WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Politeknik Pembangunan dan Pertanian (Polbangtan) Malang membotong para dosen, dan alumni menjalankan program pengabdian di Kawasan Sentra Produksi Pangan Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (27/12/2022). Kegiatan pengabdian itu didahului dengan Focus Group Discussion Kawasan Sentra Produksi Pangan Kabupaten Sumba Tengah di Aula Bappelitbangda Kabupaten Sumba Tengah.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu saat membuka FGD tersebut mengataan, menurut Proklamator Bung Karno, bahwa Negara yang maju adalah negara yang kuat di sector pertaniannya. “Negara yang maju dan hebat bukan yang angkatan bersenjatanya yang serba canggih yang serba IT tetapi negara yang maju dan tangguh adalah negara yang pertaniannya maju, modern, dan mandiri,” sebut Bupati Paulus.
Ia membeberkan lima aspek utama dalam memajukan pertanian yaitu harus mempunyai lahan, air, petani, dan mekanisasinya, dan yang paling penting adalah Tuhan Allah. “Maka Politeknik Pembangunan dan Pertanian (Polbangtan) Malang menjadikan Sumba Tengah ini sebagai lokasi yang layak untuk pelayanan, karena Polbangtan menargetkan hidup ini adalah ibadah dan melayani petani itu adalah kemuliaan,” ujarnya.
Bupati Paulus mengatakan, Ketika berdiskusi dengan Direktur Polbangtan Malang dikatakan bahwa, kalau mau negara Indonesia maju maka harus leluar dari zona nyaman. “Politeknik Pembangunan Pertanian Malang ini sudah bertindak “out of the box”. Kita mendidik mahasiswa menjadi manusia yang mandiri, berkembang dan modern untuk bidang pertaniian. Ini tidak hanya mendapatkan ijasah dan titel, tetapi merubah mindset alumninya dan untuk merubah mindset alumninya harus teruji dan terukur di masyarakat. Dan itu dilakukan di tengah-tengah masyarakat yang kabupaten miskin seperti Sumba Tengah ini, itu baru hebat,” tegas Bupati Paulus.
Dikatakan Bupati Paulus, 90% petani Sumba Tengah tidak sekolah. Dan, negara harus hadir di NTT khususnya di Sumba Tengah. “Di NTT dan Sumba Tenga kami miskin karena petaninya tidak digerakan, pengetahuan petaninya rendah, skilnya, mindsetnya dan ini tantangan bukan saja dihadapi oleh bupatinya, tapi harus dihadapi juga oleh negara,” sebutnya.
Itu pasalnya, Bupati Paulus mengharapkan dukungan pendampingan dari Polbangtan Malang untuk terus memberikan pendampingan kepada para petani Sumba Tengah. “Kepada bapak direktur, saya dengan rendah hati, kami mohon pendampingan. Mari kita bikin program, kepada Bappeda dan Camat kalau perlu Polbangtan Malang ini harus lebih banyak mahasiswanya dari Sumba Tengah. Apalgi kami punya beasiswa untuk orang miskin, karena tiap tahun hampir 30-40% tidak bisa kuliah,” katanya.
Ia bahkan mengajak Polbangtan Malang untuk menandatangani MoU yang tidak hanya satu atau dua kali saja. “Bila perlu sampai petani ini mandiri dan modern, itu baru Polbangtan Malang hebat membangun pertanian di Sumba Tengah dan NTT,” katanya.
Hadir dalam acara Direktur Politeknik Pembangunan dan Pertanian Malang bersama para Dosen, para Alumni Polbangtan Malang, Kepala Bappelitbangda, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Penyuluh Pertanian serta Mahasiswa/Mahasiswi Polbangtan Malang.*/)AditAdu/PKPSum-Teng
Editor: Laurens Leba Tukan