KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu bersama empat tokoh lainnya menerima cendramata sebagai Inspektur Daerah NTT oleh Kepala Inspektorat Provinsi NTT Ruth Laiskodat. Cendramata berupa lukisan karikatur para Inspektur itu diserahkan dalam acara pengresmian Gedung kantor Inspektorat Provinsi NTT, Kamis (3/6/2021).
Pemberian cendramata itu sebagai lambang kehormatan dari lembaga Inspektorat NTT kepada keempat tokoh itu sebagai Inspektur di jamannya masing-masing. Para tokoh itu diantaranya, Rafael Raja Tura, SH (Tahun 2006-2008), Drs. Joseph Jhon Neno, Tahun 2008-2010), Drs. Paulus S. K. Limu (Tahun 2010-2018), Drs. Marianus Jawa, M. Si (2018-2019) dan Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Drs. Tavip Papa Yulianus, SH, MH, M,Si selaku Kepala UPP Saber Pungli yang dipindahtugaskan ke Mabes Polri.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu kepada SelatanIndonesia.com usai menerima penghargaan itu mengatakan, inti dari kerja pengawasan di jajaran inspektorat adalah memberikan pelayanan terbaik sehingga orang-orang yang dilayani mendapat kesejahteraan. “Gloria Dei Vivens Homo, Kemuliaan Allah nyata ketika orang kecil mengalami keselamatan dari pelayanan kita. Sama halnya dengan kita di jajaran Inspektorat dalam melakukan tugas pengawasan terhadap pengelolaan keuangan daerah,” ujar Paulus yang puluhan tahun meniti karir birokratnya di Inspektorat ini.
Menurut dia, jika fungsi pengawasan dijalani dengan maksimal maka setiap anggaran yang diperuntukan bagi pembangunan di NTT akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. “Pesan saya kepada teman-teman sejawat di jajaran inspektorat se NTT agar terus memberikan pelayanan dalam konteks pengawasan yang maksimal untuk mendukung terwujudnya NTT Bangkit Menuju Sejahtera sesuai misi besar Bapak Gubernur dan Bapak Wagub NTT,” ujarnya.
Kesempatan itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meresmikan Gedung Inspektorat NTT dan mengharapkan sinergi antara inspektorat dan tim syber crime Nasional. “Dengan sinergi yang harmonis makan pengelolaan pengawasan keuangan daerah akan lebih baik. Saya senang bukan karena gedung baru, tetapi digitalisasi dan pola kerja baru yang ada di Inspektorat Daerah NTT ini yang membuat kita semakin cepat mengejar ketertinggalan dengan digitalisasi sistim kerja,” katanya.
Ia meminta seluruh inspektorat di tingkat kabupaten/kota se-NTT agar bekerja lebih baik lagi dalam pembinaan dan pengawasan keuangan daerah. “Inspektorat NTT sudah memiliki gedung baru sehingga seluruh inspektorat di NTT harus lebih semangat lagi dalam bekerja,” ujarnya.
Kepala Inspektorat Daerah NTT Ruth Laiskodat mengatakan, gedung itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp 10 miliar lebih di atas lahan milik pemerintah seluas 2.000 m2 dengan luas bangunan 1,985 m2. “Pembangunan ini dilakukan tahun 2020 berkat dukungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi, Ketua DPRD NTT, dan Komisi III DPRD NTT,” katanya.
Ruth menjelaskan, gedung tersebut terdiri dari tiga lantai. Lantai satu 20 ruang, lantai dua 12 ruang, dan lantai tiga mermiliki 16 ruang. “Untuk mendukung NTT sebagai gerbang utama pusat pengembangan pariwisata sebagai ring of beauty maka ada tiga ruang yang kami namai ruang Pantai Otan, ruang Pantai Mulut Seribu dan ruang Air Panas Soa,” katanya.
Tampak hadir Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna, Ketua Sinode GMIT Merry Kolimon, Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Danlantamal VII Kupang Laksamana PertamaTNI IG. Kompiang Aribawa, Danlanud El Tari Kupang, Perwakilan Polda NTT, Kajati NTT Dr Yulianto, Perwakilan Kepala BIN NTT, Pengadilan Negeri Klas IA Kupang, Pengadilan Tinggi NTT, Staf Khusus Gubernur NTT, dan seluruh pimpinan organisasi Perangkat Daerah NTT. ***Laurens Leba Tukan