LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur bakal memberikan sangsi kepada salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemkab Lembata yang melakukan perjalanan ke luar daerah di tengah pandemi Covid-19.
“Saya sudah perintahkan untuk dilakukan BAP kepada salah seorang ASN yang dinilai melanggar protap tentang bekerja dari rumah. Melakukan perjalanan ke luar daerah di masa pandemi merupakan kesalahan fatal,” ujar Bupati Eliaser Yentji Sunur di Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kamis (23/4/2020).
Menurut Bupati Sunur, instruksi untuk ASN dan staf pemerintah bekerja dari rumah sepertinya tidak dipatuhi dan harus diberi sangsi birokrasi. “Semua kerja dari rumah, work from home, bukan work from Larantuka. Ini bukan libur jadi pergi tinggal di Sarotari Larantuka sana. Sudah saya BAP dia,” tegas Bupati dua periode ini.
Bupati Yentji Sunur mengatakan, selain memberi BAP kepada ASN yang reaktif setelah dilakukan rapid test usai melakukan perjalanan ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur selama dua minggu, ia juga akan melakukan hal yang sama kepada beberapa ASN lainnya yang melakukan perjalanan ke luar Lembata.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar terus membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 beserta mata rantainya.

Camat Ile Ape, Stanis Kebesa Langoday
Camat Ile Ape, Stanis Kebesa Langoday, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pemerintah kecamatan juga sudah keluarkan surat Penutupan Bulan Adat Kecamatan Ile Ape. “Ini sesuai dengan hasil keputusan masyarakat Ile Ape dalam Seminar Adat Tahun 2001 bahwa, adat dibuka 1 Mei -31 Juli,” katanya.
Dikatakan Camat Langoday, terlepas dari buka dan tutup itu menjadi kewenangan camat namun, siapa pun jadi camat, dia melihat situasi terkini apakah bulan adat dibuka atau tida itu tergantung dari situasi dan kondisi.
Penutupan bulan adat itu, sesuai dengan masukan teknis dari orang pertanian, orang peternakan, terkait dengan iklim.
Itu pasalnya, kata dia, keputusan tahun 2001 menjadi dasar baginya untuk menutup, karena kondisi wabah Covid-19. “Musim ini juga kemungkinan kita gagal panen,” sebut Camat.
Dikatakannya, langkah yang diambil dengan menutup kegiatan adat itu bertujuan untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah Lembata. *)Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan
Komentar