Pemki Ladang Persemaian Kader Kodi

91
Badan Pengurus Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia (PEMKI). Belum lama ini, di aula STKIP Weetebula, Kabupaten SBD

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Sebuah wadah pergerakkan mahasiswa asal Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dibentuk. Wadah itu adalah Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia (PEMKI). Belum lama ini, di aula STKIP Weetebula, Kabupaten SBD dilakukan pelantikan Badan Pengurus Pemki .

Ketua Dewan Pembina dan Pertimbangan PEMKI, Yustinus Ghanggo Ate ketika acara pelantikan mengatakan, Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia lahir dari bukan dari semangat primordialisme sempit melainkan lahir dari semangat persaudaraan, kesamaan identitas, budaya, dan bahasa yang dibingkai oleh Keindonesiaan.

Yustinus mengatakan, dua tantangan makro dihadapi hari ini diantaranya tantangan global dan tantangan lokal. “Tantangan Global, disrupsi teknologi dan tantangan paska pandemi, kebutuhan akan tenaga kerja berkurang, kebutuhan akan teknologi lebih tinggi untuk menggantikan manusia mengakibatkan persaingan sangat ketat, dan ini memang masih akan dominan di kota yang sudah melek teknologi tetapi cepat atau lambat akan merembes ke kampung dan desa,” sebut Yutinus.

Sedangkan tantangan lokal dalam konteks Kodi, menurut Yustinus adalah pendidikan, sosial dan ekonomi. “Kodi berdasarkan observasi dan tes literasi yang dilakukan ACDP, SULUH, INOVASI pada tahun 2016, 2019, 2020 terhadap siswa-siswa SD di Kodi dan wawancara saya dengan beberapa kepala SD dan SMP di wilayah Kodi, menunjukkan kemampuan membaca dan menulis masih rendah. Masalah sosial tinggi, paradigma masyarakat yang belum bergeser meski dunia di sekitar kita sedang berlomba-lomba mengajar ketertinggalan,” katanya.

Dari sisi ekonomi, menurut dia, masih banyak wilayah di Kodi yang masih belum kuat secara ekonomi. “Contoh sederhana, perbandingan kualitas di wilayah Wewewa Selatan dan Mbangedho serta Mbalaghar,” ujarnya.

Menyikapi kondisi itu, Yustinue mengatakan, wadah Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia sangat penting. “Ruang penyiapan untuk pemimpin-pemimpin perubahan. Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia adalah ruang belajar agar lebih prestatif secara akademis di universitas dan agar lebih kreatif, inovatif dan kontributif di masyarakat. Menjadi orang-orang yang mampu berdampak dan berdaya ubah dengan apapun profesinya nanti,” sebutnya.

Ia menambahkan, agar perubahan itu bisa dijalankan maka harus mampu memimpin perubahan, yang dimulai dari merancang agenda perubahan, kemudian mengeksekusi hingga mengevaluasi agenda perubahan yang telah dilakukan. “Anda, jika tidak bisa mendesain program kerja, tidak bisa menjadi pemimpin; jika tidak bisa memimpin rapat, tidak bisa memimpin perubahan; jika tidak bisa memanage konflik, tidak bisa memimpin perubahan. Jika kualitas intelektual di bawah rata-rata karena tidak biasa menyampaikan pikiran dan menulis dengan baik juga akan sulit memimpin perubahan. Di sini Pergerakan Mahasiswa Kodi Indonesia menjadi penting sebagai ruang kaderisasi,” tegasnya.

Ketua Pemki, Emanuel Mone mengaku bangga dengan perjuangan para panitia dan anggota Pemki yang sampai hari ini dengan begitu antusias mengadakan acara pelantikan yang berjalan lancar dan efektif. Ia berharap, semoga dengan perjuangan itu bisa membawa suatu perubahan, dan berdampak untuk Kodi. “Mari kita saling mendukung, untuk membagun wadah ini demi perubahan kita untuk melahirkan kader-kader perubahan,” katanya.

Emanuel mengatakan, tanpa kerja keras dan kerja sama, organisasi akan fakum dan menjadi sia-sia perjuangan hari ini. “Saya tidak bisa berdiri sendiri di depan panggung ini, tanpa perjuangan teman-teman. Saya berharap kedepannya agar kita bisa aktif dalam membangun wadah organisasi Pemki ini,” pintahnya.*)Benydiktus

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap