RUTENG,SELATANINDONESIA.COM – Setelah mempertemukan dua seteru pilkada di Kabupaten Ngada antara Andreas Paru dan Raimundus Bena, paslon Gubernur NTT nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma yang dikenal dengan sandi politik MELKI-JOHNI kembali menghadirkan kesejukan politik di Kabupaten Manggarai.
11 partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung MELKI-JOHNI yaitu Golkar, Gerinda, Demokrat, PSI, PAN, Perindo, PPP, PKN, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima menyebar juga di tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai. Rinciannya, paslon Herybertus Gerdus Laju Nabit-Fabianus Abu diusung Golkar, PDI Perjuangan, PKB, PKS, PKN. Paslon Yohanes Halut-Thomas Dohu diusung Gerindra, Nasdem dan Hanura. Paslon Ngkeros Maksimus-Marianus Rpnal Susilo diusung Demokrat, PAN dan Perindi.
Kendati ketiga paslon ini bertarung sengit di Pilkada Kabupaten Manggarai namun di Pilkada Gubernur NTT, ketiga paslon tersebut tegak lurus mengusung MELKI-JOHNI. Terbukti, para kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai hadir di setiap titik kampamnye MELKI-JOHNI di Kabupaten Manggarai.
“Setelah kemrin di Ngada, paslon MELKI-JOHNI menyatukan Pak Andreas Paru dan Pak Raymundus Bena, di Manggarai kita menyatukan ketiga paslon ini karena semua partai pengusung MELKI-JOHNI ada di ketiga kandidat. Bahkan Pak Fabianus Abu hadir bersama kami dalam kampanye di semua titik di Kabupaten Manggarai. Teman-teman paslon lain meskipun tidak berkesempatan hadir karena sudah punya agenda kampanye tersendiri namun punya komitmen yang sama untuk di Pilgub semuanya ada di barisan MELKI-JOHNI,” sebut Calon gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena usai kampanye di Desa Banteng Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Selasa (1/10/2024).
Melki Laka Lena menyebut, setiap tahapan politik baik itu Pilkada Kabupaten maupun Pilkada Gubernur NTT mesti dilalui dengan riang gembira. “Politik secukupmnya, persaudaraan selamanya,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu.
Komitmen MELKI-JOHNI Bangun Industri Pengolahan Kopi di Manggarai Raya
Potensi komoditi tersebsar di Manggarai Raya salah satunya adalah kopi. Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bertekad membangun industri pengolahan kopi dan cengkeh di wilayah tersebut.
Menurut Melki Laka Lena, industri pengolahan komoditas pertanian terkhusus cengkeh dan kopi ini menjadi fokus utama MELKI-JOHNI yang tertuang dalam visi misi mereka guna mengolah lebih lanjut hasil produksi kopi Manggarai agar bisa dijual dalam bentuk kemasan produk jadi.
Hal ini dipandang perlu lantaran, selama ini masyarakat Manggarai Raya yang terkenal sebagai penghasil kopi, mayoritas menjual komoditi mereka dalam bentuk bahan mentah yang tentu saja nilai jualnya jauh lebih murah.
“MELKI-JOHNI membantu agar pengolahan kopi dari Manggarai ini ada pusat pengolahan untuk kopi dan cengkeh sehingga kita punya ciri khas. Jadi kita bisa kirim (diekspor red-) kopi dalam bentuk bubuk dengan merek kita dalam skala yang besar,” sebut Melki Laka Lena.
Dikatakannya, membangun industri pengolahan komoditas pertanian di suatu daerah dengan produktivitas bahan baku melimpah bukan hal yang sulit. Melki juga punya pengalaman selama lima tahun menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi lX DPR RI kerap berurusan dengan pendirian industri pengolahan komoditas pertanian pelaku UMKM di sejumlah wilayah di tanah air.
“Selama saya di Komisi lX ada banyak UMKM yang kami bantu untuk membuat industri pengolahan komoditas pertanian, sebagian diantaranya sudah masuk Indomaret, Alfamart dan beberapa swalayan” katanya.
Menurut dia, memajukan ekonomi NTT ini harus berbasis kekuatan ekonomi Masyarakat, memberdayakan apa yang sudah diproduksi oleh masyarakat itu sendiri. “Khusus untuk Manggarai Raya, MELKI-JOHNI siap membantu agar pengolahan seperti itu ada, bersama dengan investor dan Balai POM kita kerjakan Bersama,” tegas Melki Laka Lena.*)Laurens Leba Tukan