Oleh : Yulianto Andriano Grace Kaha (43118050)
Di era 4.0 menuntut seseorang untuk terbuka dengan bidang ilmu menjadi kewajiban yang harus ditempuh. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan dengan penerapan keterampilan dan kreativitas dalam menciptakan suatu karya.
Adaptasi manusia dengan teknologi dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi baru sebagai penerus generasi lama yang bisa dilakukan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan. Dengan adanya teknologi seperti komputer, handphone dan internet membuat kemajuan pesat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah desain grafis berbasis Photoshop.
Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan (Suryanto, 2004). Dalam desain grafis teks juga dianggap sebagai gambar karena hasil abstraksi simbol-simbol yang dibunyikan. Desain grafis dan komunikasi saling membutuhkan karena sebuah desain yang menarik pada sebuah grafis adalah desain yang dapat mengkomunikasikan sesuatu yang bisa dimengerti oleh khalayak.
Menjadi penting kita sebagai remaja mempunyai pengetahuan tentang desain grafis. Desain grafis atau rancangan grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Dalam artikel wordpress.com tentang materi TIK Sekolah Menengah Atas, bahwa materi pembelajaran TIK hanya berupa materi dasar penggunaan komputer dan tentang sejarah Internet. Sehingga dapat dikatakan materi di jenjang Sekolah Menengah Atas sangat kurang atau dapat dikatakan tidak membantu siswa-siswi saat memasuki jenjang perguruan tinggi.
Dikatakan kurang dan minim karena pada saat jenjang SMA untuk desain grafis masih sangat terbatas karena masih menggunakan aplikasi MS Word dan Corel Draw sebagai aplikasi desain grafis. Salah satu aplikasi desain grafis professional seperti aplikasi Adobe Photoshop tentu saja sudah tak asing di telinga kita sebagai pengguna dunia digital masa sekarang. Namun banyak juga remaja yang tidak tahu kegunaan dan pemakaian aplikasi Photoshop apalagi di era 4.0. Secara garis besar Photoshop dikenal sebagai aplikasi pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Namun aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mendesain poster,selebaran,feed Instagram, dan masih banyak lagi. Aplikasi adobe photoshop pada dasarnya merupakan aplikasi pengolah gambar, namun seringkali di gunakan untuk mengubah tampilan suatu objek, misalnya teks atau tulisan. Permasalahan yang dialami remaja SMA bukan hanya soal materi yang didapat saat jenjang SMA kurang dan minim tetapi juga soal minat para remaja yang kurang atau malas dan lebih menyukai hal lain yang sekira hal tersebut mempunyai dampak negative bagi mereka.
Untuk membantu Remaja usia Sekolah Menengah Atas memenuhi kebutuhan zaman dan mengatasi masalah diatas, penulis (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) mengadakan pelatihan dengan julul program kerja “Pemanfaatan aplikasi Adobe Photoshop untuk mengedit foto dan mendesain poster, feed Instagram bagi Remaja Sekolah Menengah Atas di RT 01 / RW 01 Kelurahan Pantai Besar, Larantuka”. Hal yang menjadi tujuan yang ingin penulis capai dari kegiatan-kegiatan kreatif yang penulis gagaskan yaitu agar remaja Sekolah Menengah Atas di tempat tinggal penulis dapat mengenal,mengetahui dan dapat menghasilkan salah satu bentuk desain grafis menggunakan aplikasi Photoshop. Memberikan Remaja SMA di tempat tinggal penulis gambaran dan, pengalaman pentingnya menguasai dunia desain grafis saat masuk ke dunia perguruan tinggi dan dunia kerja.
Di lingkungan tempat tinggal penulis yaitu RT 01 / RW 01 Kelurahan Pantai Besar,Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, terdapat remaja SMA yang sudah mengenal barang elektronik seperti Handphone ,computer, dan penggunaan Internet bahkan sejak mereka berada di jenjang SMP. Namun dari pengalaman, pengamatan dan hasil wawancara dengan beberapa narasumber terdapat kesimpulan bahwa pengetahuan tentang desain grafis khususnya menggunakan aplikasi Photoshop dari pengeditan foto, pembuatan desain poster, selebaran, feed Instagram, dan lainnya masih sangat minim dan hampir tidak ada. Data lain juga terdapat pada beberapa foto profil remaja sasaran yang pengeditannya terlihat tidak menarik. Kurangnya pengetahuan aplikasi Adobe Photoshop ternyata karena tentang minat remaja SMA di RT 01 /RW 01 Kelurahan Pantai Besar yang lebih sering menghabiskan waktu dengan game online,menonton film, dan hal yang penulis rasa masih bersifat hiburan belaka. Dapat dikatakan mereka membuang waktu hanya untuk hal yang belum tentu membantu di kehidupan masa depan mereka.
Masalah diatas akan mengakibatkan beberapa dampak, yang pertama dalam bidang pendidikan adalah remaja Sekolah Menengah Atas di lingkungan penulis menjadi kesulitan ketika masuk ke jenjang perguruan tinggi terlebih di program studi yang berkaitan dengan Aplikasi Adobe Photoshop. Di bidang ekonomi kesempatan kerja untuk seorang desainer juga lebih tinggi dan paling dicari oleh lembaga atau institusi pemerintahan saat ini misalnya untuk keperluan sosialisasi Covid dengan menggunakan Poster atau selebaran. Dimasa pandemic Covid-19, ketika mereka tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup tentang desain grafis khususnya berbasis aplikasi Adobe Photoshop, maka mereka akan kesulitan ketika masuk dalam dunia kerja. Di era ini nilai visual akan lebih tinggi sehingga banyak pekerjaan akan lebih banyak berbasis desain grafis khususnya aplikasi photoshop, jadi akan lebih baik bila mereka mau belajar photoshop sejak masih dibangku sekolah. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan yang besar bagi perusahaan sebab penggunaan photoshop memang diperlukan untuk semua bidang pekerjaan. Selain bidang pekerjaan hal lain yang paling sederhana dalam bidang ekonomi adalah ketika mereka harus memesan jasa desain grafis, tentunya akan mengeluarkan biaya yang besar untuk jasa tersebut.
Di bidang sosial, ketika memasuki jenjang perkuliahan mereka yang belum memahami desain grafis akan tertinggal jauh dibelakang dan ini juga akan mempengaruhi rasa percaya diri sampai akan menimbulkan masalah psikologi seperti rasa malu yang berlebihan dan kesulitan membangun komunikasi. Mereka yang tidak menguasai desain grafis di era digital saat ini akan dianggap tidak mampu bersaing dengan zaman.
Kelebihan dalam program kerja yang dilakukan penulis ada pada nilai visual pembelajaran, pengetahuan.dan pengalaman. Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Media pembelajaran ada 3 tingkatan utama modus belajar yaitu pengalaman langsung, pengalaman pictorial/gambar dan pengalaman abstrak. Ketiga pengalaman itu saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, sasaran sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya dan pemateri berusaha menampilkan rancangan atau stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Satu stimulus visual membuahkan hasil belajar lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali dan menghubungkan fakta dan konsep. Stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan berurut-urutan. Oleh sebab itu belajar dengan menggunakan indera ganda yaitu pandangan dan dengar akan memberi keuntungan bagi sasaran. Sasaran akan belajar lebih banyak materi yang disajikan dengan stimulus pandang dengar. Pendapat ini sejalan dengan gambaran yang dibuat oleh Edgar Dale yang memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang sekitar 75%, melalui indera dengar 13%, dan melalui indera lainnya 12%. Para ahli menyimpulkan bahwa kurang lebih 90% dari hasil belajar melalui indera pandang, 5% diperoleh melalui indera dengar, dan 5% lagi dari indera lainnya.
Dalam kegiatan selama satu bulan, pada 2 pertemuan awal ternyata sasaran sudah mengenal Adobe photoshop namun tidak paham dengan cara penggunaan photoshop karena aplikasi ini mempunyai terlalu banyak menu,tools,dan bar. Di 2 pertemuan akhir penulis melihat perkembangan sasaran yang sudah memahami dan terdapat beberapa orang yang berhasil menciptakan karya kreatif berupa foto dan poster bertema kemerdekaan. Rendahnya pengetahuan tentang desain grafis berbasis Photoshop disebabkan oleh dua faktor yaitu diri sendiri ataupun dari luar seperti guru, metode dan sarana prasarana pendukung. Hasil dari kegiatan tentang pemanfaatan photoshop ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penggunaan media desain grafis terhadap keteampilan editing foto dan pembuatan poster sasaran.
Berdasarkan hasil kegiatan menunjukkan, bahwa ada pengaruh antara penggunaan media desain grafis berbasis adobe photoshop dalam meningkatkan keterampilan editing foto, pembuatan poster Remaja Sekolah Menengah Atas RT 01/RW 01 Kelurahan Pantai Besar. Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukkan bagi pihak pihak yang penulis rasa berkaitan dan bertanggung jawab atas masalah kurangnya pemahaman desain grafis berbasis Photoshop:
-
Bagi pihak sekolah, penulis berharap sekolah dapat merekomendasikan kepada guruguru agar dapat meningkatkan pemahaman tentang materi pengeditan foto dan desain poster dengan menggunakan media desain grafis berbasis adobe photoshop.
-
Bagi Guru, penulis berharap guru-guru bisa mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif lagi sehingga potensi keterampilan yang dimiliki oleh sasaran bertambah.
-
Bagi remaja sasaran , penulis berharapkan dapat memberi motivasi dalam mengembangkan bakat yang ada terutama dalam pengeditan foto dan desain poster. Diharapkan dengan kegiatan pemanfaatan desain grafis berbasis Photoshop ini sasaran dan masyarakat luas semakin memahami pentingnya belajar desain grafis khususnya berbasis photoshop. Diharapkan juga remaja semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan karya- karya yang berguna bagi diri mereka sendiri dan bagi masyarakat luas. *) Mahasiswa Semester VI-Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Widya Mandira Kupang