MBAY,SELATANINDONESIA.COM – Hawa dingin menyelimuti alam siang itu, Selasa (12/4/2022). Sepanjang jalan, kiri dan kana berdiri tegak aneka tanaman perekbunan yang bergelantungan buah. Ada Pala, Kakao, Kopi juga tanaman cengkeh.
Siang itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja di Kampung Pajoreja Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Letakanya persis di lereng Gunung Ebulobo. Gunung Stratovolcano dengan ketinggian 2.096 meter. Desa Ululoga menyimpan sejuta potensi sumbar daya alam yang jika dimaksimalkan akan membawa kemajuan ekonomi yang signifikan bagi warganya.
Bank NTT yang kini dipimpin Dirut Harry Alkander Riwu Kaho menetapkan desa yang berada di lereng gunung yang terakhir meletus pada tahun 1969 itu sebagai Desa Binaan Bank NTT. Gunung Ebulobo, juga dikenal sebagai Emburombu atau Puncak Nagekeo.
Letaknya yang persis di lereang Gunung Ebulobo, membuat alam disekitar Desa Ululoga sangat cocok ditumbuhi aneka komoditi perkebunan. Yang paling terkenal adalah Pala, Cengkeh, dan Kakao. Dari tengah kampung Pajoreja Desa Ululoga, ke arah Selatan hamparan Laut Flores yang membiru, menyimpan aneka jenis ikan dan biota laut.
Memasuki gerbang kampung Pajorejo, Gubernur Laiskodat disambut para Tokoh Adat berbusana kain tenun dengan corak dan warna khas, hasil karya intlektual perempuan Nagekeo. Gubernur Laiskodat dan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do yang didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho diarahkan meninjau aneka hasil UMKM berupa olahan makanan dan minuman dengan bahan dasar hasil alam Ululoga, serta kain tenunan warga Ululoga.
Tanpa disangka, sistim transaksi dari semua hasil karya intelektual berupa aneka tenunan serta hasil UMKM warga Ululoga menggunakan QRIS Bank NTT. Rupanya warga di pelosok NTT sekalipun sudah sangat akrab dengan inovasi layanan dari Bank NTT. Bahkan, setiap rumah warga yang salah satu kamaranya telah disiapkan menjadi home stay juga dipajang QRIS Bank NTT untuk memudahkan transaksi antara pengunjung yang menginap dengan tuan rumah.
Usai berbelanja dan membayar dengan menggunakan QRIS Bank NTT, Gubernur Laiskodat dan rombongan diiringi tarian daerah menuju panggung. Di sana telah menunggu warga masyarakat Ululoga yang tidak sabaran ingin berdialog dengan Gubernur Laiskodat.
Bupati Nagakeo, Yohanes Don Bosco Do menyebut, Pajoreja di Desa Ululoga adalah salah satu titik kuat untuk menjual ring of Ebulobo. “Ada 20 an lebih kampung adat yang punya kebaisaan tinju tradisional dan masuk dalam kelender wisata di Nagekeo,” sebutnya.
Disebutkan Bupati Don Bos, Desa Ululoga punya potensi lahan sekitar 5. 000 ha untuk perluasan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Ia bahkan menerima tantangan dari Gubernur Laiskodat untuk memperluas lahan pertaianan untuk program TJPS hingga 30.000 ha sampai tahun 2023. “Ini tantangan kita terima. Kebiasaan pejantan unggul dari Nagekeo itu selalu terima tantangan,” sebut Bupati Don Bosco.
Tidak hanya itu, ring of Ebulobo juga punya potensi hutan bambu. Seluruh desa yang mengitari Ebulobo punya bamboo alam dan sudah lama mendapat pendampingan dari Yayasan Bambu Lestari (YBL). “Kedepan kita sipakan 2000 Ha lahan bambu. Kita sudah punya bambu alam, tinggal tanam seidkit lagi. Setelah itu kita minta Pak Gubernur untuk bangun pabrik,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kretaif Provinsi NTT, Dr. Zet Sony Libing mengatakan, Desa wisata Ululogo merupakan salah satu desa binaan Bank NTT Cabang Mbay, Kabupaten Nagekeo. Dan telah dibangun 50 unit home stay oleh Pemda Kabupaten Nagekeo. “Kami dari Dinas Parekraf masuk melakukan pendampingan. Dan kami sudah menjalin kemitraan dengan mitra utama kami yaitu Bank NTT. Kami tatap berharap kolaborasi ini sampai kapanpun, bahkan sampai maranatha,” ujar Sony Libing.
Keberpihak Bank NTT cabang Mbay, Kabupaten Nagekeo sangat total untuk kemajuan masyarakat hingga ke pelosok desa. Di Ululoga, Bank NTT selain menjadikan desa itu sebagai binaan, juga menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo berupa 1 Unit Mobil Tangki Air.
“Bantuan 1 unit Mobil Tangki Air itu merupakan wujud nyata Bank NTT dalam meningkatkan sarana air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Nagekeo,” sebut Dirut Bank NTT Harry Alekander Riwu Kaho ketika menyerahkan CSR 1 unit Mobil Tangky Air kepada Bupati Nagakeo, Yohanes Don Bosco Do disaksikan langsung Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Desa Ululoga.
Selain itu, di momentum yang sama, Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Hubungan Antar Lembaga, H. Anwar Pua Geno didamping dua direksi Bank NTT masing-masing Hilarius Minggu dan Paulus Stefen Messakh, menyerahkan secara simbiolis Kredit Mikro Merdeka kepada masyarakat setempat serta penyerahan secara simbolis tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) bagi iswa-siswi Nagekeo.
Asal tahu saja, Tabungan Simpanan Pelajar Bank NTT, merupakan tabungan yang didesain khusus untuk kalangan pelajar. Tabungan ini dicetuskan oleh pemerintah dan dijalankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki beragam manfaat bagi para siswa/i. Dengan memiliki tabungan SIMPEL memberikan pengalaman belajar untuk membangun budaya gemar menabung dan melatih mengelola keuangan sejak dini.***Laurens Leba Tukan