Rapid Test Satu Mahasiswa Yogya di Lembata Terindikasi Positif Covid-19

1758
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, didampingi Wabup Thomas Ola Langoday dan Ketua DPRD Kabupaten Lembata Petrus Gero ketika menggelar jumpa perss di halaman Aula Kantor Bupati, Selasa (14/4/2020). Foto; SelatanIndonesia.com/Teddi Lagamaking

LEWOLEBA-SELATANINDONESIA.COM – Bupati Lembata  Eliaser Yentji Sunur mengumumkan kepada publik, ada satu mahasiswa asal Lembata yang selama ini berkuliah di Yogyakarta terindikasi postifi Corona dari hasil rapid test.

“Hari ini ada suspect di kabupaten Lembata satu orang, selanjutannya kita akan melakukan rapid test terhadap mata rantai orang-orang yang sudah kontak sosial dengan yang bersangkutan,” ujar Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ketika menggelar jumpa perss di halaman Aula Kantor Bupati, Selasa (14/4/2020).

Dikatakan Bupati Sunur, mahasiswa yang terindikasi positif itu berasal dari daerah yang sebelumnya sudah terpapar Covid-19. “Pasien P1 ini tiba dengan kapal Fery tanggal 9 April 2020 dari Kupang setelah sebelumnya dari Yogya , sempat beberapa hari di Lewoleba,” sebutnya.

Bahkan, Bupati Sunur juga mengatakan ada satu lagi perempuan yang juga mahasiswi diduga sama-sama dengan pasien P1.

“Dari hasil rapid test kemarin, pemeriksaan antibodi ternyata ada satu yang reaktif, positif untuk P1 laki-laki. Dan saat sekarang berada di ruang isolasi RSUD Lewoleba,” ujar Bupati Sunur.

Pemkab Lembata melalui tim gugus tugas menjelaskan, yang terdata ada 10 orang ditambah lagi 23 orang yang harus didalami lagi. “Karena dengar kabar 23 orang ini termasuk anak SMA ada mahasiswa juga berkumpul malam dan minum sama-sama dengan satu gelas,” terang Bupati Yentji Sunur.

Pemkab Lembata melalui tim gugus tugas Covid-19 telah membentuk tim investigasi menyisir mata rantai untuk disekat dan dikarantina, sambil tetap diperiksa oleh tim medis.

Terkait dengan pemeriksaan swab, Bupati Sunur mengatakan, Pemkab Lembata telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi NTT, dalam waktu tidak terlalu lama alat akan tiba di Larantuka dan selanjutnya dibawa ke Lewoleba.

“Hasil pemeriksaan swab dengan metode PCR menjadi tolak ukur, apakah orang tersebut positif atau tidak. Karena itu kita perlu bersabar dan tetap tenang sambil menunggu pengumuman resmi dari pemerintah,” ujar bupati Sunur.

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada pers di Kupang, Senin malam (13/04/2020) mengatakan, walupun rapid test positif tetapi belum tentu hasil swabnya bakal positif covid-19. “Akan lebih terkonfrmasi jika selesai dilakukan pemeriksaan swab dengan metode PCR,” sebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT ini.

Ketua DPRD Lembata Petrus Gero yang saat itu turut mendampingi Bupati Lembata, kepada SelatanIndonesia.com mengatakan, dari hasil rapid test telah menunjukkan sespect tetapi kita berharap dari hasil swab test dengan metode PCR nantinya negatif.

“Saya ajak masyarakat Lembata untuk mematuhi protokoler kesehatan yakni pola hidup sehat, menggunakan masker apabila sangat penting dan mendesak harus keluar rumah, sosial distancing, jaga jarak (physical distancing). Dengan mengikuti arahan pemerintah dan protokoler kesehatan saya percaya kita semua dapat mencegah penularan Covid-19 di Kabupaten Lembata,” sebutnya.

Piter Gero juga memberikan apresiasi kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin langsung Bupati Lembata. “Gerak cepat dan tepat yang dilakukan Gugus Tugas untuk menelusuri semua orang yang kontak langsung dengan P1 ini patut kita apresiasi. DPRD Kabupaten Lembata secara lembaga akan terus memberikan dukungan kepada Pemkab Lembata untuk bersama masyarakat dalam semangat gotong royong melawan Covid-19,” ujar politisi Golkar ini. *)Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap