ATAMBUA,SELATANINDONESIA.CON – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Belu kini mencapai angka 215. Para pasien DBD di Kabupaten yang berbatasan dengan Republik Demokratik Timor Leste itu kini sedang dirawat di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu Yohanes Jefry Nahak bersama seluruh Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Belu melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi pasien.
Kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (12/3/2020) Jefry Nahak mengatakan, dari jumlah pasien DBD sebanyak 215 orang itu kini mulai menurun. ‘Trendnya menurun terus setiap hari dan sampai kemarin tinggal 75 orang pasien,” sebut Ketua DPD Golkar Kabupaten Belu ini.
Jefry Nahak mendesak agar pelayanan untuk para pasien DBD harus dilakukan lebih serius. “Kami juga minta kepada Pemerintah agar menggratiskan pasien DBD yang berasal dari Kabupaten Belu, karna pasien DBD yang ada di RSUD Atambua ini banyak juga dari Kabupaten TTU,” sebutnya.
Dikatakan Jefry, ia dan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar juga berdialog langsung dengan Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek dan membahas berbagai keterbatasan yang fasilitas di RSUD itu. “Karena pasien terlalu membludak, jadi banyak pasien DBD yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit,” katanya. Ia menambahkan, segala keterbatasan itu akan menjadi agenda perjuangan Fraksi Partai Golkar baik di Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Di seluruh Provinsi NTT, jumlah kasus DBD sejak Bulan Januari hingga awal Maret 2020 tercatat sebanyak 3.109 kasus. “Dari jumlah kasus itu 37 orang diantaranya telah meninggal dunia,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David Mandala. Kabupaten di NTT dengan jumlah kausus DBD terbanyak adalah Kabupaten Sikka yaitu 1.216 dan 14 orang diantaranya telah meninggal dunia.***Luarensius Leba Tukan