Sambutan Dingin Atlit Peraih Emas, Golkar Dorong Pemprov NTT Beri Reward Melalui APBD 2022

338
Atlit NTT peraih medali emas di PON XX Papua (keempat dari kiri) ketika duduk di mobil pick up yang menjemputnya di Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021) Foto: PK/Irfan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Fraksi partai Golkar DPRD Provinsi NTT, Hugo Rehi Kalembu menyoroti dinginnya penyambutan arlit NTT peraih medali emas di PON XX Papua ketika tiba di Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021).

Bahkan, peraih medali emas di PON XX Papua, Susanti Ndapataka diberitakan dijemput dengan mobil pick up ketika tiba di Bandara El Tari Kupang. Sejumlah video yang diunggah diberbagai media sosial, tampak Susanti dengan mengenakan jaket Kontingen PON asal NTT duduk di mobil pick up bersama para pelatih.

Ini akibatnya jika Pemda dan KONI miskomunikasi selama ini. Sayang sekali atlet berprestasi mengalami nasib seperti ini. Mudah-mudahan tak ada diskriminasi perlakuan terhadap para atlet berprestasi puncak yang mempersembahkan medali emas. Kita butuh introspeksi,” sebut Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi NTT, Hugo Rehi Kalembu kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (6/10/2021).

Politisi senior asal pulau Sumba ini menyebutkan, prestasi anak-anak muda NTT di bidang olah raga sedang menanjak dàn sangat prospektif. “Sayang wujud dukungan kita yang keteteran kali ini, perlu perbaikan ke depan,” ujarnya.

Menurut Hugo, kondisi dinginnya penyambutan terhadap atlet peraih medali emas kalau dibiarkan akan melemahkan fighting spirit para atlet di masa mendatang. “Untuk mencegah hal ini Pemda belum terlambat. Dalam pembahasan RAPBD Provinsi tahun 2022, Pemda dapat menyediakan reward kepada para atlet berprestasi di PON XX Papua. Beberapa tahun yang lalu Pemda juga menyediakan rumah, dan tabungan bagi para atlit yang berprestasi. Hal itu bisa dilakukan yang sama untuk para juara PON XX sesuai jenjang prestasi para atlit,” sebut Hugo.

Ia menambahkan, kelesuan semangat karena Covid-19 harus diimbangi dengan peningkatan spirit juara dalam diri generasi muda NTT. “Pertikaian soal kelola mengelola dana itu lagu lama yang malah menjadi preseden jelek bagi kaum muda. Semangat konvergensi dan profesional amat dibutuhkan kedepan,” ujarnya.

Ramai diberitakan, Prestasi Susanti Ndapataka di ajang PON XX Papua ternyata tidak hanya menghadirkan kebahagiaan, tetapi juga kekecewaan bagi banyak pihak.

Setelah perjuangannya mengharumkan nama NTT di ajang PON XX, Susanti yang adalah atlit cabang olahraga Muaythai itu menerima sambutan minor di tanah kelahirannya sendiri.

Dilansir dari PosKupang.com, Susanti didampingi pelatihnya, hanya dijemput pengurus KONI NTT dan selanjutnya telah ada sebuah mobil pick up yang disiapkan tim muaythai di Kota Kupang bersama pemuda laskar Timor Indonesia (LTI). Susanti dan pelatihnya tiba di bandara El Tari sekira pukul 06.00 WITA. Usai penjemputan, Susanti dan pelatih serta pemuda dari LTI masih nongkrong di area parkiran bandara El Tari.

Susanti ditemani ayah dan ibunya, bersama dua adiknya. Tak ada yang istimewa dalam penjemputan perempuan asal Sumba ini. Ia tampak santai dan sesekali menyapa para pengunjung yang lalu lalang di area parkiran bandara El tari Kupang.

Susanti bersama pelatih dan rombongan selanjutnya, menumpang sebuah mobil pick up menuju ke rumah pelatih. Informasi yang diperoleh, sampai tibanya mereka di NTT hari ini, belum ada informasi apapun dari Pemprov NTT.

Rombongan yang berangkat pun tanpa pengawalan layaknya atlet lainnya di provinsi berbeda. Susanti hanya ditemani para pemuda LTI serta beberapa kerabatnya. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi NTT, Drs. Heldergardis Bria Seran yang dikonfirmas belum memberikan keterangan tentang prosedur pemulangan dan penjemputan para atlit PON XX Papua ketika tiba di NTT. Dihubungi via WhatsApp juga belum direspons. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap