Kutuk Bom Bunuh Diri Makassar, BPIP: Aksi Terorisme Bertentangan dengan Peradaban Manusia

99
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengutuk keras aksi terorisme bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Minggu, (28/3/2021).

Menurut Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo, perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peradaban manusia. Ia bahkan menegaskan aksi terorisme tidak ada kaitannya dengan agama mana-pun karena teror adalah musuh kemanusiaan.

“Tindakan teror merupaman tindakan tidak beradab, mereka tidak mencintai kehidupan,” sebut Romo Benny kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (28/3/2021).

Rohaniwan Katolik itu menilai, tindakan tersebut telah melukai martabat manusia dan mengkoyak hati nurani kemanusiaan. “Kita yakin aparat penegak hukum dapat mengungkap motiv peristiwa ini dan menangkap para pelakunya,” ujar Romo Benny.

Alumni Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang ini mengungkapkan, atas nama keluarga besar BPIP, ia mengucapkan bela sungkawa kepada korban yang tedampak bom bunuh diri tetsebut. “Untuk para korban yang tidak berdosa karena penyerangan bom, semoga Tuhan memberkati,” katanya.

Romo Benny menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebar luaskan foto-foto korban, karena tragedi ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Fungsi Intelijen Polri Lemah

Koordinator Tim Penegak Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai, negara dalam hal ini Polri masih lemah dan tidak siap mengantisipasi. “Fungsi intelijen lemah, apalagi setiap menjelang Paskah atau Natal, Gereja selalu jadi sasaran teroris, lalu seketika itu juga Presiden, Kapolri, Menkopolhukam jor-joran mengutuk dan seterusnya,” ujar Petrus.

Ia menyebut, tidak ada perbaikan dalam menumpas terorisme lokal. Menurut Petrus, mestinya Densus 88 satu atap bersama BNPT supaya gerakannya lebih leluasa. “Selama Densus 88 di bawah Kapolri maka gerakannya bergantung kepada kebijakan Kapolri dan itu yang jadi titik lemah menumpas terorisme Indonesia. Padahal kemampuan Densus 88 luar biasa jika dikelola dan dimanage dengan lebih profesional lagi,” ujar Petrus.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap