KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sepekan silam, publik Nusa Tenggara Timur disuguhi rilis hasil survey yang diumumkan oleh FISIP Undana Kupang tentang sejumlah tokoh yang berpeluang menjadi Walikota Kupang.
Akademisi Undana Kupang, Dr. David Pandie menyebut, hasil survai yang dipaparkan itu menghasilkan suatu indikasi politik tentang siapa bakal calon Walikota Kupang periode mendatang.” Survai ini masih bersifat awal dan sehingga masih mungkin berubah,” sebut David Pandie kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (25/2/2022).
Dijelaskan David, hasil survai ini berguna bagi masing-masing bakal calon untuk mengukur tingkat elektabilitasnya dan berusaha untuk menaikkan atau menjaga posisi faktualnya.
Bahkan menurut dia, masih mungkin ada balon baru yang bernas, apalagi pemilih di Kota Kupang merupakan pemilih rasional sehingga perlu ada diskusi tentang kebijakan strategis yang ditawarkan untuk mempengaruhi opini pemilih.
“Masih sangat terbuka untuk memperkuat daya tawar masing-masing balon dan diharapkan pilkada ini menjadi ajang konsolidasi demokrasi lokal menuju demokrasi deliberasi yang cerdas dan substansial. Ini nilai yang harus kita wujudkan, sebab kita sudah hampir 25 tahun membangun demokrasi yang bermutu di era reformasi,” ujar David.
Sebelumnya diberitakan, Pemilihan Walikota Kupang masih nun jauh di tahun 2024. Meski demikian, dinamika politik di Ibu Kota Provinsi NTT ini mulai menghangat.
Selain Jefri Riwu Kore (Jeriko) yang kini sedang menjabat, hasil survey yang dilakukan Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Nusa Cendana Kupang menemukan, nama Jonas Salean serta sejumlah figur lain yang dikehendaki warga untuk menjadi Wali Kota Kupang.
Survei dilakukan pada tanggal 7 hingga 15 Februari 2022 dengan cara melakukan wawancara tatap muka kepada 400 responden oleh pewawancara yang sudah terlatih. Respoden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, Rukun Tetangga, hingga anggota keluarga pada kepala keluarga terpilih. Dengan asumsi pengacakan sederhana, marginof error (MoE) diperkirakan sebesar ± 4,90 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Senin (21/2/2022) disebutkan, pada pertanyaan simulasi, dari delapan tokoh yang diharapkan untuk menjadi Walikota Kupang pada tahun 2024, sebesar 42 persen menjawab Jefirstson R. Riwu Kore, disusul Jonas Salean 14,3 persen, dr. Christian Widodo 10,5 persen, dr. Hermanus Man 6,5 persen, Jhon G. F. Seran 4,8 persen, Chris Mboeik 3,3 persen, Daniel D. Hurek 2,5 persen, dan Yeskiel Loudoe 1 persen. Adapun sebesar 12,5 persen responden belum memutuskan pilihan, dan sebesar 2,6 persen menolak untuk menjawab.
Mengenai peta dukungan terhadap calon Walikota mendatang, survey menunjukkan nama Jefirstson R. Riwu Kore menjadi tokoh yang paling banyak dikenal dengan 90,8 persen, diikuti Jonas Salean 82,5 persen, Hermanus Man 74,3 persen, Daniel D. Hurek 59,3 persen, Alexander Foenay 49,8 persen, Chris Mboeik 42 persen, Christian Widodo 41,8 persen, dan
Mohammad Ansor 41,5 persen. Adapun untuk tokoh lain mendapat tingkat pengenalan di bawah 40 persen. Pada pertanyaan lain, dari sembilan belas nama yang dikenal responden, delapan besar tokoh dengan tingkat kesukaan tertinggi ialah Jefirstson R. Riwu Kore 79,3 persen, Jonas Salean 69,8 persen, Hermanus Man 61,3 persen, Daniel D. Hurek 46,3 persen, Christian Widodo 34,8 persen, Alexander Foenay 34,3 persen, Chris Mboeik 32,5 persen, dan Mohammad Ansor 30,5 persen. Adapun untuk tokoh lain mendapat tingkat kesukaan di bawah 30 persen.
Ketika masyarakat Kota Kupang ditanyakan mengenai dukungan mereka terhadap 19 tokoh yang disebutkan, Jefri Riwu Kore menjadi yang paling banyak mendapatkan dukungan maju sebagai Walikota Kupang tahun 2024, yaitu sebesar 65,5 persen. Kemudian diikuti dengan Jonas Salean 51,8 persen, Hermanus Man 45,5 persen, Christian Widodo 38,8 persen, Jhon G. F. Seran 36 persen, Daniel D. Hurek 34 persen, Chris Mboeik 33,3 persen, Alexander Foenay 32,5 persen, Mohammad Ansor 32,3 persen, dan Yeskiel Loudoe 30 persen. Adapun nama lain mendapatkan dukungan di bawah 30 persen.***Laurens Leba Tukan