GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Ekonomi
Beranda / Ekonomi / Saat Bank NTT Mengetuk Pintu Sanpio dengan Lemari dan Meja

Saat Bank NTT Mengetuk Pintu Sanpio dengan Lemari dan Meja

Pimpinan Bank NTT Cabang Ruteng Romy Radjalangu ketika menyerahkan CSR untuk Paroki Santo Pio (Sanpio) Langke Majok, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Senin (15/9/2025). Foto: Dok.BankNTT

RUTENG,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT Cabang Ruteng kembali menyalurkan bantuan sosial, kali ini menyentuh Paroki Santo Pio (Sanpio) Langke Majok, Kecamatan Satar Mese Utara, Senin (15/9/2025).

Bantuan berupa lemari dan meja senilai Rp5 juta itu diterima langsung oleh Pastor Paroki, Romo Handri Masri. Ia menyebut pemberian tersebut bukan sekadar perlengkapan, melainkan sarana penting yang menunjang pelayanan rohani.

“Lemari di Paroki sangat dibutuhkan untuk menyimpan perlengkapan rohani seperti pakaian imam, ajudah, piala misa, hingga buku doa. Kami bersyukur Bank NTT berkenan berbagi kasih dengan Paroki,” ujar Romo Handri.

Menjawab Kebutuhan Nyata

Pimpinan Cabang Bank NTT Ruteng, Romi Radjalangu, menegaskan bahwa pihaknya selalu menyesuaikan jenis bantuan dengan kebutuhan paroki. Menurut dia, perhatian kali ini diarahkan pada fasilitas sekretariat yang kerap jadi pusat aktivitas pelayanan.

Pekarangan Pro Oli Mila, Jurus Bupati Paulus Turunkan Kemiskinan Sumba Tengah

“Dengan adanya lemari dan meja, kami berharap Romo dan tim paroki dapat lebih nyaman bekerja sehingga pelayanan kepada umat semakin maksimal. Ini langkah kecil tapi bermakna,” kata Romi.

Ia menambahkan, program berbagi kasih Bank NTT terus berjalan secara berkelanjutan. Dari puluhan paroki di Kabupaten Manggarai, kini hanya tersisa dua yang belum tersentuh bantuan cabang Ruteng.

Ikatan dengan Umat

Bagi Bank NTT, berbagi tidak sekadar kegiatan seremonial. “Kami berbagi dari apa yang kami miliki. Harapannya, kehadiran Bank NTT bisa menjadi penyatu ikatan dengan paroki-paroki dan tentu imbasnya dirasakan umat,” ujar Romi.

Bank NTT pun menempatkan pelayanan kasih sebagai bagian dari misi sosialnya. “Selain berdoa, tetap perlu bekerja keras—ora et labora. Itu yang mendorong kami hadir di tengah umat,” tuturnya.

Miras Lokal NTT dan Gagasan Umbu Rudi Kabunang: Legalisasi Bertahap

Bantuan sederhana berupa lemari dan meja di Paroki Sanpio mungkin tampak kecil dalam ukuran rupiah, namun punya arti besar dalam kehidupan umat. Di pedalaman Manggarai, pelayanan rohani tidak hanya ditopang oleh doa, tetapi juga oleh hal-hal praktis yang memungkinkan gereja bekerja lebih rapi dan teratur. Di situlah peran Bank NTT menemukan maknanya: menjembatani kebutuhan nyata umat dengan semangat kebersamaan.*/ab/llt

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement