Gubernur Laiskodat Minta Para Bupati di Flores Buat Prasasti Mama-Mama Pelopor Bambu  

256
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Anderas pose bersama mama-mama Pelopor Bambu usai melakukan penanaman bambu di desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menaruh rasa hormat dan bangga terhadap gerakan yang digagas Mama-Mama Pelopor Bambu di sejumlah kabupaten di daratan Flores.

Itu pasalnya, Gubernus Laiskodat meminta para Bupati di daratan Flores terutama Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat agar membuat prasasti dengan menuliskan nama Mama-Mama Bambu agar tetap dikenang sepanjang jaman.

Menurut Gubernur Laiskodat, bambu adalah tanaman yang mengubah lahan yang tidak bisa ditanam tanaman apapun menjadi lahan yang dapat ditumbuhi tanaman lain. Selain berguna bagi manusia, bambupun bermanfaat untuk keseimbangan alam, dan sangat cocok untuk kondisi lahan kritis di Nusa Tenggara Timur.

“Hari ini saya meninjau langsung lahan pembibitan dibawah binaan Yayasan Bambu Lestari dan berdialog langsung dengan mama-mama pembibit dan pencinta bamboo. Saya minta agar mama-mama pelopor bambu yang hebat ini agar dibuatkan prasasti dan dituliskan namanya masing-masing agar tetap dikenang sepanjang sejarah peradaban,” sebut Gubernur Laiskodat ketika berdialog dengan warga khususnya mama-mama pelopor bambu di Ekoleta, desa Roa, Kabupaten Ende, Sabtu (11/4/2022).

Menurut Gubernur Laiskodat, mama-mama pelopor bambu di daratan Flores ini harus terus dikenang. “Seperti kita mengenang Mama Linda, seorang berkebangsaan Belgia yang menyerahkan seluruh hidup dan karyanya untuk mengembangkan bambu di pulau Flores. Karena mama-mama inilah yang menjadi pahlawan bambu di Flores. Ini sesuatu yang baru yang menuju dunia baru dengan pemahaman baru dan kita wajib memberikan penghormatan kepada mereka yang menggerakkan ini. Mereka pintar, berani dan punya kepedulian. Tiga hal ini ada dalam diri mama-mama pelopor bambu,” sebut Gubernur Laiskodat.

Dikatakan Gubernur Laiskodat, ciri khas orang yang menanam bambu adalah mereka pasti berguna bagi orang lain dan juga alam. “Itulah filosofis bambu. Dan dunia sedang bergerak meninggalkan kayu menuju bambu karena kemampuan bambu dalam menjaga keseimbangan alam. Dan NTT berharap agar pembibitan di Flores nantinya akan dipanen setelah 7 tahun dan dikirimkan ke pulau – pulau lain di NTT dengan lahan kritis yang luas, sehingga kelak tanah yang telah distigma kering dan tak berguna, akan menjadi lahan produktif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Gubernur Laiskodat.

Tidak hanya dii Sikka dan Ende, di Nagekeo dan Ngada, Gubernur Laiskodat yang didampingi oleh Dirut Bank NTT Harry Alekander Riwu Kaho, terus menyemangati warga untuk menanam bambu. Ia bahkan menargetkan bakal terciptanya 1000 Desa bambu dibangun di Provinsi NTT. Langkah awal untuk mewujudkan itu, Gubernur Laiskodat membentuk 200 desa bambu pada daerah-daerah potensial di NTT. Selanjutnya dari 200 desa yang ada akan memberikan dampak minimal 5 desa pada daerah sekitar sehingga akan menghasilkan 1000 desa bambu.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Anderas dan Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho bersama mama-mama Pelopor Bambu melakukan penanaman bambu di desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Gubernur Laiskodat mengakui sebuah gerakan besar yang telah dilakukan oleh Bupati Ende, Nagekeo dan Ngada sebelumnya. Terkhusus oleh dua tokoh bambu yaitu Mama Linda dan Mantan Bupati Ngada dan Nagekeo, Nani Aoh. “Mereka meninggalkan legacy yang cukup banyak untuk kita hari ini dan saat ini kita melanjutkan hingga turun temurun,” sebut Gubernur Laiskodat ketika bersama mama-mama Bambu melakukan penanaman bambu di desa Menggeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4/2022).

Disebutkan, bambu memiliki masa depan yang luar biasa karena dunia akan menuju ke bambu tidak lagi mempergunakan kayu karena akan merusak hutan. “Langkah yang dilakukan Bupati Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat itu sebuah gerakan perubahan yang luar biasa dengan dipelopori oleh mama-mama bambu. Ini pesan yang sangat baik karena mengembalikan ekologi yang rusak, membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya mama-mama bambu yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan hari ini mereka punya penghasilan,” ujar Gubernur Laiskodat.

Salah satu pendiri Partai NasDem ini mengatakan, pemerintah akan menggerakkan industri bambu yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membuka lapangan kerja. “Di negara lain mereka hanya mengejar perbaikan ekosistem ekologinya dan kita ada beberapa hal yang sekaligus mampu kita buat untuk menolong masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, apa yang telah dibuat ini telah disampaikan kepada Bapak Presiden RI sehingga sebelum kehadiran Presiden nantinya akan dihadiri oleh menteri Koperasi. “Sesuai rencana, Bapak Menteri Koperasi datang untuk memastikan bahwa kita bisa mulai dengan 5 industri pabrik bambu desa. Dan bila itu dilakukan, begitu Presiden datang, kita harapkan ada pabrik besar untuk menjaga seluruh bambu yang kita tanam ini industrinya tidak keluar Provinsi tapi akan dibangun di Flores yang akan menampung seluruh bambu yang kita tanam hari ini,” katanya.

Gubernur Laiskodat dalam rangkaian agenda kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, H. Anwar Pua Geno, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar.

Selain itu didampingi juga para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinana Terpadu satu Pintu, Marianus Djawa, kadis PMD Viktor Manek, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.*** Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap