SOE,SELATANINDONESIA.COM – Demi mencapai target PAD Kabupaten TTS dari Dinas Perhubungan Kabupaten TTS khusus di Bidang Terminal, Parkiran dan Bimbingan Keselamatan yang diarsetekI Daniel Liu, ST sebagai Kepala Bidang, Danilu sapaan akrabnya mempunyai cara dan kiat tersendiri mencapai target yang dibebankan sebesar Rp. 325.500.000 untuk tahun anggaran 2021 ini.
Danilu yang ditemui diruang kerjanya Rabu (11/5/2021) mengatakan, disamping dirinya bersyukur atas jabatan yang dipercayakan bupati Epy Tahun, jabatan yang diembangnya adalah sebuah tantangan yang dia sukai. “Ini tantangan yang saya suka, bagaimana saya bisa mencari pendapatan bagi daerah,” kata Danilu.
Diuraikan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 325.500.000 yang dibebankan ke bidang yang dia pimpin berasal
dari tiga sumber yakni retribusi terminal Rp 167,5 juta, retribusi parkiran Rp 143 juta dan perijinan Rp 15 juta dirasa menjadi ujian kinerja yang tak ringan untuk dicapai.
“Ya ini berat tapi saya harus capai target, saya yakin bisa dengan optimalkan sumber daya yang saya punya,” kata Danilo yang menggantikan Apolos Banunaek di posisi jabatan itu.
Awal menjalankan tugasnya posisi PAD yang baru diraup bidang itu di tri wulan pertama tahun 2021 belum mencapai 10 persen dari target yang dibebankan. Hingga akhir April kemarin PAD dari sumber besaran retribusi parkir di tepi jalan umum baru mencapai Rp 12.546.000 (8,7 persen), Retribusi Ijin trayek Rp 300.000 (2 persen) dan Retribusi terminal Rp 17.643.500 (10,53 persen) sehingga total PAD per-april kemarin baru mencapai Rp 30.489.500 (9,37 persen) dari target Rp 325.500.000.
“Memang capaian masih rendah saat saya masuk sini, namun dengan sisa waktu yang ada saya yakin bisa capai target. Ada sejumlah terobosan yang saya buat,” ujarnya.
Dengan capaian yang masih rendah tersebut lanjut Dan Liu mengungkapkan ada terobosan yang dilakukan untuk mencapai target PAD bidang itu yakni pembukaan lahan parkir baru di sejumlah titik dalam ibukota diantaranya di Pasar inpres, kawasan pertokoan, rumah makan remaja, bank NTT, bank BRI, pegadaian, dinas dukcapil dan sejumlah titik lainnya di pasar mingguan kecamatan.
Penambahan juru parkir, dan mematok setoran parkiran dari Rp 30.000/hari/juru parkir menjadi Rp 50.000/hari/juru parkir tengah dilakukan.
Upaya lain untuk meningkatkan kinerja juru parkir dengan pemberian insentif akhir tahun sebesar lima persen dari total setoran, pemberian bonus bagi para juru parkir yang mencapai setoran tinggi dan satu hari gratis setoran bagi juru parkir juga dilakukan sebagai motivasi kinerja para juru parkir yang kini mencapai 31 orang. Pihaknya juga tengah memikirkan bentuk motivasi lain sekaligus penghargaan bagi juru parkir yang sudah bekerja diatas 2,5 tahun.
Pembukaan lahan parkir baru tengah diupayakan untuk lokasi pasar mingguan di kecamatan Molo Utara, Amanuban tengah, Amanuban timur, Amanatun Selatan dan Boking. Pihaknya menargetkan setoran PAD dari parkiran di pasar mingguan Rata rata Rp 500.000/minggu.
Upaya pembukaan lahan parkir di lokasi pasar mingguan kecamatan ini kata Danilo perlu dilakukan survei awal dan koordinasi dengan pihak terkait termasuk pemerintah desa dalam rangka perekrutan juru parkir namun upaya itu terkendala dengan ketiadaan dana operasional di bidang itu. “Kami harapkan ini ada perhatian dewan soal dukungan anggaran untuk operasional kami,”katanya.
Untuk sumber pendapatan dari retribusi terminal pihaknya sudah menyurati para pemilik angkutan umum yang menunggak pembayaran retribusi terminal untuk segera menyetor tunggakan mereka. Ia tidak merinci berapa banyak jumlah angkutan umum yang tunggak setoran terminal.
Untuk Retribusi terminal ditetapkan besaran setoran perhari Rp 2500 untuk angkutan kota, angkutan pedesaan Rp 3000/hari, minibus Rp 3500/hari. “Kita akan perketat untuk pembayaran harian retribusi ini bisa normal,” katanya.
Ia mengakui kalau upaya terobosan yang dilakukan untuk mencapai target PAD tersebut butuh pengertian dan dukungan elemen dari pihak terkait baik pemerintah, DPRD dan masyarakat dalam hal ini pengusaha angkutan dan pengguna parkiran.**Paul Papa Resi
Editor: Laurens Leba Tukan