.
Disebutkan, kapsitas jumlah sampel yang bakal diperiksa dalam sehari bisa mencapai 90 lebih, tetapi akan dibatasi cukup 48 sampel saja per hari. “Berarti untuk 24 orang dalam sehari, karena satu orang membutuhkan 2 sampel,” ujarnya.
Terhadap kondisi ini Komisi V DPRD Provinsi NTT, kata dia telah memastikan dan meninjau secara langsung bahwa NTT akan memiliki laboratorium swab sendiri yang sudah sesuai dengan standar dari Kementrian Kesehatan RI.
Ia mengaharpkan agar laboratorium itu dapat mempercepat proses pemeriksaaan sampel swab sehingga dalam waktu 1-2 hari sudah didapatkan hasil pemeriksaannya. “Selama ini jika dikirim ke Jakarta atau Srabaya bisa memakan waktu sampai dua minggu bahkan lebih,” katanya.
Dijelaskan Ansor, Komisi V DPRD Provinsi NTT merekomendasi agar laboratorium swab ini dibangun jaga di RSUD TC. Hillers Maumere, RSUD Komodo di Labuhanbajo dan RSUD Umbu Rera Meha Waingapu.
RS Penyangga Undana
Komisi V DPRD Provinsi NTT yang dipimpin oleh H. Mohammad Ansor, saat itu juga meninjau RS Penyangga Undana Kupang. Para wakil rakyat itu meninjau secara langsung sarana dan prasarana mulai tempat tidur, dan perlatan Kesehatan serta fasilitasnya. “Semua sudah tersedia dan sangat memadai, termasuk juga tenaga medis dokter dan perawat,” sebutnya.
Dikatakan Ansor, lantaran hingga saat ini akses bandara untuk penerbangan dari luar NTT dan pelabuhan laut masih ditutup maka Dinas Kesehatan Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan RSUD S.K. Lerik Kota Kupang agar jika ada pasien yang hendak dirujuk bisa menggunakan RS Penyangga Undana.
Melihat kesiapan RS Penyangga Undana itu, Komisi V DPRD NTT memberikan apresiasi atas kerja cepat dan tuntas dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTT yang dipimpin langsung GUbernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. “Juga Dinas Kesehatan Provinsi NTT, RSU Johannes, RSJ Naimata serta RS Undana yang telah mendukung dan menyiapkan sarana prasarana dan sumber daya tenaga medis yang memadai dalam rangka penanganan Covid-19 di NTT,” ujar Ansor. ***Laurens Leba Tukan