Beda Jalan Komisi V DPRD NTT dan Pemprov Soal Kaji Ulang Masuk Sekolah Jam 05.30

364
Komisi V DPRD Provinsi NTT ketika menggelar RDP bersama Kadis Dikbud NTT Linus Lusi, Rabu (1/3/2023). Foto: SelatanIndonesia.com/AditAdu

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Polemik tentang masuk sekolah untuk SMA dan SMK di NTT masih jadi perdebatan di ruang publik. Komisi V DPRD NTT setelah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mendesak agar kebijakan tersebut dikaji ulang secara matang. Meski demikian, Kadis Dikbud NTT Linus Lusi tetap menjalankan kebijakan untuk masuk sekolah jam 05.30.

Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, H. Mohammad Ansor kepada SelatanIndonesia.com usai RDP pada Rabu (1/3/2023) mengatakan, Komisi V DPRD NTT sangat memahami tekad Pemprov NTT untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT terutama target agar anak-anak didik di kelas XII SMA/SMK bisaa kompetitif dengan sekolah unggul lainnya.

“Kebijakan pemberlakuan jam masuk sklh SMA/SMK pada pukul 05.30 bagi siswa kelas XII menuai tanggapan serius dari barbagai komponen masyarakat bahkan sudah mendapat tanggapan dari pemerintah pusat dan Komisi X DPR RI,” sebut Mohammad Ansor.

Itu pasalnya, Mohammad Ansor yang juga Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD NTT itu mengatakan, Komisi V DPRD NTT merekomendasikan agar Dikbud NTT sebagi instansi teknis melakukan Kaji Ulang atas penerapan kebijakan ini. “Kaji Ulang itu melibatkan stakeholder/pemangku kepentingan bidang pendidikan yaitu PGRI, BMPS, Forum Guru, Ombusman, Polri, dan unsur Komite Sekolahl. Hasil kaji ulang untuk penerapannya ke sekolah didahului dengan menerbitkn Surat Edaran/Juknis/Instruksi ke sekolah serta melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama orang tua siswa,” sebut Mohammad Ansor.

Politisi senior Golkar yang terpilih dua periode beruntun dari Dapil Kota Kupang itu menambahkan, sambil menunggu hasil Kaji Ulang, Komisi V DPRD NTT merekomendasi agar untuk sementara perberlakuannya dipending dulu sambil menyiapkn perencaaan dan konsep yang matang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, pasang badan sendiri saat menghadapi Komisi V DPRD NTT. Tak ada satu pun staf yang menemaninya saat RDP dengan komisi yang membidangi masalah pendidikan itu. Dia juga mengabaikan rekomendasi atau sikap politik DPRD agar sekolah jam 05.30 pagi dikaji ulang dan ditunda.

Seperti disaksikan mediantt.com, rapat dengar pendapat Komisi V DPRD dengan Kadis Linus Lusi, berjalan alot. Tampak Linus Lusi sendirian. Tak ada satu pun kepala bidang yang mendampingi.

Hampir semua catatan dari anggota dan pimpinan Komisi V DPRD NTT dengan tegas mengkritisi kebijakan sekolah jam 05.30. Komisi V lalu merekomendasikan beberapa point untuk dilaksanakan Kadis Linus Lusi Salah satunya meminta agar kebijakan ini dikaji ulang dan ditunda.

Menanggapi rekomendasi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan, pihaknya tetap menjalankan kebijakan sekolah jam 5:30 pagi.

Ia bahkan enggan menjalankan rekomendasi dari Komisi V DPRD NTT. “Bukan menolak, tapi jalan terus. Kami jalan terus, supaya ada pertanggungjawaban ilmiah nanti. Ini harus jalan terus, kan ada metodologinya di situ,” tandas Linus Lusi.*/)AditAdu/Jdz

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap