
ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Sektor pertanian terus didorong di berbagai wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada Sabtu (26/11/2022), Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak para siswa/siswi di SMK Perbatasan Rai Manuk, Kabupaten Belu untuk mengemebangkan potensi jagung dan kelor.
“SMK itu sekolah kejuruan untuk menghasilkan siswa-siswi lulusannya dengan keterampilan dan skill agar bisa mengelola bidang yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Agar bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, baik untuk membuka usaha atau bisnis yang baru dan juga lapangan kerja bagi orang lain,” sebut Gubernur Laiskodat Ketika melakukan kunjungan di SMK Perbatasan Rai Manuk, Kabupaten Belu.
Gubernur Laiskodat menginginkan agar di SMK Perbatasan Rai Manuk melalui jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat menghasilkan lulusan yang bisa menjadi petani-petani milenial yang sukses. “Harus sukses menjadi petani milenial dengan pengembangan berbagai macam budidaya komoditi dibidang pertanian. Melalui momentum ini saya juga mengajak guru dan siswa SMK Perbatasan Rai Manuk dapat juga mengembangkan komoditi jagung dan kelor,” ujar Gubernur Laiskodat.
Disebutkan, berbicara tentang agribisnis berarti bukan hanya sampai pada tanam dan panen saja. Tetapi juga melatih siswa untuk dapat mengembangkan komoditinya harus sampai pada pasar atau market sehingga ada nilai ekonomisnya. “SMK perlu mengambil tindakan juga agar membina siswa harus dapat mengembangkan skill hingga pada tahapan bisnis untuk nantinya ketika sudah lulus maka siswanya dapat mengembangka tanaman pangan atau hortikultura dengan sudah mengetahui taget pasar. Dan, dapat membuka lapangan kerja sehingga ada pertumbuhan ekonomi disitu,” jelas Gubernur Laiskodat.
Salah satu pendiri Partai NasDem ini mengajak para siswa untuk mengembangkan Jagung dan Kelor bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belu dan juga Dinas Pertanian Provinsi NTT. “Nanti sekolahnya siapkan lahan bisa kerja sama dengan pihak lain juga dan juga untuk programnya baik untuk Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Kelor dapat koordinasikan dengan dinas terkait. Kita mau agar siswa-siswi kita turun di lapangan dan jangan hanya belajar di kelas saja. Nanti kerja sama juga dengan Bank NTT untuk anggarannya,” kata Gubernur Laiskodat.
Ia menambahkan, jika lahannya sudah tersedia, pihaknya akan bantu intervenni dari benih dan pupuk. “Kalau untuk TJPS itu 1 Ha bisa panen hingga 7 ton. Dan untuk pengembangan daun kelor dengan hasil daun kelor basah bisa dijual dengan Rp 5.000 per Kg. Jadi kita kerja kolaborasi maka itulah yang kita maksud sebagai bangkit menuju sejahtera yaitu bangkit cara berpikir dan bekerja,” tegasnya.
Kepala SMK Perbatasan Rai Manuk, Rofinus menjelaskan, SMK Negeri Perbatasan Rai Manuk memiliki 3 jurusan yaitu jurusan bisnis tanaman pangan dan holtikultura, jurusan kesehatan hewan dan peternakan dan jurusan multimedia.
“Untuk jurusan bisnis dan tanaman pangan holtikultura kami sudah kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belu dan juga selalu melakukan ujian kompetensi keahlian. Kami selalu meminta dukungan dari tim teknis dari dinas pertanian sebagai penguji eksternal. Dan juga kerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi khususnya untuk praktek kerja industri,” ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk jurusan kesehatan hewan dan peternakan, pihaknya sudah melakukan bersama Dinas Peternakan Kabupaten Belu untuk melaksanakan inseminasi buatan dan sudah berjalan 3 tahun. “Kami juga mendapatkan dukungan masyarakat dengan memberikan peluang bagi anak-anak kami melakukan praktek kesehatan hewan dengan mengambil sampel darah ternak dari masyarakat untuk selanjutnya diperiksa di Dinas Peternakan Kabupaten Belu,” ungkap Rofinus.
Ia menambahkan untuk jurusan multimedia juga berjalan baik dengan didukung oleh sarana pra sarana multimedia yang ada.*/)Remy/BiroApim
Editor: Laurens Leba Tukan