GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Kesehatan Nusantara
Beranda / Nusantara / 14 Warga Loli TTS Keracunan Cendawan

14 Warga Loli TTS Keracunan Cendawan

Kiri: Cendawan beracun yang dikonsumsi warga desa Loli, Kecamatan Polen, Kabupaten TTS. Kanan: waega Desa Loli yang dirawat di Puskesmas Polen. Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM –  Sebanyak 14 orang warga desa Loli, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang  mengalami keracunan makanan setelah mengkonsumsi cendawan. Mereka dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah menjalani perawatan medis di Puskesmas Polen.

Kepala Bidang Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Nahad Baunsele yang dihubungi SelatanIndonesia.com, Rabu (22/6/2022) mengatakan, kondisi ke 14 warga yang terdiri 2 orang belita 1 orang remaja, 10 orang usia produktif serta seorang warga usia lanjut sudah membaik dan sudah dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Beberapa anggota keluarga memang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi cendawan di pinggir sawah yang tumbuh disekitar kotoran sapi. Namun kondisi ke 14 orang tersebut saat ini sudah membaik setelah mendapat perawatan medis di Puskesmas Polen. Semuanya sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” ujar Baunsele.

Disebutkan, cendawan yang tumbuh disekitar kotoran sapi yang sudah mengering diambil oleh warga untuk kemudian dikonsumsi.  Tak lama berselang warga yang mengkonsumsi cendawan tersebut mulai mengalami mual-mual dan muntah serta mengalami diare.

“Dugaan awal kita kemungkinan keracunan cendawan. Tapi kita bersyukur, mereka sudah pulih dan sudah kembali ke rumah masing-nasing setelah dilakukan perawatan tim medis di Puskesmas Polen,” katanya.

Dari Peluh Umat, Berdirilah Rumah Bunda Selalu Menolong di Kambajawa

Ia menjelaskan, sample sisa makanan dan pises akan dikirim ke laboratorium di Kupang untuk diteliti lebih lanjut. “Kita juga akan kirim samplenya ke Kupang untuk diteliti di laboratorium untuk memastikan jenis racun yang terkandung di dalam cendawan tersebut,” pungkas Baunsele.**/)Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement