Wagub Nae Soi dan 25 Tahun Ketegaran Romo Edi dalam Pengabdian

84
Wagub NTT, Josef A. Nae Soi (kedua dari kiri) bersama Rm. Frederikus B. Wea Dopo, Pr. di Gereja MBC Bajawa, Ngada, Rabu (20/10/2021) Foto: Aven/BiroAP

BAJAWA,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi menghadiri Perayaan Pesta Perak (25 tahun) Imamat Romo Frederikus B. Wea Dopo, Pr. di Gereja MBC Bajawa, Ngada, Rabu (20/10/2021). Perjalanan sebagai imam dalam kurun waktu 25 tahun bukanlah sebuah perjalanan pengabdian yang datar dan biasa.

“Atas nama Pemerintah dan Rakyat Nusa Tenggara Timur, kami memberikan apresiasi kepada Romo Edi yang telah mengabdikan diri untuk pelayanan kepada umat dan masyarakat Nusa Tenggara Timur selama menjalani panggilan sebagai imam dalam kurun waktu 25 tahun,” sebut Wagub Nae Soi ketika berbicara dalam cara perayaan syukur 25 tahun imamat Rm Edy Wea Dopo.

Menurut Wagub Nae Soi, perjalanan sebagai imam dalam kurun waktu tersebut bukanlah sebuah perjalanan pengabdian yang datar dan biasa. “Yang kita rayakan pada hari ini bukan peraknya, tapi refleksi kritis menuju pesta perak. Suka dan duka, gembira dan kadang-kadang putus asa mungkin terjadi dalam kurun waktu 25 tahun pelayanan. Namun romo Edi tetap tegar bagaikan seorang perwira yang pergi ke medan perang. Dalam semangat kuat dalam iman, tegak dalam pencobaan, Romo Edi dapat melewati semuanya itu sampai sekarang,” kata Wagub Nae Soi.

Selanjutnya mengutip, motto imamat Romo Edi : Benar Tuhan, Engkau Tahu Bahwa aku Mengasihi Engkau (Yoh. 21:15), Wagub JNS menegaskan kasih terhadap Tuhan harus diwujudkan dalam pelayanan kemanusian terhadap sesama.

“Mengasihi Tuhan harus ditunjukan dalam karya nyata agar tidak menjadi abstrak. Pada saat kita mengasihi Tuhan, saat itu pula kita harus mencintai sesama dalam pengadian dan pelayanan. Sang Guru ilahi kita, Yesus katakan, pada saat Saya lapar, kamu beri Aku makan, saat Saya haus, kamu beri Aku minuman dan saat Aku seorang asing, kamu berikan Aku tumpangan. Romo Edi pasti telah menjalankan sabda Yesus ini dalam pelayanan imamatnya,” ujar Wagub.

Saat ini Romo Edi Dopo berkarya sebagai Pastor Paroki Ropa di Desa Uludala, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende. Perayaan syukur 25 tahun imamat tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Turut hadir pada kesempatan tersebut Bupati Ngada, Unsur Forkopinda Kabupaten Ngada, para imam, suster, biarawan/ti serta umat.*)Aven/BiroAP

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap