Kobar Semangat Melki Laka Lena dan Eki Cahyadi untuk Milenial Kupang  

157
Atas: Eki Cahyadi ketika tampil memukau dalam acara Malam Kebudayaan dengan tema “Saatnya yang Muda Berbuat” yang digelar di Aula Kampus Universitas Muhammadyah Kupang, Kamis (27/10/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan. Bawah: Eki Cahyadi bersama Isteri dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena serta awak media di Aula Kampus Universitas Muhammadyah Kupang, Kamis (27/10/2022). Foto: Expontt.com/Gorby Rumung

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Politisi muda NTT yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak Eki Cahyadi, penyanyi fenomenal yang melejit di All Together Now yang digelar di Roma, Italia untuk hadir ke Kota Kupang. Selain untuk mengikuti Pembukaan Pesparani Nasional II, Melki Laka Lena mengajak Eki untuk memberikan motivasi bagi anak muda milenial Kota Kupang dan NTT.

Melki Laka Lena menghadirkan Eki untuk tampil dalam acara Malam Kebudayaan dengan tema “Saatnya yang Muda Berbuat” yang digelar di Aula kampus Universitas Muhammadyah Kupang, Kamis (27/10/2022). “Eki ini juara di Italia. Dia sempat menyanyi di hadapan Bapak Presiden Jokowi dan penampilannya sangat memukau. Hari ini saya ajak Eki ke Kota Kupang dan NTT untuk memberikan semangat untuk mau maju bagi anak-anak muda dan mahasiswa,” kata Melki Laka Lena yang juga Ketua DPD I Golkar NTT.

Nama Eki Cahyadi belakangan melejit lantaran ia adalah orang Asia pertama yang berhasil lolos di ajang bergengsi All Together Now edisi ketiga yang digelar di Roma, Italia. Pria asal Jakarta itu memukau juri dan penonton dalam ajang tarik suara itu.

Dalam testimoninya, awalnya Eki berangkat ke Italia mengikuti sang istri. Disana, ia sulit mendapat pekerjaan karena terkendala bahasa. Istrinya merupakan warga Milan, Italia. “Di Italia, saya agak kesulitan mencari pekerjaan karena terkendala di bahasa Italia aku kurang lancar sehingga susah mendapat pekerjaan. Disana itu kalau gak bisa bahasa Itali, gak bisa kerja,” sebut Eki dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Kupang.

Saat berjalan ditengah Kota, Eki melihat banyak musisi jalanan dengan berbagai kreasi seperti nyanyi, ngamen hingga sulap. Ia sempat mencoba untuk mengamen. Untuk mengamen di Italia, menurutnya, harus ada lisensi atau semacam pengakuan dan diketahui oleh pemerintah setempat.

Selama setahun ia mengamen. Dia kemudian dilirik salah satu ajang pencari bakat bernama Little Now. Eki diminta mengikuti casting di Kota Roma. Enam jam dari Kota Milan, Eki tempuh dengan jarak jauh.

Disana, Eki mengikuti casting dengan 4-5 ribu peserta dari seluruh negara Italia bahkan luar negeri. Eko lolos ke 100 tahun dari ribuan yang mendaftar. “Dari ribuan aku lolos ke 100, puji Tuhan. Dari 100 lolos ke 30 dan 12 besar,” ucapnya.

Eki pesimis ketika berada di audisi 12 besar. Ia mengaku ini menjadi targetnya dan selebihnya menyerahkan keputusan kepada Tuhan. Ternyata, Eki lolos dan terus melaju.

“Tantangan semakin berat, saya diminta untuk membawakan lagu dalam bahasa Italia. Tiga malam tak tidur. Saya berlatih keras dan berdoa agar bisa maksimal menyanyikan lagu berbahasa Italia,” ujarnya.

Berkat keuletanya dalam berlatih dan semangat untuk tampil sempurna, ketika di final, ia bertemu penyanyi tuan rumah. “Saya sempat merasa rendah dan kalah. Sempat terpikirkan tidak akan menang saya bukan Akamsi (anak kampung sini), karena karena bukan orang Italia, sehingga tidak mungkin bisa memenangkan audisi itu. Tetapi, Tuhan bilang, Eki kamu juara dan saya pemenangnya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan para mahasiswa.

Tidak hanya berhenti disitu, setelah sukses mengukir prestasi di negeri Pizza, Eki mencoba peruntungan di Rumania. Dian ikut The Voice Rumania. “Bulan lalu, saya ikuti awal audisnya. Juri di the voice, memberi apresiasi untuk saya. Akhirnya juri memilih saya dalam audisi ini. Sekarang tinggal mengikuti babak berikutnya. Dan saya mohon doa masyarakat NTT dan Indonesia untuk mendukung saya,” ujarnya.

Eki saat itu menampilkan sebuah lagu singel pertamanya berjudul karpet stroberi dalam Bahasa Italia. Ia, juga membawakan lagu kebangsaan yang membakar jiwa juang para mahasiswa atas Tanah Air Indonesia. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap