21 Unit Alsintan, Sentuhan Kasih Julie Laiskodat untuk Petani di Ende

98
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat didampingi Kadis Pertanian Tanaman Pangan NTT, Lucky F. Koli ketika menyerahkan bantaun 21 unit Alsintan untuk petani di Kabupaten Ende, Senin (12/9/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

ENDE,SELATANINDINESIA.COM – Politisi NasDem NTT di Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat mewujudkan aspirasi dan harapan masyarakat petani di Kabupaten Ende. Julie Laiskodat menyerahkan 21 unit alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada 15 kelompok tani yang tersebar di kabupaten Ende.

Julie Laiskodat yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT itu menyerahkan Alsintan hasil perjuangannya sebagai wakil rakyat di Senayan itu diberikan dalam satu rangkaian acara kunjungan kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Kabupaten Ende. Acara penyerahan kepada para petani dilakukan di Lapangan Wewaria, usai rapat kerja Gubernur NTT dengan seluruh Kepala Desa, Camat, Pimpinan SKPD se Kabupaten Ende, Senin (12/9/2022).

“Saya berharap alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang diberikan ini bagi 15 kelompok tani di Kabupaten Ende harus dijaga dan dirawat dengan baik. Dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktifitas bagi kelompok tani maupun masyarakat secara umum,” sebut Julie Laiskodat.

Disebutkan Julie Laiskodat, bantuan itu merupakan aspirasi masyarakat yang diwakilinya di DPR RI sehingga patut untuk diperjuangkan hingga terwujud. Bantuan tersebut berupa 5 unit Hand Tracktor, 5 unit mesin pompa air dan 11 unit Handsprayer.

Turut mendampingi Julie Laiskodat dalam penyerahan bantuan tersebut wakil Bupati Ende Erik Rede dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Gubernur Laiskodat mengajak seluruh Bupati, Forkopimda, Pimpinan SKPD, Camat, Lurah dan seluruh Kepla Desa untuk mejalankan instruksi Presiden Joko Widodo tentang mengantisipasi ancaman krisis pangan. Presiden tidak ingin di seluruh Indonesia terjadi kelaparan juga seperti yang dialami negera kebanyakan lainnya di dunia lantaran ketidakmampuan dalam mengelola potensi dan sumber daya yang ada di NTT.

“Karena itu perintah Presiden adalah mempersiapkan pangan secara baik dan terfokus, untuk memastikan saat krisis pangan dunia itu datang, kita Indonesia akan baik-baik saja. Hari ini dan beberapa waktu terakhir ini saya sengaja bicara dengan seluruh Bupati, Forkopimda, SKPD, Camat, Lurah dan seluruh Kepala Desa agar kita mampu lakukan kolaborasi untuk menghadapi ancaman krisi pangan,” sebutnya.

Ia menjelaskan, Perintah bapak Presiden adalah memastikan berapa banyak hektar lahan di daerah yang perlu ditanam Sorgum dan Jagung serta perintah tambahan Gubernur NTT adalah Kelor. “Benih dan pupuk disiapkan Pemerintah, lahan masyarakat yang siapkan. Selain Sumba, saya ingin kabupaten utama penggerak sorgum itu adalah Flores Timur karena sorgum bukan hal baru bagi masyarakat di Flores Timur. Nanti akan dirumuskan bersama-sama Kadis Pertanian Provinsi NTT Lecky F. Koli dan Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho,” sebut Gubernur Laiskodat di Nihaone, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (10/9/2022).

Selain itu, perintah Presiden yang kedua adalah Jagung. Pasalnya, Indonesia masih tergantung dari impor jagung, sedangkan tahun depan semua negara tidak akan mengekspor jagung mereka lagi, karena memasuki krisis pangan dunia.

“Perintah tambahan dari Gubernur NTT adalah Kelor. Bapak Presiden akan mengumumkan untuk mempergunakan kelor bagi ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia, dan kita saat ini belum mampu untuk menyuplai kebutuhan negara ini. Karena itu saya ingin Adonara, Solor dan Flores Timur daratan menjadi sentra utama pemasok kelor kedepannya. Saya tahu dari dulu terbiasa dengan Merungge atau Motong. Dari dulu hanya untuk makan, sekarang kita pakai motong untuk berdagang motong. Banyak orang yang kaya dengan motong,” tegasnya.

Gubernur Laiskodat mengatakan, seminggu setelah pertemuan dan Rakor bersama para Kepala Desa se Flores Timur itu, ia sudah mendapatkan laporan perencanaan teknis lengkap berapa banyak lahan yang termanage dengan baik yang disiapkan. Juga berapa banyak pupuk dan benih yang dibutuhkan. Serta berapa banyak penduduk miskin yang dilibatkan dalam program pengembangan Sorgum, Jagung, dan Kelor.

“Ini sebagai ucapan terimakasih kita atas perhatian yang begitu besar dari Bapak Presiden. Apalagi Bapak Presiden peranh datang di Flores Timur, maka tahun depan di Flores Timur minimal sudah dilaksanakan panen Jagung dengan luas 15.000 Ha, Sorgum 15.000 Ha dan Kelor 100.000 Ha, karena kelor dimanapun bisa tumbuh. Jadi kita siapkan semua dengan baik dan kita kerjakan itu teratur dan terorganisir dengan baik. Dan jika program penanaman kelor sudah berjalan dengan baik, agar diinformasikan supaya kita menyiapkan rumah pengering dan mesin pengelola kelor menjadi tepung, sehingga dapat dijual dengan baik,” ujar Gubernur Laiskodat ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap