Gubernur Laiskodat Siap Fasilitasi Kepemilikan Lahan Kemenkumham untuk Pembangunan Embung di Sumba Tengah

274
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu didampingi Kadis PUPR Umbu Saingu Poti, Kabag Tata Pem Steven Umbu Yiwa, dan Kabid SDA pada Dinas PUPR Melkianus U.M. Paliosa di ruang kerja Gubernur NTT, Selasa (7/2/2023). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah kini gencar membangun embung besar untuk pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, peternakan dan juga untuk air bersih. Upaya itu dilakukan untuk mendukung program Presiden Joko Widodo yaitu Food Estate atau lumbung pangan Nasional serta program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yaitu Tanam Jagung Panen sapi (TJPS).

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu didampingi Kadis PUPR Umbu Saingu Poti, Kabag Tata Pem Steven Umbu Yiwa, dan Kabid SDA pada Dinas PUPR Melkianus U.M. Paliosa bertemu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di ruang kerjanya, Selasa (7/2/2023). Kehadiran Bupati Paulus untuk meminta dukungan Gubernur Laiskodat agar membangun komunikasi dengan jajaran Kementrian Hukum dan HAM agar rela menghibahkan lahan seluas 700 Ha di desa Dasa Elu dan desa Tanamodu, Kecamatan Katikutana Selatan agar dihibahkan kepada Pemda Sumba Tengah.

“Lahan itu milik Kementrian Hukum dan HAM, kami minta dukungan Bapak Gubernur agar lahan tersebut dihibahkan kepada Pemda untuk segera dibangun dua embung besar yaitu embung Kamelimabu dan Laitabuk. Semua persiapan sudah dilakukan dan Kementrian PUPR yang siap membangun. Tinggal pelepasan lahan oleh Kementrian Hukum dan HAM ke Pemda Sumba Tengah maka segera dikerjakan. Sebenarnya sudah dikerjakan tahun 2022 lalu namun masih terkendala kepemilikan lahan,” sebut Bupati Paulus kepada Gubernur Laiskodat.

Bupati Paulus mengatakan, jika kedua embung besar itu dibangun maka akan ada tiga embung besar di Kabupaten Sumba Tengah yang mampu memenuhi kebutuhan pertanian, peternakan bahkan air minum di wilayah itu. Dengan demikina, maka produktifitas pertanian masyarakat akan meningkat drastis.  “Hampir pasti ada 15.000 Ha lahan yang kita optimalkan dan indeks pertanamannya menjadi tiga kali. Sehingga, dari 15.000 Ha itu jika dilakukan panen tiga kali dalam setahun maka Sumba Tengah betul-betul menjadi lumbung pangan dan pusat ketahanan pangan Nasional,” ujar Bupati Paulus.

Gubernur Laiskodat saat itu menyatakan kesiapannya untuk mendukung semua rencana pembangunan yang sedang dilakukan di Sumba Tengah. “Siapkan suratnya, saya akan biacara dengen Menteri Hukum dan HAM,” tegas Gubernur Laiskodat.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Bupati Paulus yang telah dengan serius membangun Kabupaten Sumba Tengah terutama mendukung Food Estate serta pembangunan Eneregi Baru Terbarukan (EBT) di Sumba Tengah. “Saya optimis, Sumba Tengah bakalan maju dengan pesat karena dipimpin oleh bupati yang bekerja dengan sungguh-sungguh,” katanya.

Gubernur Laiskodat terus memberikan motifasi kepada Bupati Paulus dan tim kerjanya untuk terus bekerja keras bersama masyarakat. “Ciri khas dan karakter pemimpin itu selalu menempatkan diri pada kaum termarjinalkan sehingga semua terlibat. Kalau Bupati terlibat untuk kaum marjinal maka semua Kepala Dinas dan perangkatnya akan terlibat. Pemimpin harus cerdas, peduli dan berani,” ujarnya.

Politisi NasDem itu meminta Bupati Paulus agar mendorong BumDes di desa-desa agar membangun Pertashop atau semacam SPBU mini untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Sumba Tengah. “Untuk mengurangi antrian yang panjang, bisa dilakukan dengan cara membangun Pertashop di desa-desa. Bisa dua atau tiga desa gabung dan memiliki satu pertashop, harganya sekitar Rp 200 juta. Kalau kesulitan dalam urusan ijin, laporkan ke saya,” ujar Gubernur Laiskodat.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap