KI Bolok, Pelopor Indsutri Olaharaga Otomotif NTT

162
Dirut KI Bolok, Gabriel Kennenbudi ketika menggelar ramah tamah Road Race KIB Festival 2022 di Sasando Internasional Hotel Kupang, Selasa (15/11/2022) malam. Foto:SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hamparan kawasan seluas 900 Ha terpampang di wilayah barat Kabupaten Kupang. Saban tahun, kawasan milik Pemda Provinsi NTT itu nyaris tidak dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Kini, kawasan yang dikelola oleh BUMD Kawasan Industri Bolok (KIB) menjadikannya sebagai sentral industry olaharaga otomotif di NTT.

Pada 12-13 Nopember 2022 lalu, sukses digelar Road Race KIB Festival 2022 yang berhasil menyita perhatian public khususnya para pembalap potensial dan pencinta olaharga otomotif NTT. “Lokasi Kawasan Industri Bolok itu ada 900  ha. Rancangan tahap awal yang kami pakai itu adalah 203 hektar dari lahan itu. Total dan yang diperlukan untuk membangun 203 hektar itu Rp 30 triliun, dan tidak mungkin Pemda NTT mendukung kita dengan dana sebesar itu untuk membangun kawasan tersebut secara menyeluruh,” sebut Dirut KIB, Gabriel Kennenbudi ketika acara Ramah Tamah Road Race KIB Festival 2022 di Sasando Internasional Hotel Kupang, Selasa (15/11/2022) malam.

Gabriel menjelaskan, pihaknya memberikan tahapan pembangunan. Dan, setalah memberikan prioritas pembangunan, masih ada lahan dan aset yang kosong tidak dipakai sampai sekarang. Bahkan, untuk 4 sampai 5 tahun kedepan itu tidak dipakai karena lahan lokasi itu bukan prioritas pembangunannya. “Prioritas pembangunan ada di depan kantor, di dermaga perikanan. Ini aset yang kalau kita biarkan, maka jalanan itu tidak dipakai akan diam dan rusak. Maka kita gunakan ini untuk membawa pendapatan pada produksi, itu ide awalnya,” ujar Gabriel.

Disebutkan Gabriel, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan pemerhati dan dukungan sebesar-besarnya kepada KIB untuk berinovasi. Bahkan menurutnya, apa yang dilakukan pada kawasan industri di Bolok ini tidak melanggar DED (Detail Engineering Design) sama sekali. Apalagi, KIB diwajibkan untuk mengembangkan industri di Provinsi NTT.

“Olahraga ini sendiri sudah termasuk industri sekarang. Pariwisata juga industri, dimana-mana kita lihat pariwisata sudah termasuk industri. Kita bicara tentang olahraga apalagi otomotif langsung ini industri karena ini otomotif tujuannya begitu.  Kita ada arena di dalam lokasi itu, ini memang gaya baru yang banyak orang bingung. Tetapi cara berbisnis kita itu, kita melihat kalau kita punya arena di kawasan industri, kita sering membuat acara pendukung-pendukung dan sponsor-sponsor perlombaan otomotif ini selalu pabrik-pabrik mobil dan motor, mereka bisa  melihat  disana peminat tinggi, dan kebutuhannya tingga  mereka bisa memproduksi dan perakitan motor disana dari pada dikirim dari luar. Ini adalah peluang, jadi cara berbisnis saya seperti itu, tidak langsung frontal tapi saya melihat semua peluang yang ada,” jelasnya.

Gabriel menekankna, kawasan industri ini adalah tempat industri olahraga juga. “Kita  mulai sekarang dengan sirkuit untuk mulai mengakomodir kebutuhan generasi muda dan pencinta otomotif. Saya masih punya 600 hektar lebih yang belum dipakai sampai sekarang. Disitu yang nanti akan dibangun salah satunya sirkuit permanen, lokasi lahannya ada 10 hektar yang sudah kami siapkan,” tegasnya.

Dia mencontohkan, di Jakarta ada satu kawasan industri yang saat ini sudah dibangun sirkuit balap juga di dalamnya. “Jadi kita ini sebenarnya melakukan hal yang tidak ada koordinasi tetapi ternyata para pembisnis besar di Jakarta mereka sudah membuat disana. Jadi ide saya ini apakah melanggar aturan, tetapi setelah saya pergi ke beberapa tempat ternyata mereka juga membangun kawasan industri itu,” katanya.

Gabriel mengatakan, program kedepan tidak hanya membangun sirkuit, tapi berencana untuk melakukan kegiatan dan event yang berkelanjutan di KIB Bolok. “Jadi pada awal tahun nanti kita akan berkeliling ke 3 pulau besar di NTT yaitu Flores, Sumba dan Timor, kita bersama-sama dengan pemerintah daerah dan RC yang ada di daerah -daerah untuk bersama melakukan pertandingan di daerahnya. Mungkin nanti di Sumba 1 atau 2 lokasi, begitu juga sama dengan di pulau Timor dan Flores. Terakhirnya di bulan Oktober nanti terencanakannya Piala Gubernur di dalam Kawasan Industri. Saat itu baru kami libatkan semua pemenang dari seluruh Kabupaten. Ini baru bisa dikatakan kita menemukan bibit di Provinsi NTT. Jadi kita tidak berbicara tentang pulau Timor saja tetapi kita berbicara kesempatan pada teman-teman dari Kabupaten lain juga,” sebutnya.

Turut hadi dalam kesempatan itu jajaran KI Bolok sebagai Sterring Commite, Manajemen Heinche Motor Kupang selaku Organzing Commite, dan Garuda Timor selaku Racing Commite. Hadir pula para pembalap, mantan pembalap dan manajer dari Koita Kupang, TTU, dan TTS. Tampak hadir Ketua Panitia Heinche Famdale, Ketua Garuda Timor Event Organizer Djadid Al Habsy, Frengky Manafe (Garuda Timor), dan Perwakilan IMI NTT.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap