Lima Tahun Berkibar, Zumba Itiek Crue Menjaga Kesehatan Wanita Luar Dalam

299
Para peserta Sanggar Kebugaran Tubuh Itiek Crue pose bersama di The Kings Restorant, Kota Kupang, Rabu (30/3/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dia tampak lincah memandu sekitar 60 wanita dari berbagai kelompk usia sore itu di The Kings Restorant, Kota Kupang, Rabu (30/3/2022). Aneka gerakan yang mengandalkan kelenturan tumbuh diperagakannya dengan penuh semangat dan diikuti seluruh peserta.

Dengan kostum serba pink, para wanita sporty itu larut dalam berbagai model goyangan tubuh. Rupanya, momentum itu adalah puncak perayaan Hari Uang Tahun ke lima bagi Sanggar Senam kebugaran tubuh khusus wanita. Pendiri sekaligus instruktur tunggal sanggar kebugaran tubuh itu adalah Fitri Yuilanti. Ibu Rumah Tangga berusia 40 tahun itu nampak cantik dan awet muda meski sudah dikaruniai empat orang anak.

Mbak Itiek, begitu sapaan karibnya dikalangan para member pencinta olahraga kebugaran tubuh. Dia kini sudah mendirikan dua buah sanggar yang beralamatkan di Pitoby Sport Center (PSC) Alak Itiek Crue, dan Elevate Studio Itiek Crue yang berada di sisi Timur Patung Kirab, Oebobo, Kota Kupang.

Mbak Itiek merintis Sanggar Senam Kebugaran itu sejak Maret 2017 silam. Dalam seminggu ia mesti membagi waktu seadil-adilnya untuk melayani para member yang terbagi di dua kelas yang berbeda. “Hari Senin, Rabu dan Jumat di PSC Alak Itiek Crue dan Selasa, Kamis, Sabtu di Elevate Studio Itiek Crue samping Patung Kirab Oebobo,” sebut Mbak Itiek.

Dia menyebut keunggulan yang dimiliki sanggar kebugaran yang dipimpinya yaitu dalam satu kelas, ia menerapkan tiga model senam sekaligus yaitu Aerobik, Body Language dan Zumba. “Kalau di saya ada tiga jenis senam ini yang saya padukan dalam satu kelas sehingga para member merasa puas. Kita mulai dengan pemula melalui pemanasan yang ringan dan sederhana yaitu aerobik, setelah itu kita lanjut kepada pemebentukan tubuh yaitu Body Language, ini manfaarnya agar kita kaum perempuan lebih merasa percaya diri dengan bentuk tubuh serta bisa membuat keharmonisan bagi pasangan kita. Dan terakhir baru senam Zumba, yang lebih kepada hal-hal yang happy,” jelasnya.

Untuk menjadi member di sanggar senam ini syarat utamanya adalah wanita, dan hanya dengan membayar iuran setiap bulan sebesar Rp 150.000 untuk mendapatkan kesempatan senam tiga kali dalam seminggu. Ia juga tidak membatasi usia para member. Bahkan ada membernya yang kini berusia 59 tahun masih atif ikut senam.

Ia menghimbau kepada para wanita muda dan kaum ibu untuk aktif selalu dalam berolahraga. “Kita wanita harus olahraga karena manfaatnya yang pertama kita selalu sehat, bisa mencegah manupous dini, apalagi di masa pendmi Covid ini kita bisa lebih meningkatkan daya tahan tubuh. Juga dengan berolahraga, badan kita lebih ringan, lebih percaya diri, dan selalau berpikiran postif malahan kita happy terus. Mahalan pasangan kita semakin lengket karena kita mendapatkan kesehatan luar dan dalam,” katanya.

Mbak Iteik juga selalu mewanti-wanti para membernya bahwa ketika mengalami perubahan dalam diri setelah rutin mengikuti berbagai program kebugara di sanggaranya maka harus tetap jaga diri. “Kalau badan suda turun bagus, makin cantik, seksi dan tambah percaya diri maka harus tetap kontrol diri,” katanya.

Menurut dia, dengan berolaharga di sanggar miliknya maka pergaulan antar member makin luas dalam berinteraksi dan muncul rasa persaudaraan diantara anggota. “Kalau di bulan Ramahdan, kita malah buka pusa bersama member, saat Natal kita saling mengunjungi, jadi ada ikatan persaudaraan yang sangat kuat diantara member,” ujarnya.

Aneka layanan yang diberikan Mbak Itiek di sanggarnya membuat para ember merasa nyaman dan betah. Anggelina Riastini, salah satu member yang bergabung dengan PSC Alak Itiek Crue sejak tahun 2020 ini mengaku kagum dan betah menjadi peserta di Sanggar Senam Kebugaran yang dipimpin Mbak Itiek.

“Ada banyak sanggar di PSC tapi saya lebih memilih Itiek Crue karena ada tiga model olahraga yang kita dapat sekaligus dalam satu kelas. Dan lebih dari itu, Mbak Itiek tidak membeda-bedakan para peserta yang member aktif atau pasif. Semuanya dirangkul dalam semangat perasudaraan, ini yang membuat kita betah,” ujar wanita asal Bali ini.

Pengakuan yang sama disampaikan oleh Wony Rihas. Gadis berusia 33 tahun yang kesehariannya sebagai nakes di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang ini merasa sangat tertarik untuk mengikuti senam kebugaran di sanggar Itiek Crue. Sejak tahun 2019, lulusan Akper Maumere ini memilih gabung dengan sanggar senam itu karena dinilainya cocok dengan keinginannya. “Pesan saya bagi kaum hawah agar menjadikan olahraga itu sebagai hoby dan dibawa happy, karena manfaatnya yang utama kita sehat dan bonusnya adalah body kita bagus jika kita menjalani dengan rutin,” ujar Wony yang sore itu terpilih menjadi peserta dengan goyangan terbaik.

Syeane Liem, salah satu peserta sore itu yang berusia 59 mengatakan terus akrif berolaharga di Itiek Crue karena ia merasa lebih awet muda. “Dengan kita berolaharga secara rutin maka kita lebih sehat, badan ringan dan merasa awet muda terus,” ujar Aci Syen sapaan akrabnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap