LARANTUKA,SELATANINDONESIA.COM – Aksi nyata Bank NTT yang terlibat langsung dalam kerja kolaboratif menurunkan angka stunting di Kabupaten Flores Timur mendapat apresiasi dari Penjabat Bupati, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si.
Bahkan, Doris Rihi mendorong Bank NTT Cabang Larantuka agar terus melakukan aksi kemanusiaan itu hingga sampai ke seluruh Puskesmas di wilayah Kecamatan se Kabupaten Flores Timur. “Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Flotim menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT dengan program peduli stunting,” sebut Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi ketika menghadiri acara launching Bank NTT Peduli Stunting di Aula Setda Kantor Bupati Flotim, Selasa (21/6/2022).
Disebutkan Doris Rihi, meski hari ini baru menyasar kepada 149 anak baduta (bawah dua tahun) yang terkategori stunting, ia mengaharpakan agar aksi tersebut terus dilakukan oleh Bank NTT cabang Larantuka untuk menjangkau lebih banyak lagi anak stunting di Flotim.
Wakil Pimpinan Bank NTT Cabang Larantuka Adrianus Basa Koten mengatakan, berbagai langkah persiapan dilakukan oleh Bank NTT cabang Larantuka untuk menyukseskan aksi kemanusiaan itu. “Sesuai data yang kami daptakan dari Dinkes Flotim, sasaran penerima PMT dalam kasi Bank NTT Peduli Stunting berjumlah 149 yang tersebar pada 6 Puskes di Flotim. Keenam Puskesmas itu adalah Puskesmas Nagi, Puskesmas Oka, Puskesmas Menanga, Puskesmas Witihama dan Puskesmas Waiwadan,” sebut Ady Koten sapaan akrabnya.
Ia juga menyambut baik harapan Penjabat Bupati Flotim untuk memperbanyak sasaran baduta stunting di Kabupaten Flotim dalam pemberian makanan tambahan utnuk penurunan angka stunting.
Untuk diketahui, Sebagai bukti partisipasi mendukung Pemerintah Provinsi NTT yakni mengentaskan permasalahan stunting, maka Bank NTT berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten/kota se-NTT, memberi makanan tambahan bagi anak gizi kurang. Program ini merupakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
Sasarannya adalah 6.000 anak Baduta (bawah dua tahun) dengan usia 6 s.d. 23 bulan. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Pokja Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting Provinsi NTT.
Aksi ini untuk merayakan HUT Bank NTT yang jatuh pada 17 Juli mendatang, dimana PT. Bank Pembangunan Dearah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT) akan genap berusia 60 tahun. Sudah menjadi komitmen pihak pengurus dan seluruh manajemen untuk tahun ini fokus pada upaya-upaya menekan angka stunting.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Senin (20/6/2022) di Kupang menegaskan hal ini. “Dalam rangka merayakan HUT ke-60 maka Bank NTT bersama pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota se-NTT bersama-sama menyelesaikan masalah stunting melalui pemberian makanan tambahan kepada enam ribu Baduta,”tegas Alex di Kupang. Masih menurutnya, aksi ini akan berlangsung di 23 cabang Bank NTT.
Adapun program yang diberi nama ‘Bank NTT Peduli Stunting’ ini akan diluncurkan secara resmi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat pada Selasa (21/6/2022) di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
Bentuk kegiatan dari program ini adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 6.000 anak usia di bawah dua tahun (Baduta) gizi kurang periode 1 bulan/30 hari pada setiap kabupaten/kota selama 30 hari dan akan berkelanjutan dengan program asuhan hingga Desember 2022. Bank NTT mengintervensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang yang ada di NTT sebelum menjadi Stunting.
Sementara manfaat dari kegiatan ini antara lain peningkatan cakupan program gizi dalam rangka pencegahan stunting pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mengoptimalkan proses aksi konvergensi penanganan stunting dengan melibatkan Bank NTT sebagai unsur Pentahelix (kolaborasi berbagai pihak).***Laurens Leba Tukan