Apotek di Manggarai Naikan Harga Obat 300 Persen dari HET

1105
Bukti pembayaran obat yang harganya tidak sesuai HET di Apotik Omega Ruteng

RUTENG,SELATANINDONESIA.COM – Apotek Omega, salah satu toko obat di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT menutupi label Harga Eceran Obat (HET) dengan tinta spidol warna hitam. Modus ini dibongkar warga karena pihak Apotek memasang label baru dengan harga yang sangat tinggi.

Harga tersebut dinilai sangat tidak wajar oleh para pembeli obat seperti penuturan YM (36), Warga Ngandu, Desa Ndehes, Kecamatan Wae Rii. Ia mengungkapkan, harga tidak wajar di Apotek Omega diketahuinya setelah pada tanggal 6 Juli lalu dirinya membeli obat di Apotek Omega.

Saat itu, YM hendak membeli obat Stesolid untuk anaknya yang sedang dirawat di RSUD dr Ben Mboi Ruteng. Namun karena stok Obat jenis Stesolid di farmasi rumah sakit sedang kosong, Ia pun diberikan resep oleh dokter untuk membeli obat di apotek luar.

“Saya sempat keliling untuk ke beberapa Apotek. Memang kebanyakan stok obatnya kosong. Akhirnya dapat informasi dari pegawai di RS untuk ke Apotek Omega,” ungkap dia membongkar modus penipuan tersebut.

Jenis obat dengan harga sesuai HET di Apotik Omega Ruteng

YM menuturkan, sebelum ke Apotek Omega ia bahkan bertanya kepada seorang pegawai itu mengenai harga obat yang hendak dibeli. “Pegawai itu bilang ke saya kisaran harga obatnya sekitar Rp 55.000,00. Paling mahal Rp.60.000,00,” katanya.

Harga tersebut menurut YM hampir sama dengan yang biasa ia beli. Sebab dalam label Harga Eceran Tertinggi (HET) pada obat yang pernah dibeli sebelumnya adalah Rp 50.181,00. “Sampai di sana saya kaget. Pegawai apotek bilang, ada kalau bapa mau beli tapi harus dengan resep dokter. Harganya Rp 150.000,00,” beber dia.

Meski harga tersebut dinilai terlalu mahal namun karena keadaan terpaksa, YM harus membeli obat tersebut, karena kebutuhan sang anak yang sedang dirawat. “Saya heran. Setelah dicek, ternyata pada label HET obat tersebut telah ditutupi tinta spidol warna hitam dan ada label kertas baru dengan angka harga Rp150.000,00,” urainya.

YM menilai harga obat di Apotek Omega tidak wajar dan mencekik leher warga miskin yang sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19 yang kian merebak. Padahal kata dia, sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan pengecekan terhadap beberapa Apotek di Kota Ruteng.

Namun dalam pemberitaan seperti tidak ada masalah terkait harga obat-obatan. “Mohon dari pihak kepolisian tindak tegas. Jangan seenaknya saja atur harga obat di apotek. Apalagi pandemi Covid-19 begini masyarakat tambah miskin makan nasi garam saja,” ujarnya.

Di samping itu, YM meminta Pemda Manggarai agar melindungi masyarakat dan tidak boleh membiarkan pasien yang sakit tambah melarat. Masalah kekosongan obat ini seringkali terjadi namun tidak dihiraukan oleh pihak rumah sakit atau pun Dinkes Manggarai.

“Stok obat jangan tunggu habis. Kasian pasien di rumah sakit. Seperti kami peserta BPJS Mandiri, sudah bayar iuran setiap bulan. Masih saja beli sendiri obat yang harganya di apotek sangat mahal,” tutupnya. *)Ino Jemadu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap