ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Lahurus, sebuah kampung mungil di pedalaman pulau Timor tepatnya di Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu. Kampung ini tercatat sebagai titik pertama penyebaran agama Katolik di pulau Timor.
Di sana masih berdiri tegak Salib bersejarah yang dikenal dengan sebutan Raman Cruz. Salib tersebut dipancangkan oleh St. Fransiskus Xaverius di tahun 1600 ketika menginjakan kaki disana untuk menyebarkan misi Katolik.
Di sana juga berdiri megah Gereja St. Petrus Lahurus yang adalah gereja tertua dan pertama di pulau Timor. Tidak hanya itu, Lahurus juga merupakan tempat lahir Mgr. Gabriel Manek SVD, pendiri tarejkat Susteran Putri Reinha Rosari (PRR). Nama mendiang Mgr. Gabriel Manek, SVD sedang diusulkan/diproses menjadi Santo (Orang Kudus dalam Gereja Katolik). Bahkan, jenasah Mgr. Gabriel Manek, SVD saat ini masih tetap utuh di Susteran PRR, Larantuka.
Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus bersama masyarakat Kabupaten Belu mendaraskan doa untuk Bank NTT dari kampung Laurus. Selain Bupati Belu, hadir juga Wakil Bupati Belu Aloysius Haleserens Ketua dan Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Belu, Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua Ady M. Pontus, serta umat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Lahurus. Doa dan Ibadah yang dilaksanakan pada Sabtu (18/2/2023) dipimpin oleh Pastor Paroki Lahurus Pater Fransiskus Settu SVD.
Bupati Belu dr. Taolin Agustinus dalam kesempatan doa bersama menyampaikan bahwa, Bank NTT adalah milik semua, milik masyarakat NTT, dan khususnya masyarakat Belu yang harus dijaga dan dibesarkan bersama.
“Pada saat ini Bank NTT adalah berkat Tuhan untuk kita. Ketika pemerintah dalam kekurangan dan keterbatasan, Bank NTT seperti dikirim Tuhan untuk membantu pemerintah menolong masyarakat dan saat ini kita buktikan,” kata Bupati dr. Taolin Agustinus.
Menurutnya, semua pengabdian dan pelayanan yang diberikan oleh Bank NTT berasal dari hati dan keikhlasan yang sungguh diberkati Tuhan. Karena itu, pelayanan Bank NTT sudah berbuah hasil yang telah dirasakan masyarakat di Kabupaten Belu, atas kolaborasi pemerintah dan Bank NTT.
“Sebagai bentuk dukungan, pemerintah Kabupaten Belu akan terus menambah modal di Bank NTT. Dam kemarin tanggal 17 Februari 2023, pemerintah sudah menyetor modal Rp5 Miliar ke Bank NTT,” ujarnya.
Sedangkan Pater Yan Settu, SVD dalam renungannya berbicara tentang air. Menurut Pater Yan, selama doa dan ibadah, hujan mengguyur wilayah tersebut bertanda berkat Tuhan sungguh mengalir untuk Bank NTT.
“Gereja dan Orang Muda Katolik di Lahurus selama ini merencanakan banyak hal dalam pemberdayaan umat dan orang muda, tapi selalu belum maksimal. Dan sampai dengan kehadiran Bank NTT membuat semua berhasil, dan kita boleh bersama hadir di tempat ini,” kata Pater Yan.
Kepala Bank NTT Cabang Atambua Adrianus Pontus mengatakan, pihaknya berkumpul di Lahurus bertujuan untuk medoakan Bank NTT agar senantiasa diberikan hikmat dan kekuatan dalam melayani masyarakat NTT.
“Kesempatan Ibadat dan berdoa bersama ini sangat penting bagi Bank NTT, karena saat ini Bank NTT bersama masyarakat sedang dan terus berjuang melewati gelombang berita yang menyudutkan Bank NTT,” sebut Ady Pontus dalam keterangan tertulis kepada SelatanIndonesia.com.
Kesempatan itu juga dilaksanakan pemberkatan Lopo Di@ Bisa Bank NTT Caffe OMK Ai Urak, dan penyerahan Kredit Merdeka Bank NTT oleh Bupati, Wakil Bupati Belu, dan Kepala Bank NTT Cabang Atambua kepada OMK Paroki Lahurus.***Laurens Leba Tukan