KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Hugo Rehi Kalembu memberian apresiasi kepada manajemen Bank NTT. Pasalnya, dalam kurun waktu 76 hari di tahun 2022, bank yang kini dipimpin Direktur Utama (Dirut) Harry Aleksander Riwu Kaho itu berhasil membukukan keuntungan (laba) mencapai Rp 100 miliar lebih.
“Pencapaian laba sebesar Rp 100 milyar dalam kurun 76 hari merupakan hasil yang spektakuler,” sebut Hugo Kalembu yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Minggu (20/3/2022).
Dengan kinerja itu, menurut Hugo, dalam waktu 12 bulan atau sampai dengan Desember 2022, Bank NTT diprediksi akan membukukan laba lebih kurang Rp 600 milyar. “Ini fantastis, karena sudah berada di atas target para pemegang saham sebesar 500 milyar,” ujranya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT ini menyebut, target pencapaian laba Bank NTT itu sudah “memakan korban” dicopotnya pimpinan puncak Bank NTT sebelumnya kendati baru menjabat lebih kurang satu tahun. “Dirut Bank NTT yang baru, Alex Riwu Kaho beruntung, karena dia diberi waktu lebih banyak oleh para pemegang saham. Pencapaian laba 100 Milyar dalam kurun waktu 76 hari, baru terwujud pada tahun kedua masa jabatannya. Kalau diperlakukan sama dengan pimpinan sebelumnya, pasti beliau tentu juga,” ujar Hugo Kalembu.
Untuk diketahui, Bank NTT menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun 2021 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022 Bank NTT di Lingko Meeting Room, Sudamala Resort Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (17/3/ 2022). Usai RUPS yang dipimpin langsung Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Pemegang Saham Prioritas, Dirut Harry Aleksander Riwu Kaho kepada wartwan menjelaskan, meski baru memasuki hari ke 76 di tahun 2022, Bank NTT berhasil membukukan laba sebesar Tp 100 miliar lebih.
“Laba kita tercatat sementara Rp 100 miliar. Ini pertumbuhan yang sangat luar biasa karena ditopang oleh perbaikan manajemen dan membaiknya komitmen, militansi dan daya juang serta daya tahan segenap komponen Bank NTT secara internal,” ujar Dirut Aleks.
Tidak hanya itu, peningtakan setoran modal dari pemegang saham juga lantaran meningginya tingkat keprcayaan dari berbagai pihak eksternal baik masyarakat, pelaku ekenomi dan mitra yang terus berkontibusi nyata dalam terjalinnya sinergitas dan kolaborasi.***Laurens Leba Tukan