46 Peserta Festival Desa Binaan Bank NTT Segera Dinilai Tim Juri

210
Lima dari enak orang juri Festival Desa Binaan Bank NTT, yakni (kiri ke kanan), Stenly Boymau, James Adam, Paul Liynto, Johny Rohi, dan Dedy Safari, seusai rapat yang dihadiri Reinhard Djo dari Bank NTT, dan anggota panitia yang lain, Jumat (28/5/2021).Foto: Dok. Bank NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu inovasi Bank NTT yang kini sedang gencar dilakukan adalah Festival Desa Binaan Bank NTT. Ada 47 Bumdes yang menjadi peserta Festival Desa Binaan Bank NTT yang tersebar di 21 Kabupaten di NTT

Para juri profesional telah memantapkan berbagai persiapan teknis untuk melakukan pengujian di lapangan serta melakukan verifikasi data dan fakta. Pemantapan persiapan dari dewan juri itu dilakukan dalam rapat pemantapan teknis pelaksananaan penjurian, di Aula Lantai Lima Kantor Pusat Bank NTT, Jumat (28/5/2021).

Reinhard Djo, selaku salah satu officer dan panitia Bank NTT, saat memimpin rapat, menjelaskan beberapa point penting seperti jadwal yang sudah ditetapkan serta materi penilaian yang sudah dibuat. Adapun jadwalnya, yakni pada 2-25 Juni, dengan lokasi tiap anggota juri yang ditetapkan terpisah.

Satu orang juri dijatahi tiga sampai empat kantor cabang dengan total lokasi yang dinilai pun tidak sama, karena tiap kantor cabang Bank NTT, mengirim satu hingga empat lokasi desa binaan,” sebut Reinhard Djo.

Dr. James Adam selaku ketua tim juri, yang berasal dari unsur akademisi/ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) NTT, memaparkan, ada empat simpul yang akan diwawancarai oleh tiap juri. Dan, setiap data yang diambil, dianalisa serta ditentukan persentasenya. Juri dalam aktivitasnya, sudah diberi sedikit referensi berupa video singkat yang menggambarkan tentang profil lokasi yang akan dinilai. “Dengan video ini, kita harap menjadi acuan bagi setiap juri yang akan turun ke lapangan,” sebuta James.

Turut hadir dalam rapat secara online dan offline itu, enam orang juri. Selain Dr. James, juga hadir Ir. Paul Liyanto (Ketua KADIN NTT), Handrianus P. Asa (Manager pada Bank Indonesia), Stenly Boymau (media konsultan perbankan), Dedy Safari (Otoritas Jasa Keuangan), Johny Rohi (Dinas Parekraf NTT).

Festival Desa Binaan Bank NTT digekar untuk mempertegas prinsip Bank NTT sebagai ‘Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat’. Gagasan cerdas itu mendapat apresiasi dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. “Inovasi dari Bank NTT ini bagus. Menjembatani potensi-potensi masyarakat lalu dipasarkan secara digital melalui Bumdes. Bagus ini,” sebut Gubernur Laiskodat memberikan apresiasi ketika berbicara alam kunjungan kerja di Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Selasa (25/5/2021).

Menurut Gubernur Laiskodat, Bank NTT sebagai perusahaan daerah, sudah melakukan loncatan-loncatan di dunia digital. “Saya selalu bilang, kehadiran Bank NTT sebagai BPD harus mampu menjadi stimulus sehingga harus melakukan kolaborasi dengan baik,” katanya.

Berbagai terobosan dan inovasi dalam melebarkan sayap bisnis untuk memajukan masyarakat mempertegas posisi Bank NTT sebagai bank kebanggan masyarakat NTT.

Festival Desa Binaan Bank NTT adalah sebuah inovasi baru dari Dirut Bank NTT Harry Alex Riwu Kaho dan tim kerjanya. Desa binaan ini tersebar di seluruh kabupaten di NTT, dan jumlahnya bervariasi tiap daerah. Desa binaan ini dibentuk untuk menuntun kehidupan masyarakat desa agar lebih sejahtera dengan meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan.

Selain itu, mewujudkan kemandirian masyarakat desa, membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi maayarakat desa serta mempermudah akses masyarakat desa/pengunjung dalam memperoleh informasi wilayah baik informasi potensi wilayah unggulan desa setempat sehingga melahirkan desa binaan yang memiliki kelompok usaha UMKM yang menjalankan usahanya sehingga mandiri.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap