GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Kota Kupang Nusantara Pariwisata Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Bonsai Kian Digemarai, Dari Mahasiswa Hingga Masyarakat Umum

Bonsai Kian Digemarai, Dari Mahasiswa Hingga Masyarakat Umum

Ketua PPBI Cabang Kupang Budi Setiawan dan penggemar bonsai saat Kontes bonsai yang digelar di kompleks Kampus Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, 2-7 Mei 2023. Foto: selatanIndonesia.com/Adit Adu

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pencinta dan penggemar bonsai kini makin meluas. Tidak saja pada kalangan tertentu, penggemar tanamn unik ini makin menjamur dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.

Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kupang menggelar kontes bonsai pada 2-7 Mei 2023. Beragam bonsai yang dikonteskan memiliki harga yang berbeda-beda, mulai dari Rp 500 Ribu hingga Rp 22 Juta.

Kontes bonsai digelar di kompleks Kampus Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, serta dihadiri mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.

Ketua PPBI Cabang Kupang Budi Setiawan mengatakan, kontes Bonsai dilaksanakan selama beberapa hari dengan sejumlah agenda, mulai dari penjurian hingga workshop. “Kita ingin membuka pengetahuan seputar Bonsai, dari sisi botaninya, pembuatan kerangka tanamannya, dan finishing topping, agar teman-teman dari UKAW lebih mengerti tentang Bonsai,” sebut Budi Setiawan, Kamis (4/5/2023).

Disebutkan Budi Setiawan, masyarakat cukup antusias dengan pelaksanaan Kontes Bonsai, yang dihadiri Juri Indonesia Timur Mas Weny itu. Even ini juga dari sisi ekonomi, diharapkan bisa memberikan perubahan mindset dan pendapatan, bagi peserta maupun pengunjung. “Ke depan kita akan bekerja sama dengan pihak kampus tentang Bonsai. Kita masih akan duduk bersama untuk mendiskusikan hal ini,” katannya.

Gubernur Melki dan Menteri Maman Sepakat Perkuat Ekosistem UMKM di NTT

Budi menjelaskan, prospek pengembangan Bonsai ke depan sangat terbuka, dan akan memberikan lapangan pekerjaan kepada generasi muda. Itu pasalnya, mereka diminta tidak hanya berorientasi pada pekerjaan kantoran, tapi harus bergabung dan menjadi trainer Bonsai yang handal.

“Saya berharap semakin banyak orang yang pemikirannya terbuka, bahwa di Bonsai itu banyak lapangan pekerjaan yang baru,” ujar Budi Setiawan.

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UKAW Frederik Haba Bunga berharap, mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kontes Bonsai bisa tertarik untuk bergabung dan menjadi trainer Bonsai. “Karena kita di Kupang dan NTT belum ada trainers Bonsai. Semuanya ada di Jawa. Kami sangat berharap bahwa harus ada trainers di Kupang atau di NTT,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dunia kampus sangat antusias dalam kegiatan Kontes Bonsai tersebut. “Ke depan, bersama PPBI Kupang kita ingin memberikan pencerahan dan daya tarik kepada mahasiswa, untuk menjadi trainers, suplier pupuk atau pembuat pot Bonsai. Silahkan, ini peluang-peluang usaha untuk mereka,” pungkasnya. */)Adit Adu

Editor: Laurens Leba Tukan

Restu Baru untuk NTT: Melki Laka Lena dan HIPMI Menyalakan Api Wirausaha Muda

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement