Survei Terbaru Voxpol, MELKI-JOHNI Ungguli Paket Lain di Pilgub NTT

180
Hasil survei Voxpol Center yang mem9otret pasangan MELKI-JOHNI unggul dari kandidat lain.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Lembaga survei Voxpol Center merilis survei Pilkada 2024 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasilnya, pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asodoma mengungguli dua paket lain.

Survei digelar pada 5 hingga 14 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden. Para responden merupakan WNI yang berdomisili di NTT dan punya hak pilih.

Survei dilakukan dengan metode wawancara secara face to face. Adapun margin of error survei 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Para responden diberikan pertanyaan ‘seandainya pemilihan langsung Kepala Daerah dilaksanakan hari ini, siapa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang akan ibu/bapak/saudara pilih?’ Hasilnya, pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asodoma mengungguli Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto, dan Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu.

Berikut ini hasilnya:

Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asodoma 37,6%

Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 34,8%

Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu 19,8%

TT/TJ 7,8%

“Ketika ditanyakan pasangan, ini simulasi berpasangan, ini 37,6% hasil survei kita itu ada di Pak Emmanuel Melkiades dan Pak Johanis, kemudian di 34,8% ini ada di Pak Yohanis Fransiskus dan Bu Jane Natalia, kemudian disusul Pak Simon di 19,8%, pada simulasi berpasangan ini,” jelas peneliti Voxpol Center M. Erfa Redhani saat memaparkan hasil survei, Kamis (17/10/2024).

Alasan Responden Memilih

Erfa lantas menjelaskan, terkait alasan para responden memilih calon gubernur dan wakil gubernur. Dia menyebut mayoritas responden di NTT memilih berdasarkan alasan rasional seperti kinerja, visi-misi atau program, dan komptensi para paslon.

“Jadi kita bagi 3, ada pemilih rasional, sosilogis, dan psikologis, ternyata pemiliuh di NTT itu sebagian besar, mayoritas, rasional dia, karena memilih karena kinerja dan pengalaman, karena visi-misi dan program yang ditawarkan, kapasitas atau komptensi yang dimiliki,” jelasnya.

“Sementara secara sosiologis baik itu kedekatan berdasrakan agama, suku, asal daerah, itu hanya 13%, dan sama dengan berdasarkan psikologis usia, gender dan lain lain hanya 13%. Jadi memang 68,4% itu pemilih-pemilih yang rasional,” tandas dia, menambahkan.

Melki-Johni dan Ansy-Jane Bersaing Ketat, SPK-AG Harus Kerja Ekstra

Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami memberikan pandangannya terkait dinamika politik dalam kontestasi pemilihan gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub) NTT 2024.

Menurut dia, berdasarkan data hasil screening survey yang dilakukan Voxpol Center, persaingan ketat terjadi antara Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) dan Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma (Melki-Johni).

Dia menyebut, kedua pasangan calon (Paslon), yakin Ansy-Jane (nomor urut 1) dan Melki-Johni (nomor urut 2) menunjukan tren dukungan yang cukup ketat dalam perhelatan politik NTT saat ini.

“Sebagai akademisi, rujukan kita selalu pada data. Jadi dari screening survei yang ada, sampai hari ini kan kontestasinya ada pada Melki-Johni dan Ansy-Jane,” ujar Jimmy Nami, ketika jadi narasumber rilis survei yang dilakukan Voxpol Center secara virtual, Kamis 17 Oktober 2024.

Angka-angka yang dikeluarkan oleh tim survei dari lembaga survei Voxpol Center dan beberapa lembaga survei lain, memberikan singgungan yang cukup ketat terkait dua pasangan calon tersebut (Melki-Johni dan Ansy-Jane).

“Jadi berdasarkan screening survey yang ada, sampai hari ini kontestasinya ada pada pasangan calon (paslon) Melki-Johni dan Ansy-Jane,” jelasnya.

Hal itu, kata Jimmy Nami, mengindikasikan bahwa kedua pasangan calon (paslon) tersebut mampu menarik dukungan dan perhatian masyarakat, serta mereka juga memiliki basis dukungan yang kuat.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SPK-AG) selalu stagnan di posisi ketiga survey.

Berbeda dengan Melki-Johni dan Ansy-Jane, Jimmy Nami menyebut pasangan SPK-AG harus bekerja lebih ekstra keras, jika ingin mendapat sokongan atau dukungan dari masyarakat.

“Figurnya harus bisa di improve lagi menjadi postur yang menarik, dan tentu sesuai dengan karakteristik masalah di Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

Selain itu, kata Jimmy, imajinasi politik dari pasangan tersebut juga harus dipahami dan diterjemahkan secara baik dan efektif untuk memenangkan hati dari para pemilih.

Lebih lanjut, Jimmy menyebut program kerja yang jelas dari ketiga pasangan calon juga menjadi faktor penentu. Hal itu, kata dia, akan membantu masyarakat dalam menentukan pilihan mereka.

“Masing-masing calon harus punya signifikansi program kerja, sehingga masyarakat punya pilihan. Baik itu untuk paslon nomor urut 1, 2 maupun 3,” terangnya.

Jimmy menambahkan, dengan program kerja yang konkret, maka cerukan suara diperkirakan akan mulai terlihat atau lebih jelas dalam satu atau dua minggu mendatang.

“Itu akan memberikan kesan efektivitas kerja-kerja politik yang tepat bagi ketiga paslon, baik itu Ansy-Jane, Melki-Johni maupun SPK-AG,” pungkasnya.*/)Tim/Eman Krova

Center Align Buttons in Bootstrap