KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kendati telah menerima peringatan dini tentang gelombang tinggi di periaran Nusa Tenggara Timur, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kupang tetap membuka pelayaran seperti biasa. Meski demikian, pertimbangan keselamatan dalam pelayaran tetap menjadi prioritas.
“Terkait peringatan dini sehubungan dengan cuaca ekstrem, kami dalam pelaksanaan pelayaran tetap berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, terutama Syahbandar setempat,” sebut GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kupang, Syamsudin yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Jumat (7/4/2023) malam.
Syamsudin dihubungi terkait adanya peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG yang diperkirakan terjadi pada Sabtu (8/4/2023) di sejumlah wilayah termasuk NTT. “Kapan kami menghentikan pelayaran, kami lakukan setelah ada keluar larangan berlayar dari Syahbandar. Juga kapan dibuka lagi, kami pastikan setelah ada pencabutan larangan berlayar. Untuk besok masih tetap berlayar, sampai ada keputusan dari Syahbandar. Dan pastinya kami sangat hati-hati menyikapi cuaca ekstrem demi keselamatan pelayaran,” sebut Syamsudin.
Kepala Stasiun Meteorologi Kupang, Agung Sudiono Abdi , S. Si sebelumnya mengumumkan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT yang diperkirakan terjadi pada 8-11 April 2023.
Agung menyebut, dalam analisis oleh pihaknya, terpantau adanya bibit siklon tropis 98S di Laut Arafuru. Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam Kategori Rendah. “Dampak tidak langsung dari Bibit Sikton Tropis 98S terhadap cuaca di NTT yaitu adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan dan peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini yang diprakirakan akan berlangsung mulai tanggal 8 April 2023 sampai dengan 11 April 2023,” sebut Agung dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com.
Agung menyampaikan Peringatan Dini agar mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
“Kami menghimbau agar waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang,” katanya.
Ia juga menghimbau agar masyarakat selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan layanan informasi cuaca 24 jam 7 hari di (0380) 881613: WhatsApp: 0811-3940-4264 atau dapat langsung mengakses Aplikasi iOS dan Android “info BMKG”.
Agung menambahkan, terjadi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 3 – 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Seram dan Laut Banda bagian selatan. “Tinggi gelombang 2,5 – 3 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote. Saran kami, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m). Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),” ujarnya.***Laurens Leba Tukan