Gubernur Laiskodat Pastikan Lahan Food Estate di Rotiklot Belu

177
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika meninjau Bendungan Rotiklot sebagai sumber pemasok air dalam program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kabupaten Belu, RRabu (24/3/2021). foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Tidak hanya di Sumba Tengah, program Food Estate atau lumbung pangan Nasional juga bakal dibangun di Rotiklot, Desa Fauketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Program untuk menjamin ketersediaan pangan itu merupakan program Presiden Joko Widodo melalui Kemenrtian Pertanian RI.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat pada Rabu (24/3/2021) meninjau lokasi Food Estate untuk memastikan kesiapan lahan serta sumber daya pendukung lainnya. Tiba di lokasi Food Estate, Gubernur Laiskodat yang didampingi Kadis Pertanian NTT Lecky F. Koli dan para staf khusus, disambut Plh. Bupati Belu, Frans Manafe serta pimpinan Forkompinda Kabupaten Belu.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Lecky F. Koli kepada wartawan mengatakan, jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Belu saat ini sedang melakukan finalisasi persiapan tentang kelembagaan kelompok tani bersama serta menyiapkan juga lahan. “Saat ini sedang diusulkan ke Dirjen Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian RI untuk mendukung anggaran dan kebijakan untuk mewujudkan Food Estate di Kabupaten Belu,” sebut Kadis Pertanian Lecky Koli.

Disebutkan Kadis Lecky Koli, luas lahan yang dipersiapkan adalah 380 Ha yang dimanfaatkan untuk tanaman jagung, padi, dan kacang hijau. “Juga untuk hortikultura akan dikembangkan bawang merah serta untuk Perkebunan akan dikembangka jambu mente,” jelas Lecky Koli.

Sebelumnya, pada Kamis (11/02/2021) silam, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melihat langsung lokasi yang bakal dikembangkan program Food Estate. Kala itu, Mentan SYL mengatakan, Kabupaten Belu diharapkan dapat menjadi daerah model percontohan di Indonesia dalam upaya pengembangan ketahanan pangan berskala besar di wilayah Timur.

“Untuk masyarakat wilayah Timur, kami ingin kesejahteraan petani di sini meningkat dan menjadi contoh lainnya dengan adanya program food estate di sini”, kata Mentan. Mentan memberikan komando agar kerjasama terjalin dari seluruh stakeholder pertanian bersatu padu membangun wilayah Belu untuk mewujudkan harapan tersebut.

“Melalui sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan TNI – Polri dan pemangku kepentingan, kita dukung yuk, kita berjejer bergandeng tangan biar Food Estate akan berhasil di sini,” imbuhnya.

Mentan menyebutkan manfaat membangun kawasan Food Estate dalam skala luas di kawasan tersebut merupakan pengintegrasian proses laju pertanian dari hulu sampai ke hilir. “Saya harap setiap komponen komoditas pertanian bisa diolah agar memiliki nilai ekonomi tanpa ada yang terbuang sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dari awal hingga akhir, dimana pimpinan daerahnya berkonsentrasi, pertanian pasti berhasil” pungkasnya.

Rencana food estate Rotiklot di desa Fatuketi yang memiliki luas 5.080 hektare akan dikembangkan yang berpotensi pada lahan seluas 380 hektare, dengan rencana komoditas pada Musim Tanam di Musim I adalah padi dengan luas 350 hektare dan di Musim Tanam II seluas 200 hektare untuk komditas palawija.

Selain pengembangan komoditas tanaman pangan, direncanakan juga pengembangan komoditas hortikultura seluas 25 hektare dan perkebunan sebanyak 50 hektare.

Mendukung apa yang dicita-citakan, Mentan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), serta pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.

Pada kesempatan tersebut Mentan menyerahkan secara simbolis bantuan benih komoditas padi dari varietas Ciherang kepada para petani. Rencana pengembangan sub sektor tanaman pangan, sarana dan prasarana berikut sub sektor perkebunan di tahun 2021, kabupaten Belu mendapatkan kucuran dana pusat sebesar Rp 1,3 milyar. Sedangkan untuk wilayah Provinsi NTT sendiri mendapatkan bantuan sebesar Rp 75,73 milyar lebih bantuan alokasi dana dari pusat.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap