KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah tidak saja dikenal sebagai kabupaten Food Estate atau lumbung pangan Nasional yang dikunjungi Presiden Joko Widodo pada 23 Februari 2021 silam. Kabupaten yang kini dipimpin Paulus S. K. Limu dan Daniel Landa itu sedang berbenah mempersiapkan diri menjdi Destinasi Paeiwisata Prioritas (DPP).
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (16/3/2022) menyebutkan, hadirnya pemerintah pusat melalui program Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah merupakan kebijakan yang sangat tepat dan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat petani.
“Sejalan dengan itu, Kabupaten Sumba Tengah juga memiliki potensi unggulan disektor pariwisata yang belum kami kelola dengan baik dan kami butuh sentuhan Pemerintah Pusat dalam pengembanganya. Karena kami yakini sungguh bahwa sektor pariwisata sangat berpengaruh juga pada pertumbuhanan perekonomian, pengurangan pengangguran, pengurangan kemiskinan dan membuka eterisolasian khususnya di Kabupaten Sumba Tengah dan Pulau Sumba. Sehingga kami sedang berjuang dan mengusulkan Kabupaten Sumba Tengah dapat ditetapkan sebagai Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP),” sebut Bupati Paulus.
Disebutkan Bupati Paulus, penetapan Sumba Tengah menjadi DPP merupakan upaya dalam mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial. Juga, terjadi integrasi perencanaan bidang pariwisata, bidang Food Estate dan bidang lainya diperlukan untuk menjawab permasalahan daerah yang berdampak terhadap nasional sepeti penanganan kemiskinan, penanganan stunting, peningkatan sumber daya manusia, dan ketertinggalan.
Ia merincikan, potensi pariwisata Kabupaten Sumba Tengah terdapat di 5 lokasi pantai yaitu pantai Lima Bidadari dengan lokasi yang eksotis di setiap pantainya. “Kelima pantai tersebut berada dalam satu garis pantai denga jarak antar pantai tidak terlalu jauh dan
mudah diakses. Selain pantai-pantai yang eksotis, Kabupaten Sumba Tengah juga memiliki destinasi pariwisata diantaranya Air Terjun, Tracking kehutan Manurara dan hutan Tanadaru, rafting/arung jeram di Sungai Pemalar, Sungai Soru dan Sungai Laigoli, serta Panjat tebing di le Ate dan Lembah Lenang.
Bupati Paulus mengatakan, ketika mengajukan usulan ke Kepala Bappenas, salah satu rujukan pertimbangan adalah majalah perjalanan dan gaya hidup mewah, Condé Nast Traveler (CNT) telah merilis 22 rekomendasi destinasi wisata terbaik untuk dikunjungi
sepanjang tahun 2022. Seluruh daftar tersebut dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti makanan dan minuman lezat, situs bersejarah untuk dijelajahi, dan berbagai tempat dengan pemandangan menakjubkan.
Dari daftar destinasi wisata tersebut meliputi India, Serbia, Uzbekistan, Malta, Sisilia (Italia), Gabon, Cape Verde, Rapa Nui (Chili), Kepulauan Baleares (Spanyol), Istanbul (Turki), Trøndelag (Norwegia), London (Inggris), Singapura, Seoul (Korea Selatan),
Oklahoma (Amerika Serikat), Mesir, Uni Emirat Arab, Jepang, Qatar, Bhutan, Sri Lanka, dan Sumba (Indonesia).
”Sumba menjadi salah satu destinasi wisata di Asia yang direkomendasikan untuk dikunjungi tahun ini. Menurut penjelasan CNT, Sumba dapat menjadi alternatif tujuan berlibur di Indonesia selain Bali. Jika Anda menginginkan perjalanan pasca pandemi yang penuh ketenangan, Sumba bisa jadi pilihan. (Sumba Masuk Daftar Destinasi Wisata Terbaik Dunia Versi Conde Nast Traveler (goodnewsfromindonesia.id). CNT bahkan menjelaskan beberapa selebriti Hollywood pernah mengunjungi Nihi Sumba untuk berlibur seperti David dan Victoria Beckham, Jennifer Lawrence, Christian Bale, dan Chris Hemsworth. Kabupaten Sumba Tengah berada di Pulau Sumba Provinsi NTT,” jelas Bupati Paulus.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini mengatakan, penetapan Kabupaten Sumba Tengah sebagai DPP dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatan kualitas SDM,mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mengurangi ketertinggalan.
Tidak hanya itu, pengembangan Food Estate dan penetapan pengembangan EBTKE melalui Sumba Iconic Island akan terpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumba Tengah khususnya dan perekonomian di pulau Sumba, area yang terpengaru secara tidak langsung adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan dan Nasional.
“Kami dibantu banyak oleh Bappenas dan sudah terbentuk pula Tim Akselerasi Pembangunan Sumba Tengah yang dipimpin langsung oleh Bapak Velix Wanggai selaku salah satu staf ahli di Bappenas. Beliau bersedia menjadi Ketua Tim dan bertindak sebagai penghubung untuk seluruh Kementrian Lembaga lainnya di tingkat pusat untuk mewujudkan percepatan pembangunan,” sebut Bupati Paulus.***Laurens Leba Tukan