Toleransi Berbalut Taramiti Tominuku, Antar Gubernur Laiskodat Menginap di Desa Wolwal

200
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho ketika meninjau dan membeli produk UMKM Binaan Bank NTT yang dipajang oleh ibu-ibu muslim di depan Gereja Sta. Maria Bunda Allah Zaitun - Mainang, Alor, Kamis (9/6/2022). Foto:TimMediaVBL

KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM – “Toleransi lahir di Alor. Sejak sebelum ada istilah toleransi, kami orang Alor selalu pegang teguh pada semboyan kami, Taramiti Tominuku,” sebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengutip Kos Trad Alorpulaubuaya di halaman Facebooknya, Kamis (9/6/2022).

Dalam rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Alor selam dua hari sejak Kamis (9/6/2022) hingga JUmat (10/6/2022), sejumlah agenda penting dilakukan Gubernur Laiskodat bersama Pemda Alor dan masyarakat. “Yang menarik adalah toleransi antar umat beragama yang saya saksikan di halaman gereja hari ini,” sebut Gubernur Laiskodat di Gereja Sta. Maria Bunda Allah Zaitun – Mainang.

Saat itu, Gubernur Laiskodat menghadiri penyerahan bantuan CSR Bank NTT bagi pembangunan Gereja Sta. Maria Bunda Allah Zaitun – Mainang dan Gereja Syalom Sawah Lama. Mmasing – masing gereja diberikan bantuan CSR sebesar Rp 50 juta. Juga dilakukan penyerahan Kredit Mikro Merdeka dari bank NTT untuk para penerima Kredit, serta meninjau dan membeli hasil UMKM Binaan Bank NTT.

“Sekali lagi, Alor itu Nusa Terindah Toleransi. Saya bermalam di Desa Wolwal, kecamatan Alor Barat Daya,” sebut Gubernur Laiskodat.

Sebelumnya, Gubernur Laiskodat meresmikan Gedung Rawat Inap dan High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Daerah Kalabahi dan Gedung UPTD Puskesmas Mebung di kecamatan Teluk Mutiara.

“Saya titip agar pelayanan dari gedung Rumah Sakit yang bernilai Rp 36 milyar rupiah ini pun harus luar biasa. Seperti kata alm. Dr. Ben Mboi bahwa jika pasien datang ke Rumah Sakit dan dokter maupun perawatnya menyambut dengan senyuman, maka 50 % pasien sudah sembuh,” sebut Gubernur Laiskodat.

Menurutnya, kepedulian terhadap pembangunan fasilitas kesehatan di NTT harus dibarengi dengan “great services” dalam melayani masyarakat. “Begitu orang masuk Rumah Sakit mereka menemukan kualitas pelayanan yang luar biasa. Masalah kita adalah kadang kita mengurus hal besar tapi lupa mengurus hal kecil. Akhirnya hal kecil menjadi besar dan kita tidak mampu mengurusnya juga,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat mengatakan, tentang peralatan kesehatan, pengadaan alatnya harus yang bisa dioperasikan, dilatih dulu orang yang akan mengoperasikan, baru dibeli barangnya. Ia menakankan, pastikan beli alat kesehatan dimana orang yang mengoperasikan sudah ada.

“Saya juga mendorong teman – teman tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik pada pasien, ciptakan Rumah Sakit dimana orang datang “enjoy” bahkan ingin berfoto, berikan “services” yang memberi nuansa berbeda . Tamanpun bisa secara swadaya dibuat sendiri oleh para nakes di RSUD Kalabahi sebagai sumbangan yang akan dikenang nantinya,” ujar Gubernur Laiskodat.

Dikatakan, setiap orang harus menjadi manusia bermanfaat setelah pekerjaan – pekerjaan dinikmati oleh orang lain. “Mudah mudahan sebelum bapak Presiden Joko Widodo selesai masa jabatan, saya usahakan untuk beliau bisa datang ke Alor. Nanti saya akan sampaikan kalau orang Alor protes karena semua Kabupaten sudah didatangi bapak Presiden, Alor saja yang belum. Saya akan promosikan Alor yang penuh toleransi, apalagi jika disiapkan lahan vanili seluas 200 hektar sehingga Alor bisa saya promosikan sebagai salah satu daerah penyumbang vanili terbesar untuk dunia. Kita sama – sama berusaha ya. Terus berdoa terhadap segala yang kita kerjakan, dan biarlah Nama Tuhan dipermuliakan,” pungkas Gubernur Laiskodat.*/)TimMediaVBL

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap