MAUMERE,SELATANINDONESIA.COM – Dalam kunjungan kerja di Maumere, Kabupaten Sikka, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memesan 1000 unit Mesin Tekonologi Tepat Guna buatan anak muda milenial dibawa binaan Keuskupan Maumere.
Adalah PT Langit Laut Biru yang merupakan perusahaan dibawah naungan Keuskupan Maumere dengan misi utamanya adalah pemberdayaan ekonomi umat. Lembaga ini sudah bertahun-tahun berdiri melatih dan mempekerjakan para pemuda Milienial yang mayoritas adalah lulusan SMK di wilayah Keuskupan Maumere.
Gubernur Laiskodat mengaku kagum dengan hasil produksi dari anak muda Keuskupan Maumere yang bisa dimanfaatkan oleh wirausahawan mandiri (petani) dan peternak di NTT.
“1000 unit mesin yang kita pesan ini akan dibagikan kepada wirausahawan mandiri dan para peternak NTT untuk memenuhi kebutuhan mereka selama ini. Dengan adanya mesin pencacah hasil pertanian ini menjadi bagian dari ekosostim usaha tani dari hulu sampai hilir,” sebut Gubernur Laiskodat.
Gubernur Laiskodat menyebut kedepan, mesin yang diproduksi itu harus didesain agar penggeraknya tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak tetapi menggunakan energy matahari. “Kedepan, kita maksimalkan agar tidak lagi menggunakan bahan bakar minya tapi penggeraknya menggunakan energi matahari. Tidak ada lagi pengeluaran untuk beli minyak lagi,” sebut Gubernur Laiskodat didampingi Bupati Sikka Roby Idong.
PT Langit Laut Biru dipimpin oleh Dirut RD. Yan Paroka, Dirut Operasional Dian Setiati dan Direktur Keuangan RD. Donis Goa itu saat ini mempekerjakan 25 anak muda milenial Kabupaten Sikka dengan empat orang instruktur.
Lembaga itu bisa memperoduksi Mesin Teknologi Tepat Guna tersebut satu unit memakan waktu dua minggu atau 10 hari kerja. Unit usaha yang dikerjakan diantaranya Las, Mesin Bubut, Pengolahan Pangan, Unit Panel, Kayu, Kedai Maisai.
“Kami bisa memproduksi Mesin pemecah kemiri, mesin sosoh Sorgum, Mesin Perontok Sorgum, Mesin Pengaduk Pakan Ternak, dan yang akan datang akan membuat mesin pemecah biji mente,” sebut Johanes Adhiyanto saah satu instruktur di lembaga itu.
Tidak hanya itu, mereka juga menjalankan usaha produksi vurniture, meja, kursi, bangku dan lemari dari bahan kayu dan besi, serta dan pelat. Bahkan juga tempat tidur. “Kami juga memproduksi alat pencuci tangan yang dengan sistim injak,” katanya.
Johanes juga menyanggupi untuk memenuhi permintaan Gubernur Laiskodat yang memesan 1000 unit mesin Teknologi Tepat Guna yang diproduksinya. “Sat unit mesin kami bisa produksi dalam waktu 10 hari kerja yang dikerjakan dua orang mulai dari bahan mentah sampai siap pakai. Dan kami juga memproduksi sandwich panel untuk rumah tahan gempa,” ujar Johanes Adhiyanto.
Kunjungan itu merupakan rangkaian agenda kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Laiskodat di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022). Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Aleksander Riwu Kaho, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Prof. Ningtyas, dan Dr. Imanuel Blegur. Selain itu para pimpinan OPD diantaranya, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Gorge Hadjo, Kadis Kopnakertrans Silvy Pekudajawa, Kadis Pariwista Dr. Sonny Libing, Kaban Pendapatan dan Aset Daerah Aleks Lumba, Kadis Perhubungan Iszhak Nuka, Karo Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisilia Parera dan sejumlah pejabat lain.
***Laurens Leba Tukan