Bumi Ti’i Langga Bersolek Sambut ETMC XXXII

348
Bupati Rote Ndao, Ny. Paulina Haning Bulu ketika meninjau pembangunan stadion yang digunakan untuk pelaksanaan turnamen ETMC XXXII tahun 2023 mendatang. Foto:Timex/Mex

ROTENDAO,SELATANINDONESIA.COM –  Ajang sepakbola paling bergengsi di Nusa Tenggara Timur, Liga III El Tari Memorial Cup (ETMC) ke XXXII bakal dilegar di Kabupaten Rote Ndao, tahun 2023 mendatang. Sebelumnya, turnamen tahunan itu sukses digelar di Kabupaten Lembata pada bulan September 2022 lalu.

Kabupaten paling Selatan di gugusan NKRI itu tidak saja menorehkan prestasi sebagai Juara IV ETMC ke XXXI, namun Rote Ndao juga membawa panji tuan dan nyonya rumah penyelenggara. Panji kehormatan ETMC itu kini berkibar indah di seluruh pelosok negeri yang dikenal dengan julukan Bumi Ti;i Langga itu.

Dalam kobaran semangat sportifitas di ajang olahraga sepakbola NTT itu, seluruh elemen masyarakat Rote Ndao tengah bersolek mempersiapkan diri. Sebagai tuan rumah, pemerintah didukung masyarakat, berpacu dalam semangat Ita Esa, melakukan berbagai kesiapan. Selain mempersiapkan bibit-bibit unggul untuk meningkatkan juara, Rote Ndao, bertekad menunjukan dan memberikan yang terbaik, demi menyukseskan turnamen tersebut.

Satu diantaranya, adalah dengan menyediakan infrastruktur, sebagai pusat penyelenggaraan olahraga tersebut. Bahwa saat ini, terdapat dua stadion sepak bola, yang sedang dipercepat proses pembangunannya. Kini hampir rampung, proses pengerjaanya lebih dari 70-an persen. Sedangkan lainnya, masih terus dikerjakan, berpacu mengejar target waktu yang ditetapkan dalam kontrak kerja.

Kedua stadion yang sementara dikerjakan ini, terpusat di kecamatan kota, yakni Kecamatan Lobalain. Dengan lokasinya, satu stadion dibangun di Kelurahan Namodale, dan satunya lagi di Desa Holoama, yang digadang-gadang menjadi stadion utama.

Kedua sarana olahraga ini, dibangun dengan memanfaatkan sumber Dana Alokasi Umum (DAU), Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Rote Ndao tahun 2022. Dengan total dana yang dialokasikan untuk mendanai pembangunanya adalah senilai Rp. 7.888.115.900.

Dari dua stadion yang sedang dibangun, satu diantaranya menelan biaya paling besar. Yaitu stadion Holoama, di Desa Holoama. Total dana yang dialokasikan adalah senilai Rp. 5.638.115.900, dengan progres pekerjaan yang dicapai saat ini adalah 28,48%.

Kemudian, stadion yang terletak di Kelurahan Namodale, yang progres pengerjaan hampir selesai dikerjakan, yakni 78,39%. Sebab, bangunan stadion ini (Ba’a) dibangun di atas lahan yang sebelumnya merupakan lapangan sepak bola.

Anggaranya senilai Rp. 2.247.947.000, yang dianggarkan untuk membiayai pembangunan stadion tersebut (stadion Ba’a) dari pagu dana senilai Rp. 2.250.000.000. Di mana, CV. Wisnu Kencana, sebagai kontraktor pelaksana, dalam kontrak kerja yang ditanda-tangani, menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan hingga Minggu (14/12) mendatang.

“Dua stadion ini sementara dikerjakan oleh CV. Wisnu Kencana di dua lokasi berbeda dalam Kecamatan Lobalain, sebagai kecamatan kota. Total anggaranya senilai Rp. Rp. 7.888.115.900, dari DAU,” sebut Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao, Yoseph Pandie, dilansir dai Timor Express.

Disebutkan, proses pembangunanya terus dilaksanakan oleh pihak kontraktor, sesuai kontrak yang diteken. Dan untuk progres, stadion yang di bangun di Kelurahan Namodale, sudah hampir selesai, yang ditargetkan rampung pada pertengahan Desember nanti. “Dan kami berharap, kedua stadion ini, rampung sesuai waktu yang ditetapkan, karena akan digunakan untuk turnamen ETMC nanti,” sambungnya.

Empat Belas Paket Pekerjaan di-PHO

Ditambah dua unit stadion tersebut, total dana yang dialokasikan untuk dinas PKO adalah senilai Rp. 20.672.779.400. Di mana, dua stadion tersebut, dibangun dengan memanfaatkan pembiayaan yang bersumber dari DAU (Rp. 7.888.115.000).

Berikut, dana senilai Rp. 12.784.663.000, dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dimanfaatkan untuk membiayai 36 paket pembangunan oleh instansi yang mengurus pendidikan dasar dan menengah ini (Dinas PKO). Di mana, dana tersebut, digunakan untuk membangun serta merehabilitasi infrastruktur/sarana pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dari pelaksanaanya, 14 dari total 36 paket kegiatan, sudah diserah-terimakan. Yakni dengan melakukan Provisional Hand Over (PHO), panitia penyedia barang dan jasa sudah selesai meneliti hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan.

Ke-14 kegiatan tersebut adalah, pembangunan ruang kelas baru, untuk SDN Oeseli, di Kecamatan Rote Barat Daya, pembangunan ruang guru/kepala sekolah/TU, SDN Kapadanon, Desa Nusakdale, Kecamatan Pantai Baru. Berikut, 2 unit gedung perpustakaan yang dibangun, masing-masing untuk SDN Hurulai, dan SDN Lekik, di Kecamatan Rote Barat Daya.

Selanjutnya, 5 unit laboratorium komputer dibangun untuk SDI Oele, Kecamatan Rote Selatan, SDN Oeteas, Kecamatan Lobalain, dan SMPN 1 Rote Barat Laut, di Kecamatan Loaholu. Kemudian, dua unit lainnya dibangun untuk SDN Lekik dan SMPN 3 Rote Barat Daya, di Kecamatan Rote Barat Daya.

Untuk kegiatan rehabilitasi ruang kelas, dilaksanakan di SDN Ndau, Desa Tualima, Kecamatan Rote Barat Laut dan di SMPN 3 Rote Barat Daya. Di mana, untuk SDN Ndau, direhab 3 ruang, kemudian 5 ruang direhab untuk SMP tersebut.

Selanjutnya, ruang unit kesehatan, juga sudah selesai dibangun di SMPN 1 Rote Barat Laut di Desa Oelua Kecamatan Loaholu. Ditambah masing-masing satu rumah dinas kepala sekolah/guru/penjaga sekolah dibangun di SMPN 1 Ndao Nuse, Kecamatan Ndao Nuse dan SMPN Satap Landu, Kecamatan Rote Barat Daya.

“Dari total 36 paket, 14 sudah di-PHO. 17 paket lainnya, saat ini progres kegiatannya di atas 50 persen. Kemudian, tersisa 5 paket yang masih dibawah 50 persen. Ke-5 paket itu adalah, pembangunan perpustakaan SDN Nitanggoen, Desa Limakoli, Kecamatan Rote Tengah (39,78 %), penambahan ruang kelas baru untuk SMPN 1 Pantai Baru, Kecamatan Pantai Baru (36 %),” kata Yoseph.

Ia menambahkan, masih di Kecamatan Pantai Baru, ada 2 laboratorium IPA, yang dibangun untuk SMPN 2 Pantai Baru (37,67 %), dan SMPN Satap Medi (31,52 %). Sedangkan di Kecamatan Rote Timur, ada rehabilitasi 6 ruang kelas di SMPN 1 Rote Timur (25%). Selain itu, pekerjaan lainnya sudah siap di-PHO, dengan progres di atas 50 persen. “Ada juga yang sudah hampir rampung,” sambungnya. */)Marnix Saleky/Timex

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap