Kaban PPSDM Kementan: Kontribusi Terbesar Produktivitas Pertanian Ada di SDM Petani

231
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kaban PPSDM) Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr disambut Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu di Rujab Bupati, Rabu (31/3/2021) Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kaban PPSDM) Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi  Nursyamsi, M.Agr menyebut, sarana prasarana dan inovasi teknologi pertanian dapat memberikan kontribusi peningkatan produktivitas pertanian sebesar 25%.

“Namun harus diketahui bahwa kontribusi terbesar peningkatan produktivitas pertanian sesungguhnya ditentukan dari sumber daya manusia (SDM) pertanian, yang dimaksud sumber daya manusia pertanian yaitu para petani, gabungan kelompok tani, kelompok tani, para penyuluh dan seluruh praktisi pertanian yang ada dilapangan. Inilah yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian di daerah,” sebut Prof. Dedi Nursyamsi ketika berbicara dalam acara Pengukuhan Gapoktan Bersama pada Kawasan Food Estate Berbasis Korporasi Petani di Rumah Jabatan Bupati Sumba Tengah, Rabu (31/3/2021).

Prof. Dedi Nusryamsi mengatakan, sesungguhya yang menjadi pengungkit terbesar terhadap produktivitas pertanian, kualitas, kuantitas, nilai tambah pendapatan petani dan kesejahteraan petani terletak pada sumber daya manusia pertanian itu sendiri.

Ia mengatakan, keberhasilan Food Estate di Sumba Tengah ini tidak ditentukan dari orang luar, tetapi keberhasilan ini ditentukan oleh para petani, penyuluh pertanian, masyarakat dan Pemerintah Daerah. “Program Kementerian Pertanian RI untuk membangun Food Estate dilakukan secara komprehensif, tidak hanya aspek budidaya, tidak hanya aspek sarana prasarana, irigasi, benih, pupuk, tetapi aspek sumber daya manusia dan aspek bisnis,” ujar Prof. Dedi.

Prof. Dedi mengatakan, pengukuhan Gapoktan Bersama merupakan sebuah bentuk komitmen. “Manfaatkanlah komitmen tersebut dengan kerja keras dari semua petani dan penyuluh,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kaban PPSDM) Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr pose bersama Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, Wakil Bupati Ir. Daniel Landa, dan Sekretaris Daerah, Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si di Rujab Bupati, Rabu (31/3/2021) Foto: Try

Kaban PPSDM memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pemimpin di Sumba Tengah dan seluruh jajaran yang menaruh perhatian serius dalam memajukan pertanian. “Saya mengharapkan agar Pemerintah Daerah bersama penyuluh, para petani dan segenap pemangku kepentingan di daerah berkolaborasi untuk bekerja keras dan bahu membahu memajukan pertanian demi mencapai produktivitas pertanian yang melimpah di Sumba Tengah,” ujarnya berharap.

Di Sumba Tengah, Prof. Dedi  Nursyamsi bersama tim melakukan kunjungan kerja di kawasan Food Estate di Bukit JW Food Estate, Desa Makatakeri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah. Di Bukit JW Food Estate Kaban PPSDM dan rombongan diterima oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Sumba Tengah, Ferdinand Umbu Kabalu, SE dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah, Umbu K. Pari, SP.

Usai meninjau Food Estate, Kepala Badan PPSDM Kementan RI dan rombongan disambut Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu, Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa, dan Sekretaris Daerah, Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si.

Acara diawali dengan pengukuhan Gapoktan Bersama sebanyak 30 badan pengurus Gapoktan di Sumba Tengah oleh Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu.

Usai mengukuhkan Gapoktan bersama tersebut, dihadapan Kepala Badan PPSDM Kementerian Pertanian RI Bupati Paulus mengatakan, dahulu petani di Sumba Tengah hanya bisa mengolah lahan sawah maupun lahan kebun hanya 1 kali dalam setahun lantaran keterbatasan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan kekurangan benih serta kekurangan pupuk.

“Setelah Food Estate ini hadir, perlahan pola pikir (mindset) petani mulai berubah dan hal ini membawa dampak besar dimana peradaban pertanian di Sumba Tengah mulai nampak walau belum signifikan. Jika yang lalu petani kami hanya tanam dan panen sekali dalam setahun, akan tetapi sekarang petani kami bisa tanam dan panen 2 kali atau bahkan bisa 3 kali dalam setahun,” ujar Bupati Paulus.

Disebutkan Bupati Paulus, saat ini para petani di Sumba Tengah sedang mempersiapkan seluruh lahan untuk musim tanam kedua periode April hingga September menggunakan Alsintan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI, melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketika berkunjung pada bulan September 2020 lalu.

Bahkan menurut Bupati Paulus, saat ini ada beberapa lahan para petani yang sudah mulai menanam jagung. “Saya selalu menghadiri setiap penanaman jagung tersebut karena diundang oleh para petani,” ujarnya. *)PKP-SumTeng

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap