KUPANG,SELATANINDONESIA.COM — PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 12 November 2025. Agenda rapat kali ini akan difokuskan pada pengangkatan pengurus baru sesuai hasil fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta penyampaian Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2026.
Informasi resmi mengenai penyelenggaraan rapat tersebut tercantum dalam keterbukaan informasi Bank NTT, Rabu (29/10/2025). “Menindaklanjuti Surat Dewan Komisaris Nomor: 174/DK-BPDNTT/X/2025 tanggal 27 Oktober 2025 perihal Penyelenggaraan RUPSLB Tahun 2025, kami mengundang para pemegang saham untuk menghadiri rapat tersebut,” tulis Direktur Dana Bank NTT Hilarius Minggu dalam surat pemanggilan resmi.
Tahapan Penetapan Pengurus
Rapat kali ini menjadi kelanjutan dari proses yang telah bergulir sejak RUPSLB September 2025, di mana para pemegang saham menyetujui hasil sementara proses seleksi dan pencalonan pengurus baru Bank NTT. Dalam rapat sebelumnya, pemegang saham memutuskan untuk menunggu hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dari OJK sebelum menetapkan jajaran direksi dan komisaris definitif.
Keputusan tersebut diambil setelah mendengarkan laporan dewan komisaris serta tanggapan, pertanyaan, dan saran dari para pemegang saham. “Proses seleksi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan profesionalisme, agar manajemen Bank NTT semakin kuat dan kredibel,” ujar salah satu sumber di internal bank.
Bank Jatim Jadi Pemegang Saham Pengendali Kedua
Sebelumnya, dalam RUPSLB 4 September 2025, pemegang saham Bank NTT juga mengesahkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) sebagai pemegang saham baru, sekaligus pemegang saham pengendali kedua. Langkah ini menandai kerja sama strategis antar-bank pembangunan daerah yang diharapkan memperkuat struktur permodalan dan tata kelola Bank NTT.
Melalui kesepakatan itu, Bank Jatim memberikan suntikan modal sebesar Rp100 miliar untuk memperkuat posisi keuangan dan ekspansi bisnis Bank NTT ke depan. Kolaborasi dua bank daerah ini diharapkan menjadi model sinergi antar-BPD di kawasan timur Indonesia.
Menuju Transformasi Bisnis 2026
Rapat 12 November nanti juga akan menjadi ajang bagi manajemen untuk memaparkan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2026, yang menitikberatkan pada transformasi digital, ekspansi pembiayaan produktif, serta penguatan peran Bank NTT sebagai lokomotif ekonomi daerah.
“RBB 2026 dirancang agar Bank NTT semakin adaptif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ujar Hilarius Minggu.
Dengan restrukturisasi pengurus dan masuknya investor strategis, Bank NTT diharapkan mampu memperluas jaringan layanan, meningkatkan daya saing, dan memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi daerah.*/llt



Komentar