
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Komunitas pencinta motor Harley Davidson melakukan perjalanan ke seluruh penjuru Nusantara. Setelah sukses berkeliling mulai wilayah paling Barat Indonesia di Sabang, Sumatera hingga ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, akhirnya komunitas yang menamakan diri Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) memilih Provinsi NTT sebagai finish penjelajahan Nusantara.
Di NTT, komunitas yang dipimpin oleh Choel Mallarangen itu melintasi daratan Flores, Rote Ndao, Kolbano Kabuaten TTS, menuju Atambua Kabupaten Belu dan kembali ke Kupang menjadi titik finish. Di semua tempat persingahan di NTT, selain menikmati pariwsata alam dan budaya NTT, para pencinta motor gede ini juga menggelar bakti sosial dengan membagikan beras untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Bahkan, ketika tiba di Rote dan mengunjungi titik paling Selatan dalam gugusan Nusantara, komunitas ini berniat untuk membangun Tugu Km 0 sebagai titik paling Selatan Indonesia.
“Para pejabat negara kita selalau bilang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, kenapa Rote tdiak memanfaaatkan posisi geografis yang diberikan negara sebagai titik Selatan NKRI dengan membangun tugu KM 0 di Selatan Indonesia. Kalau tidak ada anggaran di APBD atau APBN, kami sudah sampaikan ke Ibu Bupati Paulina Haning, siapkan lahan kami swasta siap membangun tugu KM 0 di Rote,” sebut Choel Mallarangeng ketika ramah tamah dengan Wali Kota Kupang, Dr. Jefry Riwu Kore di Restorant Taman Laut Kupang, Selasa (7/12/2021) malam.
Disebutkan Choel, ia dan teman-temannya juga menggelar baksos ke desa termiskin di Rote Ndao dengan membagikan beras 2 Ton untuk warga terdampak pandemi. “Dalam setiap titik yang kami singgahi, kami berikan bantuan beras, kemarin di Kolbano kami bantu beras 2,2 Ton, di Belu juga 2 Ton dan malam ini di Kota Kupang kami berikan 3 Ton untuk panti asuhan Islam, Kristen Protestan dan Katolik masing-masing 1 Ton. Di semua tempat di seluruh Indonesia juga demikian selalu ada bantuan beras untuk warga terdamak pandemi,” ujar Choel.
Ia mengakui sangat senang bisa melintasi wilayah NTT yang hingga tembus ke Pos Lintas Batas Negara antara RI dan Timor Leste di Motaain. “Kami sempat diijinkan masuk ke Timor Leste meski masih pada masa pendemi. Kami masuk dalam kompleks, dan sudah tercapai niat kami mengelilingi NTT, meski masih tersisa Sabu dan Sumba,” katanya.
Choel Mallarangeng mengaku sangat bersyukur karena mendapat sambutan yang hangat dari semua pihak terutama masyarakat NTT yang sangat ramah. Pasalnya di belahan Indonesia lainnya ada stigma bahwa motor besar itu arogan dan identik dengan kekerasan, ternyata di NTT tidak. “Malahan kami disambut dengan hangat, warga NTT sangat ramah melambaikan tangan ketika kami melintas di kampung-kampung. Saya menyampaikan terima kasih khusus untuk salha satu senior saya, dr. Charles Messang yang dengan luar biasa membantu kami untuk berada di sisni. Om Charles sangat menginspirasi kami tentang NTT,” sebutnya.
Dia juga menyampaikan tersima kasih untuk Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore yang sejak awal kedatangan komunitas itu disambut menyambut dari bandara “Kami merasa sangat bersykur bahwa perhatian terahadap kami luar biasa. Juga jajaran Polda NTT yang selalau sambung menyambung di semua Polres mengawal kami. Saya juga mohon maaf kepada masyarakat NTT karena ketika kami melintas, jalanan sempat macet dan bunyi motor kami yang mengganggu. Bukan kami sengaja membesarkan bunyi motor kami, tetapi memang dari pabriknya bunyi seperti itu, kami mohon maaf,” katanya.
Salah satu anggota HDCI, Ilham Arif Sirajudin mengaku terpukau dengan keindahan alam NTT. Mantan Wali Kota Makassar ini mengatakan, NTT punya kekayaan pariwisata yang luar biasa dan hanya dibutuhkan promosi yang lebih luas lagi. “Perjalanan kita ini sebagai wujud berbakti utuk negeri. Banyak kalangan yang memandang sebelah mata, bahwa motor harlye itu mahal dan arigan namun itu anggapan yang keliru,” katanya.
Wali Koat Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore menyampaikan rasa bangga bisa berada bersama para pencinta motor Harley Davidson yang memilih Kota Kupang sebagai finish mnjelajah Nusantara. “Kehadiran dan kebersamaan ini menggambarkan bahwa ekonomi di Kota Kupang sudah mulai bangkit dan kita bisa melewati pandemi Covid-19 meski ada di level 1. Persitiwa ini menjadi kebanggan kami di Kota Kupang, karena tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” ujar Wali Kota Jeriko, sapaan akrab Jefri Riwu Kore.
Politisi Partai Demokrat itu menyampaikan terima kasih kepada tim HDCI yang telah memberikan bantuan beras bagi warganya di Kota Kupang. “Muda-mudahan bisa kembali lagi ke Kota Kupang, dan kami dengan senag hatusiap menyambut,” ujar Wali Kota Jeriko.***Laurens Leba Tukan