LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengaku kecewa dengan penyedia jasa transportasi laut seperti kapal feri yang hingga sekarang masih mengangkut penumpang. Bahkan, dari penumpang yang dimuat dari Kupang-Larantuka dan terakhir di Lembata itu tiga orang diketahui reaktif ketika dilakukan rapid test.
“Sudah ada instruksi dan larangan untuk tidak muat penumpang, tapi Kep Feri ini juga Bandel. Ini sudah terjadi dua kali dan tadi malam bawa lagi orang dan ada tiga reaktif rapid test,” ujar Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur dengan nada kecewa kepada media usai melantik tiga Penjabat Kepala Desa dan empat anggota BPD di Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kamis (23/4/2020).
Bupati Sunur mengatakan, kapal feri yang masuk ke Lembata hanya untuk yang memuat logistic dan bahan sembako atau barang lainnya. “Sampai sekarang masih mengangkut orang dari Kupang ke Lembata, padahal sudah ada instruksi dari Pemprov NTT agar tidak lagi membawa penumpang,” katanya.
Ia menilai, pihak penyedia jasa transportasi laut seperti feri tidak taat aturan sehingga hal itu terus terjadi. “Saya sudah hubungi Dinas Perhubungan Provinsi NTT, tapi ternyata tadi malam datang lagi bawa 32 orang, sehingga saya pastikan untuk tutup pelabuhan karena kelihatan Kep Feri ini juga bandel,” sebut Bupati Sunur.
Bupati Sunur menegaskan, melalui Sat Pol PP, ia sudah perintahkan untuk tutup dengan mengunci pintu hidrolik sandar labuh Feri. “Jika tidak maka saya akan sendiri turun dan tutup hidrolik sandar labuh,” tegasnya.
Kepala Seksi Percepatan dan Pencegahan Covid-19 Lembata, Apolonaris Mayan, membenarkan bahwa kapal feri yang berlabih di Lembata itu membawa serta penumpang.
“Tadi malam kurang lebih jam satu, mereka tiba di Pelabuhan feri Waijarang. Mereka dari Larantuka. Jumlahnya ada 32 orang penumpang, dan setelah lakukan rapid test ditemukan tiga orang reaktif. Tiga orang reaktif hasil rapid test itu, satunya dari Larantuka, satunya dari Surabaya via Sagu baru ke sini, sementara satunya lagi dari Manggarai orang Bandung dengan KTP Manggarai,” ujar Apol Mayan yang ditemui di Puskemas Lewoleba.
Apol menyebutkan, riwayat perjalanan ketiga orang itu saat ini sedang didalami oleh tim gugus tugas agar bisa secepatnya diketahui.
“Setelah ada hasil rapid test dari tiga orang itu, semua penumpang KM Feri Ile Boleng telah di jemput dan sudah di karantina di Puskesmas Lewoleba,” katanya.*)Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan