LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Komisi Disiplin pada Asprov PSSI NTT telah mengkaji kericuhan yang terjadi dalam laga delapan besar yang mempertemukan Peseftim Flores Timur berhadapan dengan Perse Ende di stadion Gelora 99 Lembata, Kamis (23/9/2022).
Kajian itu dilakukan Asprov PSSI NTT untuk selanjutnya memberikan keputusan atas kemelut yang terjadi hingga menghentikan laga bergengsi El Tari Memorial Cup ke 31 tahun 2022. “Tim lapangan lagi kaji, dan setelah pertandingan antara Persim Manggarai dengan Persarai Sabu Raijua sore ini Komite Disiplin PSSI NTT akan mengumumkan langsung hasilnya,” sebut Ketua Asprov PSSI NTT, Christian Mboeik yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Jumat (23/2022).
Chris Mboeik yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT ini menyebut, semua tim Asprov PSSI NTT ada di Lembata sedang membahas kemelut yang terjadi. “Sedang dibahas, untuk nanti ada solusi sesuai statuta PSSI,” ujar Chris Mboeik.
Untuk diketahui, pertandingan antara Perseftim berhadapan dengan Perse Ende berakhir ricuh. Pertandingan berjalan dengan seru sejak awal laga. Kedua tim saling menjual-beli serangan, sampai pada menit ke 23, Perse Ende berhasil menciptakan gol melalui serangan dari sayap kiri. Pemain nomor punggung 7 atas nama Servan berhasil dikonversi menjadi gol. Perse Ende unggul 1-0 sampai babak pertama berakhir.
Pada babak kedua, Perseftim mencoba bermain lebih menekan dengan melakukan serangan-serangan ke lini pertahanan Perse Ende tetapi masih belum bisa berbuah gol. Sampai pada menit ke 80 pertandingan, terjadi keributan dari luar lapangan. Keributan tersebut mengakibatkan kericuhan oleh para suporter Perseftim dan mengakibatkan pertandingan harus dihentikan.
Para aparat yang bertugas di lapangan pertandingan kewalahan menghadapi para suporter yang menerobos masuk ke dalam lapangan dan bertindak merusak properti di lapangan pertandingan. Para pemain dan staf oficial dari ke-2 Tim sudah diamankan, dan pertandingan harus diberhentikan.*/)AditAdu
Editor: Laurens Leba Tukan