Simfoni dari Dataran Gersang Oelamasi

28
Pesparawi Kabupaten Kupang.

Gebrakan Bupati Yosef Lede Menghidupkan Semangat Paduan Suara Gerejawi

OELAMASI,SELATANINDONESIA.COM – Di atas tanah kering Oelamasi yang terbakar matahari, gema suara pujian akan segera membahana. Untuk pertama kalinya sejak Kabupaten Kupang berdiri, pemerintah daerah menggelar Pekan Seni Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat kabupaten. Sebuah gebrakan yang tak biasa dari Bupati Kupang, Yosef Lede, dan wakilnya, Aurum Titu Eki.

Gagasan itu bukan sekadar seremoni keagamaan. “Ini bentuk nyata komitmen kami membangun kapasitas lembaga keagamaan dan budaya rohani menuju Kupang Emas,” kata Bupati Yosef saat peluncuran Pesparawi di Oelamasi. Ia berharap, ajang ini bukan hanya melahirkan bibit unggul seni suara rohani, tetapi juga membangun harmoni lintas gereja dan organisasi di wilayah itu.

Tema yang dipilih tak main-main: “Aku Hendak Memuji Tuhan Pada Segala Waktu.” Sebuah seruan iman yang ingin diterjemahkan dalam notasi, harmoni, dan spirit kebersamaan. Pemerintah daerah membentuk Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD II) untuk menyelenggarakan kegiatan akbar ini, dengan keterlibatan lintas denominasi: dari gereja Protestan, Katolik, hingga organisasi masyarakat Kristen.

Ketua Panitia Pesparawi 2025, Juliandri Seran, menyebut lomba ini dibagi menjadi dua kategori. Kategori A untuk gereja, instansi, dan organisasi se-daratan Timor. Sedangkan Kategori B dikhususkan bagi gereja-gereja Kristen di wilayah Kabupaten Kupang.

“Ini kesempatan langka. Banyak potensi seni rohani yang terpendam di pelosok. Lewat Pesparawi, kita beri mereka panggung,” kata Juliandri.

Ia menambahkan bahwa para peserta akan memperebutkan piala bergilir Bupati Kupang, simbol prestasi dan kehormatan bagi paduan suara terbaik.

Pendaftaran telah dibuka sejak 15 April hingga 30 Mei 2025 di Sekretariat LPPD II Oelamasi. Panitia membuka akses luas dengan menyediakan lima nomor kontak koordinator yang siap melayani peserta dari berbagai penjuru Timor.

Gelaran teknis akan dimulai dengan technical meeting pada Jumat, 30 Mei 2025. Tes panggung digelar 24 Juni, diikuti lomba utama pada 25 Juni, dan ditutup dengan babak final Kategori A pada Jumat, 27 Juni 2025.

Bupati Yosef percaya, membangun semangat religius tak cukup dari mimbar. Ia ingin warga merasakannya dalam wujud nyata melalui seni, suara, dan kebersamaan. “Lewat pujian, kita satukan semangat persaudaraan dan membangun spiritualitas masyarakat,” ujarnya.

Pesparawi ini bisa jadi awal dari tradisi baru di Kupang bahwa suara iman yang menembus batas administratif, politik, dan sectarian menjadi harmoni untuk masa depan.*/merci

Center Align Buttons in Bootstrap