Melki Laka Lena Hadirkan Memori Ben Mboi di RSUP

442
Atas: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang juga Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Tridia Sudirga Mboi, anak sulung mendiang Ben Mboi saat pengresmian RSUP dr. Ben Mboi di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Kamis (22/12/2022). Bawah : Menkes RI Budi Gunadi Sadikin ketika mersemikan RSUP dr. Ben Mboi. Foto: SelatanIndonesia.com/Adit Adu

KOTAKUPANG,SELATANINDONESIA.COM – RSUP dr. Ben Mboi yang berada di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, resmi beroperasi pada Kamis (22/12/2022). Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin hadir meluncurkan rumah sakit tersebut.

Turut bersama Menkes BGS, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena dan sejumlah pejabat kementerian dan Provinsi NTT.

Undangan spesial adalah Tridia Sudirga Mboi, anak sulung mendiang Ben Mboi. Ben Mboi merupakan Gubernur NTT dua periode, 1978-1988.

Dari ratusan orang yang hadir dalam soft opening itu, banyak yang belum tahu siapa sosok Ben Mboi.

Saat didaulat memberikan sambutan, Melki Laka Lena menghadirkan sepenggal cerita tentang Ben Mboi. “Kami dulu sering ke rumah saat beliau masih hidup. Terutama Pak Gubernur NTT saat ini, Kaka Viktor Bungtilu Laiskodat,” ujar Melki Laka Lena memulai kisah.

Bagi banyak orang NTT, Ben Mboi adalah panutan. Beliau dokter tentara yang pernah terlibat dalam operasi pembebasan Irian Barat, kini Papua.

Lalu apa kesan Melki Laka Lena terhadap Ben Mboi. “Beliau kalau marah itu tandanya beliau sayang sama kita. Kalau Pak Ben Mboi tidak marah, berarti tidak sayang kita,” kata Melki Laka Lena yang juga Ketua DPD I Golkar NTT ini. Mendengar kisah itu, putri sulung mendiang dr. Ben Mboi, Tridia Sudirga Mboi tampak mengangguk.

Sudirga yang kemudian mendapat kesempatan berbicara menyempurnakan cerita tentang ayahnya dr. Ben Mboi. Kendati banyak berjasa, dr. Ben Mboi tidak ingin disebut pahlawan. “Cukup jadi panutan,” sebut Sudigra.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jajaran Kementrian Kesehatan RI semasa dr. Nia Muluk ingin membangun Rumah Sakit besar di Indonesia Timur yang mencakup wilayah Papua, Maluku dan NTT agar layanan kesehatan bisa merata. Pasalnya, banyak kasus kesehatan yang terjadi di Indosnesia Timur.

“Sehingga, akan ada Rumah Sakit besar type A secara beratahap dibangun dengan kemampuan yang sama dengan Rumah Sakit di Jakarta, khusus di Kupang, Ambon dan Papua. Akhirnya, dari tiga Menetri diterusakan. Karena kebiasaan Indonesia, ganti Menteri ganti perencabaan, tetapi ini kita tersuakan karena kami merasa yakin teramsuk Pak Terawan juga merasa yakin,” ujar Menkes BGS.

Disebutkan Menkes, pengembangan jaringan Rumah Sakit masuk dalam transformasi Kesehata pilar kedua, yang sekarang sedang dicanangkan sehingga bisa terwujud di jaman Pak Jokowi. “Mimpi dan harus diwujudkan bahwa semua Rumah Sakit di 34 Provinsi harus bisa melakukan bedah jantung terbuka, bedah otak terbuka dan juga penanganan ginjal bisa dilaksanakan di seluruh Rumah Sakit di ibu kota Provinsi,” ujarnya.

Ia menjelaskan tantangan yang harus menjadi tugas Dirjen Kemenkes dan Direktur RSUP dr. Ben Mboi adalah harus bisa memastikan seluruh Kabupaten dan Kota di NTT bisa melakukan operasi jantung pasang ring dan juga melakukan katerisasi kalau kena struk, dan bisa melakukan penanganan Kesehatan kaitan dengan penghancuran batu untuk ganjil. “Tiga penyakit ini yang paling benyak membuat masyarakat Indonesia meninggal, ini yang harus diprioritaskan,” sebut Menkes BGS

Acara pengresmian RSUP dr. Ben Mboi dihadiri Plt. Sekda NTT Yohanna Lisapali mewakili Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang pada saat bersamaan sedang melakukan berbagai agenda di Pulau Sumba dalam rangkaian perayaan HUT NTT ke 64. Hadir pula Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT H. Ir. Mohammad Ansor, Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe dan ratusan tenaga Kesehatan di RSUP dr. Ben Mboi Kota Kupang.*** Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap